Salamu'alaikum,

Sebuah hadits yang mungkin terlupa. Perbanyaklah niat baik setiap hari...:)

Hery | Personal Coach | www.improconsult.com

Dari Abul Abbas, yaitu Abdullah bin Abbas bin Abdul Muththalib, 
radhiallahu'anhuma dari Rasulullah s.a.w. dalam suatu uraian yang diceriterakan 
dari Tuhannya Tabaraka wa Ta'ala - Hadis semacam ini disebut Hadis Qudsi - 
bersabda:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala itu mencatat semua kebaikan dan keburukan, kemudian 
menerangkan yang sedemikian itu - yakni mana-mana yang termasuk hasanah dan 
manamana yang termasuk sayyiah.

Maka barangsiapa yang berkehendak mengerjakan kebaikan, kemudian tidak jadi
melakukannya, maka dicatatlah oleh Allah yang Maha Suci dan Tinggi sebagai 
suatu kebaikan yang sempurna di sisiNya, dan barangsiapa berkehendak 
mengerjakan kebaikan itu kemudian jadi melakukannya, maka dicatatlah oleh Allah 
sebagai sepuluh kebaikan di sisiNya, sampai menjadi tujuh ratus kali lipat, 
bahkan dapat sampai menjadi berganda-ganda yang amat banyak sekali.
Selanjutnya barangsiapa yang berkehendak mengerjakan keburukan kemudian tidak 
jadi melakukannya maka dicatatlah oleh Allah Ta'ala sebagai suatu kebaikan yang 
sempurna di sisiNya dan barangsiapa yang berkehendak mengerjakan keburukan itu 
kemudian jadi melakukannya, maka dicatatlah oleh
Allah Ta'ala sebagai satu keburukan saja di sisiNya." (Muttafaq 'alaih)

Keterangan:
Hadis di atas menunjukkan besarnya kerahmatan Allah Ta'ala kepada kita semua 
sebagai ummatnya Nabi Muhammad s.a.w. Renungkanlah wahai saudaraku. Semoga kami 
dan anda diberi taufik (pertolongan) oleh Allah hingga dapat menginsafi 
kebesaran belas-kasihan Allah dan fikirkanlah kata-kata ini.

Ada perkataan Indahuu (bagiNya), inilah suatu tanda kesungguhan Allah dalam
memperhatikannya itu. Juga ada perkataan kaamitah (sempurna), ini adalah untuk 
mengokohkan artinya dan sangat perhatian padanya.

Dan Allah berfirman di dalam kejahatan yang disengaja (di-maksud) akan 
dilakukan, tetapi tidak jadi dilakukan, bagi Allah ditulis menjadi satu 
kebaikan yang sempurna dikokohkan dengan kata-kata "sempurna". Dan kalau jadi 
dilakukan, ditulis oleh Allah "satu kejahatan saja" dikokohkan dengan kata-kata 
"satu saja" untuk menunjukkan kesedikitannya, dan tidak dikokohkan dengan 
kata-kata "sempurna".

Maka bagi Allah segenap puji dan karunia. Maha Suci Allah, tidak dapat kita
menghitung pujian atasNya. Dan dengan Allah jualah adanya pertolongan.

Sumber: Riyadhus Shalihin – Taman Orang-orang Shalih




Kirim email ke