AUTUMNKU....
Demi masa... sang .Autum tiba lagi sapaan sang angin seakan menyebabkan merekai bertahlil, bertahmid tak henti memuja & memuji sang Khalik namun sesungguhnya mereka bertahlil. Gemerisik sang reranting dan dedaunan, seakan membisikan pilunya masa lalu pelan..meninggalkan sang reranting terlepas..terhempas lalu berlabuh direrumputan, dijalanan. Hey autum nan ranum dan jelita kau datang dengan warna kemilau emasmu disebalikmu nampak langit biru menyelimut atau warna jingga, merah maroon dan dadu kau nampak bagai sebuah lukisan. Oh ..autumn kali ini kau datang penuh pesona hingga aku mampu menyungging senyumku, diiring tembang-tembang penuh gelora Kau bisikan bait bait-bait indah seindah gemersik daun-daunmu. Selamat tinggal hari-hariku yang melankolis. (Al Shahida) London, 16 Oktober 200 http://hysinth.multiply.com/photos/album/39/Autumn_is_here... Dedaunan Autumn Sang dedaunan yang dulu hijau ceria itu kini berubah menguning keemasan, menjadi coklat pekat lalu klekk pelan terlepas dari sang reranting yang tak kuasa lagi untuk menahannya. Mereka terhempas beterbangan diiring desahan tahmid, tahlil dan tasyakur. Gravitasi menyebabkan sang dedaunan melanglang kesegala penjuru mencari lahan untuk berlabuh. Pendar angin autum begitu ranum tak hentinya mengelus lembut, kadang menerpa keras semua flora, tak terkecuali seiring dengan isyarat bahwa saatnya semua pergi hengkang. Hibernisasi adalah suatu keharusan untuk memeram diri untuk menghimpun enerji. Dengan gemulai sang dedaunan berterbangan tak ubahnya bagai lembaran cerita hidup entah ceria atau duka yang harus kita lewati sebagai ujian akan keteguhan iman kita untuk meraih jenjang ihsan. Tapi bolehkah kali ini ku umpamakan kalau lembar-lembar gemulai dedaunan itu tak ubahnya bagai lembar-lembar cita dan cinta. Bukan lagi cerita duka dan bukan pula warna musam dan buram. Kan kuwarnai dengan pink, merah muda, dadu, warnanya warna ceria, cita dan cinta. Lalu mereka berlomba beterbangan, berkejaran untuk berlabuh dilahan hati nan sejuk, damai, tranquil untuk meniti hari esok. (Al Shahida) . London, 30 Oktober 2008 http://hysinth.multiply.com/photos/album/41/Dedaunan_Autumn [Non-text portions of this message have been removed]