Kontributor: Munzir Almusawa    

Thursday, 30 October 2008 


Rasulullah saw Beristighfar Lebih Dari 70 Kali Setiap Hari
Senin, 27 Oktober 2008 

 

ÞóÇáó ÑÓæá Çááå Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó : 
æóÇááøóåö Åöäøöí áóÃóÓúÊóÛúÝöÑõ Çááøóåó¡ æóÃóÊõæÈõ Åöáóíúåö¡ Ýöí Çáúíóæúãö¡
ÃóßúËóÑó ãöäú ÓóÈúÚöíäó ãóÑøóÉð (ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí 

Sabda Rasulullah saw :
“Demi Allah, Sungguh aku beristighfar dan bertobat kepada Nya pada tiap
harinya lebih dari tujuh puluh kali” (Shahih Bukhari)

 

ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Alam Semesta, Maha Agung dan Maha
Luhur, Maha Abadi dan Maha Sempurna, Maha Memuliakan hamba hamba Nya dengan
tuntunan Para Nabi dan Rasul Nya,. (Dialah Allah) Nama yang paling berhak
diagungkan dari semua Nama, Nama yang mengawali segala kesucian dalam
kehidupan, Nama Termulia dan Kekal Abadi, Barang siapa yang menyebut
Nama-Nya (Allah Swt), semakin dekat kehadirat Allah, berjatuhanlah
dosa-dosanya, terbukalah bagi kehidupannya pintu kedekatan kehadirat Allah
Jalla wa Alla. Termuliakanlah hamba hamba Nya yang ingin dekat kepada Allah.

Hadirin hadirat, sambutan yang hangat dari Maha Raja Langit dan Bumi (Allah
Swt) terhadap hamba hambaNya, Mereka yang ingin dekat kepada Allah, walaupun
mereka pendosa, walaupun mereka pezina, walaupun mereka pembuat dosa dosa
besar, tidak tertutup pintu Rabbul Alamin bagi mereka untuk ingin dekat
kepada Allah, Demikianlah Sang Maha Pemurah dan Sang Maha Dermawan yang
membuka pintu Nya bagi semua yang berbuat kesalahan untuk kembali dekat dan
dicintai dan dimuliakan, Demikianlah sambutan hangat dari Yang Maha Baik dan
Maha Dermawan, Allah Jalla wa Alaa (Jalla wa alaa = Maha Megah dan Maha
Luhur). 

Demikianlah hadirin hadirat, Dialah (Allah Swt) Yang Paling Indah, yang
seluruh keindahan di alam semesta bersumber dari keindahan Allah. Yang
cahaya matahari, bulan dan seluruh bintang bintang diambil dari Cahaya
Keindahan Allah, Kalau kita memahami Allah itu Maha Indah, Maha Mengawali
Keindahan di Alam, maka ketika kita mengingat bahwa dekat kepada Allah,
mencintai Allah maka Allah akan membenahi kehidupan kita semakin indah dan
kita akan menemui keindahan yang abadi. 

Kehidupan dunia selalu ada hal hal yang tidak mengenakkan kita, karena
memang Allah ciptakan demikian. Kalau kami jadikan kenikmatan dunia itu
seluruhnya indah kata Allah “mereka tidak akan mau meninggalkan dunia”.
(Firman Nya : "Kalau Allah luaskan seluas luasnya rizki hamba hamba Nya
dibumi, maka mereka akan betah di dunia, maka Allah turunkan dengan kadar
batas yg dikehendaki Nya" QS Assyuura 27), Memang Allah jadikan kehidupan
dunia itu ada hal hal yang mengecewakan. Supaya apa? supaya mereka memahami
ini hanya kehidupan yang sementara, akan muncul kehidupan yang kekal dan
abadi.

Oleh sebab itulah hadirin hadirat, dibangkitkan Para Nabi dan Rasul sampai
Nabi yang membawa Rahmat dan Kesempurnaan Akhlaq, dialah Sayyidina Muhammad
Saw. “aku dibangkitkan untuk menyempurnakan kesempurnaan akhlaq”, didukung
oleh hadits Shahih, riwayat Shahih Bukhari “manusia yang terbaik adalah yang
paling baik akhlaqnya”. Maka jika budi pekerti kita perbaiki untuk semakin
baik, pada teman, pada Ayah dan Ibu, pada saudara, pada kerabat, pada
tetangga, pada masyarakat, pada muslim, pada non muslim bahkan pada musuh.
Itu namanya mewarisi indahnya akhlaq Nabiyyuna Muhammad Saw yang berakhlaq
kepada seluruh makhluknya Allah. Berakhlaq kepada siapapun bahkan kepada
hewan dan makanan. Sampai makanan pun beliau tidak mau untuk kecuali berbuat
budi pekerti yang indah. 

Pada makanan (beliau) tidak mau mencaci, bila suka dimakan, bila tidak suka
dibiarkan. Beliau (Nabi Saw) tidak mau mencaci makanan, padahal makanan ini
hadirin hadirat bukan manusia tetapi demikianlah sempurnanya akhlaq yang
dikatakan oleh Allah Swt. : "Sungguh engkau (wahai Muhammad memiliki akhlak
yg agung" (QS Alqalam 4) Oleh sebab itu sambungkan jiwa kita kepada
kesempurnaan akhlaq. Sulit rasanya kita membenahi akhlaq kita. Pintu pintu
kesucian didalam jiwa bukalah, Apa itu pintu pintu kesucian? Mengingat
Allah, mengingat Yang Maha Suci, menyebut Yang Maha Suci, Mengagungkan
Allah, Merindukan Allah. Inilah yang akan membenahi jiwa kita dari segala
sifat sifat yang tidak baik.

Hadirin hadirat bisa dibuktikan, ketika engkau mengingat perjumpaan dengan
Allah, muncul kerinduan kepada Yang Maha Indah. Ketika engkau asyik dalam
mengingat Allah itu, setelah itu berhenti. Di hatimu tidak akan ada benci
pada siapapun, di hatimu tidak ada permusuhan, tidak ada sombong, tidak ada
riya, tidak ada penyakit lagi. Sirna!! Kemana? hilang karena munculnya
Cahaya Allah di dalam jiwa. Tapi ketika cahaya itu pudar, muncul lagi sifat
sifat buruk, 
maka perbanyaklah dzikrullah terutama melewati keadaan zaman yang semakin
hari semakin berat. Semakin dibutuhkan jiwa yang suci dengan Nama Allah Swt
dan Allah Swt tidak pernah mengecewakan hamba hamba Nya yang ingin bertaubat
selalu diterima oleh Allah Swt.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw bercerita tentang
seseorang yang belum pernah berbuat amal shalih seumur hidupnya. Sudah
sampai sakaratul mautnya dekat, sudah punya anak dan istri baru sadar. Maka
apa yang diperbuatnya? Menyesal! Mau taubat sudah tidak berdaya, sudah sakit
parah. Maka ia panggil anak dan istrinya (ini Rasul saw bercerita, berarti
dari Bani Israil, dari umat sebelumnya). Demikian riwayat Shahih Bukhari. Ia
panggil anaknya dan istrinya, “anakku, istriku kalau aku wafat jangan
dikafani, jangan dimandikan namun bakar. Setengah tubuhku buang di daratan
dan setengahnya buang di lautan”. Bertanya istri dan anaknya “kenapa Ayah?”,
sang Ayah menjawab “tubuhku ini tidak pantas dikafani, penuh dosa, tidak
pantas dimakamkan sebagaimana orang yang beriman. Malu aku kalau seandainya
tubuh penuh dosa dan kotor ini diperlakukan seperti jenazah orang mukmin”. 

Hal seperti ini hadirin, bukan untuk diikuti karena ini syariah sebelum
kita. Sesudah zaman Nabi saw, semua jenazah muslim hendaknya dikafani dan
dimakamkan layaknya seorang muslim. Cuma ini adalah hikmah.

Maka diikutilah oleh anak dan istrinya wasiat sang Ayah, Setelah wafat
ruhnya dipanggil oleh Allah, Allah Swt bertanya “Wahai hamba Ku, kenapa kau
berbuat demikian?”, hamba ini menjawab “Ya Rabb, tubuh penuh dosa ini aku
ingin taubat, belum sempat untuk beramal shalih. Aku menyesal atas seluruh
kesalahanku, aku telah salah berbuat kepada Mu, tubuh ini rasanya tidak
pantas diperbuat seperti tubuh orang yang beriman”. Allah menjawab “lalu
kenapa kau habiskan tubuhmu dengan cara seperti itu? kau wasiatkan seperti
itu?”. Hamba itu menjawab “karena aku takut pada Mu, Wahai Allah, aku risau
mengecewakan Perasaan Mu dan memancing Kemurkaan Mu”. 

Maka Rasul saw berkata “Allah mengampuni orang itu”. Kenapa? masih sempat
taubat disaat saat akhir sakaratul maut. Demikian Rabbul Alamin memanjakan
hamba hamba Nya yang ingin bertaubat. Sudah di akhir masih dimuliakan oleh
Allah Swt. Bagaimana kalau yang masih segar bugar? bagaimana kalau yang
masih baik? bagaimana kalau yang masih sehat wal afiah? Tentunya lebih agung
lagi sambutan Illahi untuk mereka, lebih hangat lagi kasih sayang Allah dan
keberkahan yang akan mereka lewati dalam sisa kehidupannya. Karena sisa
kehidupannya terbuka bagi mereka Pintu Rahmat yang lebih luas, keberkahan
yang lebih luas, cinta Allah lebih besar membuat hari harinya semakin indah.

Hadirin hadirat, kita bertanya barangkali ada diantara kita “saya tidak
banyak berbuat dosa dosa besar, apakah perlu taubat dan istighfar?, Hadits
yang baru saja kita baca, sabda Rasulullah saw. (padahal) Siapa beliau?
(Nabi saw) adalah orang yang tidak pernah berbuat dosa (ma’shum), tidak ada
dosa besar tidak ada dosa kecil. 

Beliau saw bersabda “Wallahi inniy la astaghfirullah wa atubu ilaihi fil
yaumi, aktsar min sab’in marrah”. Sungguh Demi Allah, aku (Nabi saw)
beristighfar kepada Allah mohon ampunan dosa setiap hari dan bertaubat
setiap hari lebih dari 70X. 

Ini manusia yang paling sempurna akhlaqnya kepada Allah Swt. Beliau (Nabi
saw) tidak pernah berbuat dosa tapi ingin berada dikelompok orang orang yang
bertaubat. Kenapa? karena Firman Allah Swt “Allah itu mencintai orang orang
yang bertaubat dan Allah Swt mencintai orang yang suka mensucikan diri” (QS
Albaqarah 222), dengan istighfar dan taubat, itulah puncak kesucian antara
makhluk dan Al Khaliq.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
(Sabda Nabi saw :) Allah itu Indah dan Menyukai yang indah indah, dan juga
tidak menerima terkecuali yang indah, Apa maksudnya? Allah itu menyukai yang
indah. Apa yang indah di Mata Allah? Tidak ada yang lebih indah daripada
tuntunan Nabiyyuna Muhammad Saw. Tuntunan kebenaran inilah yang indah di
sisi Allah, Allah itu Maha Indah, menyukai yang indah indah dan tidak mau
terima kecuali yang indah. Maksudnya apa? Allah tidak mau terima kalau
ajaran daripada mereka yang diluar daripada ajaran Allah. Mereka yang
mengaku Nabi, mereka yang mengaku Tuhan lain, hal seperti itu tidak
diterima. Indah di mata manusia namun tidak indah di Mata Allah. Yang Indah
di Mata Allah adalah yang diajarkan oleh Allah Swt. 

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan (Mukasyifatul quluub oleh Hujjatul Islam AL Imam Ghazali)
tentang indahnya seseorang yang bertaubat kepada Allah Swt. Ketika seorang
maju ke hadapan Allah, lantas diputuskan baginya neraka karena dosanya lebih
banyak daripada pahalanya. Ia harus kembali kepada tempat para pendosa,
disucikan dahulu melewati pencucian yaitu api neraka. Kalau ia mempunyai
pahala berarti ia seorang muslim. Harus lewat neraka dulu baru bisa sampai
ke surga. Sampai di pintu neraka, sehelai bulu matanya menjerit kepada Allah
“Ya Rabb, aku ini pernah terbasahi air mata taubat dari hamba ini, Kau sudah
janjikan kepada Nabi Mu (Nabi saw) bahwa Kau tidak akan meng-azab mata yang
menangis taubat untuk Mu. Saat mengingat Mu, aku ini terkena basahan air
matanya, aku tidak mau masuk neraka”, kata sehelai bulu matanya. Maka Allah
Swt menyelamatkan bulu mata dari tubuhnya, selamat ia dari api neraka. 

Maka berkatalah Jibril as “fulan bin fulan ini selamat karena sehelai bulu
matanya yang berdoa kepada Allah”. Kita lihat, sehelai bulu mata bisa
berdoa, kalau bukan kehendak Allah, tidak bisa! Allah ingin menyelamatkan
hamba itu maka berdoalah sehelai bulu matanya dengan izin Allah. 

Hadits ini diperkuat riwayat Shahih Bukhari “satu kelompok yang tidak akan
disiksa oleh Allah adalah orang yang ketika mengingat Allah, mengalirlah air
matanya”. Orang seperti ini di Naungi (dilindungi) oleh Allah di hari tidak
ada naungan (perlindungan), selain Naungan (perlindungan) Allah.

Hadirin hadirat, demikian indahnya Allah memanjakan mereka yang mengingat
Nya (Allah Swt), yang mensucikan dirinya dengan mengingat Allah hingga air
matanya mengalir ketika menyebut Nama Allah Swt. Inilah yang mesti kita
hidupkan kembali.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Para Imam iman kita yang terdahulu, mereka adalah Ahlul Shalah (orang orang
yg banyak berbuat baik), .bukan berarti seseorang yang memilik iman yang
tegas itu tidak boleh menangis. Zaman sekarang orang berkata “kalau banyak
menangis adalah seorang penakut atau orang yang berjiwa lemah”. Tidak juga.
Siapa orang yang paling terkenal tegas di dalam Syariatul Muthaharah
(Syariatul Muthahharah = ajaran syariah yg suci) adalah Sayyidina Umar bin
Khattab ra. Paling terkenal tegas, paling ditakuti oleh Para Sahabat di
masanya. Tegas!! Tapi ternyata beliau itu paling banyak menangis. Hingga
diriwayatkan di dalam Syi'bul Iman oleh Imam Al Baihaqi dijelaskan bahwa
“pada wajah Sayyidina Umar bin Khattab ra terdapat 2 garis hitam di kedua
pipinya”. Garis membekas karena selalu mengeluarkan air mata tangis, ini di
wajah Ammirul Mukminin Sayyiidna Umar bin Khattab ra. Menunjukkan orang yang
tegas pada umat ini bukan orang yang berjiwa keras, bukan orang yang berjiwa
bengis. Tapi orang yang berjiwa rahmat bahkan sangat banyak menangis.
Demikian keadaan mereka, di siang hari dalam tugas dan dimalam hari dalam
tangis dan munajat.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Sering seringlah halalkan air matamu mengalir untuk mengingat Nama Allah dan
jagalah panca indera kita semampunya. Jangan mengkhianati Sang Pemberinya
(Allah Swt). Panca indera kita ini jangan dijadikan sebagai perantara atas
hal hal yang tidak disenangi oleh Sang Pemiliknya (Allah Jalla wa Alla). Ini
hadirin Majikan kita Yang Maha Tunggal, Yang Maha Abadi. Kalau kita berbuat
kepada manusia, majikan kita seperti ini sudah diusir kita. Kita berbuat
kepada majikan kita seperti berbuat kepada Allah, habislah kita. Allah Swt
memerintah, kita berpaling dari perintah Nya di hadapan Nya. Coba kalau
majikan kita, lantas kita keluar dari perintahnya dan lantas membantahnya,
bukan sekali namun terus berkali kali. Dalam satu hari sejak terbitnya
matahari hingga terbenamnya matahari, berapa kali kita menyalahi perintah
Allah Swt? 

Lalu apa? Latar belakang daripada semua ini yang diperbuat Allah. Ia (Allah
Swt) tidak mencabut kenikmatan Nya, Ia (Allah Swt) tidak mengangkat dan
melemparkan kita ke dalam api neraka. Allah bersabar menanti taubat kita,
menanti istighfar kita sampai detik detik terakhir sakaratul maut kita.
Allah menunggu bukan 1 atau 2 menit, berjam jam, berhari hari mungkin
bertahun tahun. Demikian indahnya Yang Maha Indah (Allah Swt).

Hadirin hadirat, diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw duduk
bersama para sahabat tercium bau yang sangat busuk. Para sahabat bertanya
“bau apa ini? busuk sekali”, Rasul saw berkata “kalau mau tahu inilah bau
busuknya orang yang suka mengumpat orang orang yang beriman, ini bau
busuknya..”. Juga riwayat lain dalam riwayat yang tsigah, ketika Sayyidatuna
Aisyah ra mengucapkan satu kalimat yang menghina salah seorang wanita lain
maka berkata Rasul saw “kalimatmu ini kalau ditumpahkan di lautan berubahlah
warnanya dan buruk baunya”. Kenapa? karena mengumpat orang orang yang
beriman, orang orang muslim. 

Maka jagalah hati kita. Bagaimana kalau sudah terlanjur membicarakan aib
orang lain? doakan saja, Insya Allah dengan doa itu bisa menutupi kesalahan
kita. Kalau ditagih nanti di hari kiamat, bisa dibalas dengan doanya.
Bagaimana? Rasul saw mengajarkan. Ketika Rasul saw berdoa, doa ini diajarkan
kepada para sahabat ra. Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari “Wahai Allah
siapapun yang pernah ku caci jadikan caciannya itu membuatnya semakin dekat
kepada Mu di hari kiamat”.

Hadirin orang yang sudah kau caci, doakan. Jika tidak hafal bahasa arabnya,
pakai hati kita, pakai lidah kita, kita berdoa kepada Allah Swt “Siapapun
Rabbiy yang pernah ku caci maki sebelum ini, jadikan ia semakin dekat kepada
Allah”. Hadirin inilah indahnya jiwa Nabiyyuna Muhammad Saw. dan Rasul saw
juga bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, agar kita selalu
membenahi hari hari kita dengan kalimat Laillahailallah.

Rasul saw bersabda “Allah sudah haramkan api neraka untuk orang yang
mengucap Lailahailallah untuk mencari keridhoan Allah”. Kenapa? karena kita
sudah tahu, semua yang tidak menyembah selain Allah, kita tidak mengakui ada
Tuhan selain Allah.

Akan tetapi hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Ucapan itu memperbaharui
hubungan kita dengan Allah. Sebagaimana misalnya kita bicara dengan ibu
kita, ini sudah tahu ini ibunda kita, bukan orang lain. Tapi kalau kita
berkata “Wahai Ibu, kau adalah ibuku, kau adalah satu satunya ibuku tentunya
aku tidak akan mengaku orang lain sebagai ibuku kecuali engkau”. Tambah
senang ibunya, padahal sudah jelas jelas ini Ibunya bukan orang lain tapi
ketika kalimat itu terucap, itu memancing kesenangan yang keluar dari cinta
dan penghormatan. Demikian pula dan lebih dan lebih seseorang berkata
“Lailahailallah” Tiada Tuhan Selain Allah. Itu didengar oleh Yang Maha
Mendengar. Oleh sebab itu Allah Swt mengharamkannya dari api neraka. 

Ketika Abu Hurairah ra bertanya kepada Rasul saw ”Ya Rasulullah, siapa orang
yang paling cepat dan yang paling bahagia beruntung mendapat syafa’atmu di
hari kiamat”, Rasul saw menjawab “Orang yang paling cepat dengan syafa’atku
dan paling bahagia dengan syafa’atku adalah mereka yang mengucap
Lailahailallah”. Ikhlas dari dalam hatinya, karena kalimat itu membuka
keridhoan Illahi. Kalimat itu jika sering sering diucapkan akan mengangkat
jiwa kita pada puncak kemuliaan.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Kita bermunajat kepada Allah Swt,
Semoga Allah Swt memuliakan diri kita, memuliakan jiwa kita, memuliakan
sanubari kita dengan kesucian Nama Nya. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal
ikram Ya Dzaththauli wal in’am muliakan jiwa kami dan ruh kami dengan
indahnya sujud, dengan indahnya munajat, dengan indahnya doa, Ya Rahman Ya
Rahim muliakan jiwa kami dengan indahnya akhlaq, terangi kami dengan cahaya
akhlaq Nabiyyuna Muhammad Saw, munculkan generasi generasi yang mewarisi
akhlaq Rasulullah Saw, Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am
tidak lupa kita berdoa untuk kemaslahatan muslimin muslimat khususnya di
bumi Jakarta dan sekitarnya dan juga di wilayah Irian Barat, Semoga Allah
Swt melimpahkan pertolongan dan hidayah kepada muslimin muslimat disana dan
juga kepada santri santri yang datang baru untuk taklim di Jakarta ini
semoga Allah memberikan kepada mereka cahaya hidayah dan inayah menuntun
mereka sebagai pembawa panji panji dakwah Rasulullah Saw.

Ya Rahman Ya Rahim tenangkan jiwa mereka, muliakan hari hari mereka
danlimpahkan atas mereka sakinah juga atas Guru mereka KH. Ahmad Baihaqi
semoga dilimpahi keberkahan bersama tamu tamu kita yang datang dari Makassar
semoga dilimpahi keberkahan untuk semua yang berjuang menegakkan dakwah
Nabiyyuna Muhammad Saw, Rabbiy pandanglah jiwa kami, Wahai Yang Maha
Bercahaya, Wahai Yang Maha Menerangi Jiwa, Wahai Yang Maha Melimpahkan
Kebahagiaan, Wahai Yang Maha Menerbitkan kemakmuran, 

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah 

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Hadirin yang saya sampaikan terakhir, tentunya malam sabtu yang akan datang
saya mohon doa karena kita akan berangkat ke Denpasar, Bali untuk mengadakan
Tabligh. Sebagaimana biasa Tabligh per 3 bulan dari wilayah klungkung,
karangasem dan lainnya akan bersatu di Denpasar, Bali. Oleh sebab itu mohon
doa semoga acara sukses karena acara banyak juga dihadiri oleh para pimpinan
dan tokoh tokoh dari agama hindu. Mereka hadir dan kita berdoa semoga Allah
melimpahkan hidayah untuk mereka dan banyak muslimin muslimat di wilayah
Bali yang dikenal juga wilayah yang paling banyak permasalahannya antara
muslimin dan non muslim. Semoga menjadi kedamaian dan menjadi sebab
terbukanya gerbang hidayah bagi kita bagi muslimin muslimat disana. Demikian
dan hari sabtu saya sudah kembali Insya Allah. Malam minggu kita kembali
mengadakan Tabligh Akbar sekaligus ziarah, cuma saya mohon kepada para
pemuda jangan melintasi lampu merah, dan ini sudah disampaikan pada bulan
yang lalu, jangan sampai kita menutup jalan untuk masyarakat. Pertama tama
memang hanya 10, 20 namun sekarang sudah ratusan yang konvoi. Jangan sampai
melanggar rambu rambu lalu lintas, karena kita ingin masyarakat suka pada
kita. Bukannya ingin menunjukkan bahwa kita mempunyai kekuatan, sungguh
bukan itu akhlaq tapi kita ingin masyarakat yang melihat senang melihat para
pemuda yang tertib. Demikian hadirin, jagan menyingkirkan orang orang yang
dijalanan disuruh minggir untuk kita lewat, jangan begitu.., Biarkan orang
orang lewat, ambil satu jalan saja jangan ambil dua jalan tapi satu jalan
saja dengan tertib itu adalah dakwah. Dan hal itu menggembirakan hati
Rasulullah Saw. kalau kita tertib, orang orang akan senang, ini anak anak
muda betul betul mengikuti akhlaqnya Rasul saw. 
Ini yang kita harapkan, nanti mereka senang dan mereka ikut hadir juga,
mereka mendapat hidayah juga. Kalau tidak tertib sebaliknya nanti orang
orang akan melihat (dan berkata) akhlaq akhlaq yang begini akan merusak,
makin banyak yg begini makin rusak negara kita. Seperti itu nanti (ucapan
mereka), oleh sebab itu jaga ketertiban. Tujuan konvoi adalah memperlihatkan
kepada masyarakat bahwa pemuda muslimin muslimat berakhlaq mulia, berakhlaq
Nabiyyuna Muhammad Saw. Dan bahwa kita di malam minggu tidak kumpul trek
trekkan, tidak memenuhi diskotik dan kafe, namun kita berziarah, kita
berdzikir dan bershalawat. Semoga Allah jadikan malam itu malam yang
bercahaya dengan cahaya ibadah. Demikian hadirin hadirat.

Kita doakan juga para tamu kita, wakil Ketua MPR Bapak AM Fatwa semoga
dilimpahi rahmat dan keberkahan oleh Allah Swt, semoga dimuliakan dan
didukung perjuangannya dan juga kedua mempelai kita yang baru saja menikah
semoga dilimpahi keberkahan, juga KH. Ahmad Baihaqi dan santri santri beliau
semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah Swt dan para tamu kita.

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

 



[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke