Kontributor: Redaksi    

Thursday, 01 January 2009 


Akhir Shalat Malam Adalah Ganjil
Senin, 29 Desember 2008 

 

ÞóÇáó ÑÓæá Çááå Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó : 
ÇÌúÚóáõæÇ Â ÎöÑóÕóáóÇ Êößõãú ÈöÇááøóíúáö æöÊúÑðÇ (ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí 

Sabda Rasulullah saw :
“Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah ganjil” (Shahih Bukhari)

 

ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, Maharaja Yang Tunggal dan
Abadi, Pencipta alam semesta dari tiada hingga alam dibentangkan hingga
seluruh alam berakhir dan Maha menjadikan iman dan ketaatan hamba – hambaNya
kekal dan abadi. Sebagai pembuka Kasih Sayang-Nya yang kekal didalam
kemewahan yang kekal dan abadi. Betapa mulianya jiwa yang mengingat Allah
dan Allah Swt menjadikan seluruh alam semesta ini sebagai seruan bagi hamba
– hambaNya. 

Memperkenalkan Kesempurnaan Allah, memperkenalkan Kesempurnaan Sang Pencipta
sebagaimana firman Allah “tiadalah penciptaan seluruh alam semesta hingga
hari kebangkitan dihadapan Allah sama saja dengan mencipta satu orang
manusia saja”. (QS Luqman 28) Tiada hal yang sulit bagi Rabbul Alamin untuk
menciptakan sedemikian banyak warna, sifat dan bentuk yang diatur didalam
kehidupan yang sempurna dan Allah telah berfirman “penciptaan alam dari awal
hingga akhir ini tiada beda dengan mencipta satu manusia saja”. Demikianlah
hadirin Maha Kesempurnaan Allah. 

Betapa agung jiwa yang memuliakan Allah, betapa mulia sanubari yang
menghendaki keridhaan Illahi, meninggalkan hal – hal yang munkar, menjauhi
hal – hal yang hina, menjelang keluhuran, terlebih lagi dengan masuknya kita
di tahun baru Muharram yang mengingatkan mulai hijrahnya Para Muhajirin
Radiyallahu Anhum Ajmain. Satu persatu telah mulai diijinkan oleh Sang Nabi
Saw untuk berhijrah menuju Ardhul Madinah (Bumi Madinah) dan mereka
berpindah ke Madinah Al Munawwarah menanti kedatangan Sang Nabi Saw. Sang
Nabi Saw baru bergerak dari Makkah pada minggu pertama di bulan Rabiul
Awwal. Demikian didalam Sirah Ibn Hisyam sehingga masuknya Sang Nabi Saw
kepada Madinah Al Munawwarah adalah pada 12 Rabiul Awwal.

Hadirin – hadirat, 1 Muharram dijadikan awal dari penanggalan Hijriyah oleh
Sayyidina Umar bin Khattab radiyallahu anhum, karena di bulan Muharram ini
mulai munculnya ijin hijrah ke Madinah Al Munawwarah sehingga mereka
mendapat gelar mulia yaitu Muhajirin (orang yang berhijrah kepada Madinah Al
Munawwarah) untuk menjaga kelangsungan Islam dan hijrah telah terjadi
berkali – kali. Hijrah yang pertama ke Habsyah lantas ke Persia dan terakhir
ke Madinah Al Munawwarah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kejadian terusirnya muslimin dari Makkah Al Mukarramah yang tampaknya adalah
bentuk kelemahan dan ketidak berdayaan Islam, akan tetapi justru perpindahan
itu membuka cahaya hidayah ke Barat dan Timur hingga kembali 10 tahun
kemudian ke Makkah Al Mukarramah dan jadilah Makkah Al Mukarramah ini kiblat
bagi sujud segenap hamba Allah di muka bumi Barat dan Timur.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw selalu menyeru kita kepada keluhuran, menyeru kita kepada
kebahagiaan, dan beliau sangat tahu hal – hal yang akan membawa keburukan
kepada kita. Oleh sebab itu Sang Nabi saw menuntun kita kepada tuntunan yang
paling sempurna. Demikianlah idolaku dan idola kalian, Sayyidina Muhammad
Saw. Idola yang paling pantas dipanut dari semua panutan. Pemimpin yang
paling mulia dari semua pemimpin dan menjadi panutan segenap golongan
masyarakat. Hadirin – hadirat, oleh sebab itu Allah mengenalkan Sang Nabi
Saw dengan firman-Nya “laqad jaa akum rasulun min anfusikum a’ziizun a’laihi
maa a’nittum hariishun a’laikum bil mu’miniina raufurrahiim” QS. At Taubah :
128 (Telah datang Rasul, diutus kepada kalian dari bangsa kalian, dari
bangsa manusia. Sangat berat baginya melihat apa – apa yang menimpa kalian
dari kesulitan dan musibah. Sangat menjaga kalian dan terhadap orang – orang
yang beriman itu berlemah lembut). 
Inilah Nabiku dan Nabi kalian yang telah dikenalkan oleh Allah sebagai orang
yang paling perhatian kepada seluruh umatnya. 
Hadirin – hadirat, perhatian beliau kepada seluruh umat ini melebihi
perhatian kekasih kita kepada kita. Tuntunan beliau selalu berusaha
menyelamatkan kita dari hal – hal yang tercela di dunia dan di akhirat agar
kita terjaga dari musibah, terjaga dari kecelakaan, terjaga dari kehinaan,
terjaga dari permasalahn di dunia dan di akhirat. Inilah Nabiku dan Nabi
kalian dan Nabi kita semua, Sayyidina Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Tentunya Sang Nabi saw tidak puas kalau kita hanya beramal hal yang fardhu
saja dan demikian pula Rabbul Alamin mengutus pada Sang Nabi saw untuk
mengenalkan hal – hal yang sunnah. Yang ketika mereka lakukan, mereka
semakin dekat kepada Allah Swt. “jika hamba – hamba Ku itu mendekat
kepada-Ku dengan hal – hal yang fardhu lalu mereka tidak mau berhenti pada
hal yang fardhu, lantas mereka terus mendekat kepada Aku dengan hal – hal
yang sunnah sampai Aku mencintainya”. (Shahih Bukhari) Dari kalimat ini
telah jelas bahwa hal – hal yang fardhu diteruskan dengan hal – hal yang
sunnah menuntun kita untuk dicintai Allah Swt. Inilah tuntunan Nabi kita
Muhammad Saw. 

Dan kita telah mengetahui bahwa shalat 5 waktu adalah shalat yang fardhu dan
Sang Nabi Saw menuntun kita lebih dari itu yaitu dengan shalat – shalat yang
sunnah. Diantaranya adalah hadits yang kita baca ini “Ij’aluu akhira
shalaatikum billaili witraa” (jadikanlah akhir dari shalat sunnah kalian di
malam hari itu dengan hitungan angka yang ganjil yaitu witir). 
Hadirin – hadirat, Rasul Saw tidak pernah meninggalkan shalat witir. Di
dalam safar aw hadhar (safar atau dirumah) apakah di rumahnya atau dalam
perjalanan, beliau tidak pernah meninggalkan shalat witir. Dan dalam keadaan
sakit atau dalam keadaan sehat, dalam keadaan mampu melakukannya berdiri
atau dengan duduk, beliau tidak pernah meninggalkan shalat witir. 

Oleh sebab itu hadirin - hadirat bagi kita yang sudah tentunya mengerti
kemuliaan shalat fardhu, untuk menambah kemuliaan dengan shalat witir.
Karena shalat witir itu adalah shalat sunnah yang paling mulia karena ia
berada diantara qiyamullail. Yang mampu melakukannya di tengah malam atau di
sepertiga malam terakhir setelah tidur terlebih dahulu maka labih afdhal,
itu lebih baik dan lebih mulia. Tapi jika tidak mampu, lakukanlah setelah
shalat Isya’ sebelum tidur dan kalau mampu setelah ba’diyah shalat Isya’
lalu lakukan shalat witir 3 rakaat dan shalat witir dibatasi hingga 11
rakaat dan setelah itu tidur. Tapi kalau seandainya mampu bangun beberapa
menit sebelum subuh maka tentunya afdhal dilakukan ditengah malam atau
disepertiga malam terakhir.

Hadirin – hadirat sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim bahwa Allah Swt turun ke permukaan bumi yang paling dekat dengan bumi
ini (di sepertiga malam yang terakhir). Bukan berarti Allah itu turun dekat
kepada bumi karena Allah tidak terjebak dengan waktu dan tempat. Akan tetapi
yang dimaksud Allah sangat dekat kepada hamba – hambaNya yang mau mendekat
kepada-Nya di sepertiga malam terakhir. Waktu itu adalah waktu yang paling
indah bagi Allah untuk menerima hamba – hambaNya yang mencintai Allah.
Karena disaat – saat itu hamba – hamba yang tidak mencintai Allah masih
tertidur lelap. Maka Allah membanggakan mereka kepada para malaikat lihat
hamba – hambaKu mereka meninggalkan tempat tidurnya, meninggalkan
istirahatnya disaat orang lain tidur terlelap, mereka ruku’ dan sujud
mengagungkan Nama-Ku.

Hadirin – hadirat inilah kemuliaan dari puncak seluruh shalat sunnah, yaitu
qiyamullail dan tentunya adalah diakhiri dengan shalat witir. Lalu bagaimana
kalau seandainya kita sudah shalat witir setelah shalat Isya’ sebelum tidur,
lalu ternyata bangun lagi dimalam hari, apakah boleh shalat tahajjud lagi
atau selesai tidak boleh tahajjud lagi? Boleh tahajjud lagi tapi yang makruh
adalah shalat witir 2X. Shalat tahajjud boleh berkali – kali, qiyamullail
sebelum tidur, sudah shalat witir atau sudah shalat sunnah malam. Tidur,
bangun lagi mau shalat malam, boleh! Walaupun sudah witir. Karena yang
diinginkan dan disunnahkan oleh Sang Nabi saw adalah angkanya ganjil. Bukan
berapa kali witirnya yang dilarang, 2 kali witir tidak boleh karena nanti
akhirnya jadi genap angkanya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kalau seseorang sudah melakukan shalat witir 3 rakaat, malamnya mau shalat
lagi, 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat, toh totalnya tetap ganjil.
Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Ini bulan Muharram, tentunya saya bawakan hadits ini dengan harapan bahwa
mulai malam ini kita tidak tinggalkan lagi shalat witir hingga kita wafat.
Semoga kita bisa mewarisi kemuliaan sunnah Nabi Muhammad Saw. Barangkali ada
diantara hadirin yang masih belum melakukan shalat 5 waktu, semoga diberi
kemudahan oleh Allah untuk segera melakukan shalat 5 waktu setelah itu naik
kepada shalat witir.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
“Innal malaikat tushalli ala ahadikum maa daama fi mushallaahilladzi fiihi
maa lam yahduts.”,demikian didalam Shahih Bukhari sabda Rasulullah Saw
“sungguh para malaikat itu mendoakan orang – orang diantara kalian yang dia
itu duduk di tempat shalatnya hingga ketika ia masih belum batal wudhunya”.
Selama ia duduk ditempat ia shalat, di masjid kah atau bukan di masjid, di
musholla. “alladzi fiih ma lam yahduts, allahummarhamhu Allahummaghfirlahu,
”wahai Allah ampuni ia, wahai Allah sayangi ia (ini doa malaikat selama ia
masih duduk di tempat shalatnya). Kalau kita masih belum batal wudhunya,
entah berdzikir, entah terdiam, entah tafakkur, malaikat terus mendoakan
kita. Oleh sebab itu kalau kita setelah melakukan shalat disunnahkan duduk
berlama – lama seandainya tidak ada kesibukkan lain, lanjutkan dzikir –
dzikir kita yang diajarkan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw. Demikian hadirin –
hadirat riwayat Shahih Bukhari.

Dan juga Rasul Saw menjelaskan malaikat terus mendoakan dan beristighfar
kepada kita selama kita betah ditempat kita shalat. Demikian indahnya
hadirin – hadirat, Nabi kita membukakan pintu – pintu kemuliaan bagi
sepanjang kehidupan kita bahkan didalam duduk pun, Allah Swt memuliakan kita
selama kita berada ditempat kita shalat. Subhanallah!! Kalau seandainya kita
duduk di tempat shalat sejenak saja lalu bagaimana dengan shalatnya? Kalau
tempat shalatnya saja kita duduk disitu, Allah terus memuliakan sebelum kita
pergi, sebelum batal wudhu lalu bagaimana shalatnya? Tentunya lebih agung
dan luhur, tentunya lebih besar kemuliaan yang ditumpahkan oleh Allah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sehingga Nabiyyuna Muhammad Saw tidak pernah puas – puasnya untuk menolong
umatnya yang berada dalam kesulitan. Sebagaimana riwayat Shahih Muslim,
ketika salah seorang shahabiyah (sahabat wanita) wafat, yang biasa
berkhidmah di masjid nabawiy tidak terlihat lagi. Rasul saw bertanya “mana
wanita itu, biasanya khidmah di masjid? nyapu - nyapu di masjid, kok tidak
terlihat lagi? Maka para sahabat berkata “sudah wafat ya Rasulullah”. Merah
padam wajahnya Rasul, “kenapa kalian tidak kabarkan aku dia wafat, tidak
kabarkan aku dimana dia dikuburkan”, maka para sahabat berkata “dimakamkan
malam hari ya Rasulullah, kami tidak tega membangunkanmu saat dia
dimakamkan”. Rasul berkata “tunjukkan aku pada kuburnya”. Rasul saw
melakukan shalat ghaib diikuti oleh para sahabat. Selepas shalat Rasul saw
bersabda “inna hadzihil qubur mamlu’atun dhulmatun alayhaa, Innallaha
yunawwirha bisshalaati alayhim ” (pekuburan ini gelap, kata Rasul. Dengan
hal – hal yang tidak baik, penuh dengan kegelapan (barangkali dengan jeritan
dan tangis) tapi Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku tadi kepada
mereka. Demikian syafa’at Nabi Muhammad Saw kepada umatnya tidak senang
kalau umatnya dalam kesedihan.

Demikian pula diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, beliau lewat di 2
pekuburan lantas beliau berhenti dan berkata “2 pekuburan ini berada didalam
keadaan sulit, yang satu adalah seorang yang lewat di muka bumi dengan
banyak mengadu domba”. Hati – hati kita kalau diberi lidah oleh Allah,
jangan dijadikan untuk mengadu domba. Ya barangkali diadu, lihat para da’i
diadu satu sama lain, padahal ia muslim, padahal da’i. Tidak pantas hal
seperti ini, diazab didalam kubur karena sering mengadu domba.
Hadirin – hadirat “yang kedua adalah orang yang tidak menutup auratnya”. Ini
dua – dua kesulitan didalam kubur, kata Rasul. Maka Rasul mengambil 2 lembar
daun, yang satu ditaruh di satu kubur dan yang satu di kubur lainnya. Rasul
Saw berkata “semoga Allah meringankannya sebelum daun itu kering”. Demikian
hadirin – hadirat, Rahmatan lil Alamin yang selalu tidak tega kepada apa
yang menimpa saudara – saudaranya muslimin muslimat. Mewarisi sifat ini
kepada kita. Kalau lihat saudara kita dalam kesuliatan, jangan diam.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kalau lihat kerabat kita, teman kita dalam kesulitan, jangan diam saja.
Bantu mereka, warisi sifat Nabiyyuna Muhammad Saw yang telah bersabda
riwayat Shahih Bukhari “Allah itu mencintai sifat lembut dan Allah itu
memberi pada orang – orang yang berkelakuan lembut lebih daripada orang
lain. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, dan tentunya inilah
semulia – mulia makhluk, seindah – indahnya ciptaan Allah adalah Sayyidina
Muhammad Saw. 

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Tsumamah bin Utsal radiyallahu
anhu sebelum masuk Islamnya, Tsumamah ini datang, ditangkap karena ia salah
seorang pimpinan kuffar, ditangkap mau dibunuh. Rasul saw bilang “jangan
dibunuh, ikat saja ditiang masjid”. “diapakan?”, Rasul menjawab “diamkan
saja, beri makan, beri minum tapi biarkan disitu bukan dipenjara, bukan di
sel tapi didalam masjid”. Maka sore itu Rasul bertanya “wahai Tsumamah
bagaimana keadaanmu?”, Tsumamah berkata “kalau engkau membunuh aku maka
engkau membunuh orang yang mempunyai darah”. Maksudnya kalau membunuh
tsumamah nanti pengikutnya juga tidak akan diam, akan balas dendam. “Kalau
kau lepaskan aku, kau temui aku ini orang yang sangat berterima kasih”,
demikian jawaban dari Tsumamah. Maka Rasul saw diam, tahu beliau. Esoknya
ditanya lagi “Tsumamah bagaimana keadaanmu?”, “keadaanku kalau kau bebaskan
aku, kau akan lihat aku orang yang sangat berterima kasih”. Mulai ciut
Tsumamah, ia tidak mengatakan “aku ini orang yang mempunyai darah, bisa
balas dendam”, sekarang tidak disebut lagi kalimat itu.yang disebut “aku
kalau kau lepaskan maka aku adalah orang yang sangat berterima kasih”. Rasul
saw pergi lagi dan hari ketiga Rasul bertanya lagi “Tsumamah bagaimana
keadaanmu?”, tsumamah menjawab “tidak berubah dari yang aku katakan
kemarin”. 

Keras sekali Tsumamah ini, tentunya layaknya ditebas dengan pedang, dan
Rasul berkata “lepaskan”, “ya Rasulullah ini kan tawanan?”, Rasul berkata
“lepaskan!”. Maka Tsumamah dilepaskan, kemana ia pergi? Ia pergi kebelakang,
mandi, berwudhu lalu kembali dan mengucap “Asyhadualla Illahailallah wa
asyhaduanna Muhammadurrasulullah”. Tsumamah seorang satria, ia tidak mau
masuk Islam dalam keadaan terikat, ia ingin masuk Islam dalam keadaan bebas.
Kalau dibebaskan mau masuk Islam, kalau dipaksa tidak mau, Rasulullah tahu
itu. Dan ia terharu dengan akhlak Nabi Muhammad Saw seraya berkata (riwayat
ini riwayat Shahih Bukhari) “sungguh tidak ada wajah yang paling kubenci di
muka bumi selain wajahmu tapi sekarang wajahmulah yang paling kucintai dari
semua wajah dimuka bumi. sebelumnya agama yang paling kubenci adalah agamamu
wahai Muhammad tapi sekarang yang paling kucintai adalah agamamu. Tiadalah
tempat, kampung halaman yang paling kubenci adalah Madinah Al Munawwarah
kampung ini tapi sekarang kampung ini yang paling kucintai Madinah Al
Munawwarah dari tempat yang lainnya” 

Bagaimana jiwa bisa terbalik dengan cepat, wajah yang paling dibenci adalah
wajah Nabi Muhammad Saw berbalik menjadi wajah yang paling dicintai. Inilah
akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw yang meruntuhkan jiwa orang – orang yang
tenggelam didalam kekerasannya, didalam segala kesombongannya, ia seorang
satria. Tidak mau ia masuk Islam dalam keadaan terikat, bebaskan. Mau masuk
Islam tapi ia tidak mengatakan “bebaskan aku baru mau masuk Islam”, ia
berkata “kalau kau bebaskan aku akan berterima kasih”, itu saja. Rasul saw
membebaskannya. Demikian hadirin – hadirat, akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw
yang dengan inilah ia kemudian mengucapkan Asyhadualla Illahailallah wa
Asyhaduanna Muhammadar Rasulullah”.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya tuntunan Sang Nabi saw, betapa indahnya kalau seandainya
budi pekerti beliau itu muncul ditengah – tengah kacaunya keadaan seperti
keadaan sekarang ini. Satu sama lain saling menjatuhkan antara ayah dengan
anak, antara anak dengan ayah, suami dengan istri, istri dengan suami. Semua
saling berdesakan untuk menjatuhkan satu sama lain. Ini entah karena krisis
ekonomi, entah karena terlalu kaya, entah karena segala hal. Karena mereka
ini lemah iman, ini di dunia. Datang waktunya di akhirat, lebih saling
menjatuhkan lagi satu sama lainnya. Ingat idola kita Nabiyyuna Muhammad Saw,
ingat akhlak kita, ini bulan Muharram tahun baru Islam kita benahi hubungan
kita dengan ayah dan bunda kita kalau sudah baik hubungan ayah bunda
denganmu maka perbaiki lebih baik lagi, kalau seandainya belum, masih sering
membuat marah ayah dan bunda, jadikan malam ini malam mulainya kita berbakti
pada ayah dan bunda. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Dan tentunya beberapa malam lagi kita juga ucapkan selamat bagi RASfm (radio
alaika salam) yang meliput acara ini secara langsung (disiarkan di radio).
Semua pendengarnya semoga dilimpahi Rahmat oleh Allah Swt, semua pihak yang
turut mendukung acara mulia ini dari RASfm. Hadirin – hadirat, beberapa hari
lagi kita akan melewati malam 1 Januari. Kita (Majelis Rasulullah)
mengadakan Tabligh Akbar di malam itu. Bukan untuk merayakan malam 1 Januari
tapi untuk menandingi dengan doa dan munajat bagi saudara – saudari kita
yang terjebak didalam kemaksiatan di malam itu. Di malam itu paling banyak
dosa umat Nabi Muhammad Saw, paling banyak perjudian, perzinahan, semuanya
dimalam itu di seluruh dunia. Demikian hadirin.

Oleh sebab itu kita memahami bahwa dosa itu cepat dibersihkan oleh Allah Swt
dengan musibah. Oleh sebab itu dari tahun tahun yang lalu kita lihat mulai
Desember aman – aman saja cuaca tetapi setelah selesai malam 1 Januari
mulailah datang hal – hal yang sangat menyedihkan yang membuat tangis bagi
kita. Kenapa? karena itu pembenahan dosa dari Allah Swt dan tentunya telah
belasan hadits shahih riwayat Shahih Bukhari dan Muslim bahwa semua musibah
yang ditimpa umat ini adalah penghapusan dosa baginya. Tapi kita tidak
menginginkan datangnya musibah. Lalu bagaimana? Maka oleh sebab itu kita
akan tetap mengadakan Dzikir Akbar di malam itu. 
Saudara – saudara kita tiup terompet tahun baru, kita gemuruhkan Nama Allah
Swt, Nama Yang Paling berhak untuk diagungkan dari seluruh nama. Kita
berdzikir dengan kalimat Allah Allah sebanyak 1000X di malam 1 Januari itu.
Tentunya bukan untuk mengagungkan malam 1 Januari tapi untuk juga menandingi
dahsyatnya maksiat di malam itu. Kita berdoa agar muslimin muslimat dijaga
oleh Allah dan saat ini seluruh permukaan bumi dari segala musibah yang akan
datang atau dosa – dosa yang akan terjadi di malam itu. Demikian hadirin –
hadirat yang dimuliakan Allah.

Kenapa? Karena Allah Swt berfirman “fadzkurullah dzikran katsira”
(berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak) (QS Al Ahzab 41) dan
juga Rasul saw bersabda riwayat Shahih Muslim “belum akan datang hari kiamat
selama masih ada di muka bumi seorang muslim yang menyebut Nama Allah
Allah”. Selama masih ada jiwa yang berdzikir kepada Allah, bumi belum akan
kiamat. 
Kenapa? 
karena Allah memuliakan itu, Allah memuliakan jiwa yang beriman, berdzikir
menyebut Nama Allah. Dan tentunya berdzikir itu berada didalam sirran wa
jahran, sebagaimana riwayat shahih bukhari : Allah Swt berfirman didalam
hadits Qudsiy “ana ma’a ‘abdi haitsu maa dzakaranii wa taharrakat bii
syafataah (Aku bersama hamba-Ku ketika hamba-Ku mengingat-Ku dan bergetar
bibirnya menyebut Nama-Ku). Kedua bibir yang bergetar menyebut Nama Allah
itu diperhatikan oleh Rabbul Alamin.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu kita menjadikan malam itu bukan untuk malam maksiat tetapi
malam doa dan munajat. Bagi yang mampu hadir, hadirkan dirimu dan sampaikan
kepada saudara dan sahabat kita. Kita akan mengadakan Dzikir Akbar di malam
itu di Majelis Taklim Al Karimah pimpinan KH. Ahmad Baihaqi di Manggarai,
nanti diumumkan alamatnya. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Dan acara akan dimulai pk. 21.30, mulai orang – orang ditengah malam sudah
riuh terompet, kita riuh bergemuruh dengan Keagungan Nama Allah Swt. Mereka
gembira, kita bermunajat, berdoa kepada Allah Swt, semoga Allah Swt
melimpahkan hidayah bagi mereka yang terjebak dalam kegelapan dosa, semoga
Allah mencabut keinginan mereka untuk berbuat dosa menggantikannya dengan
keinginan perbuatan yang luhur.

Ya Rahman Ya Rahim kami bermunajat kehadirat-Mu dimalam ini bersama ribuan
muslimin muslimat telapak tangan kami terangkat penuh harapan kepada Nama-Mu
Yang Maha Indah dan Maha Berkuasa, Ya Rabb Wahai Nama Yang membuka segenap
kebahagiaan dunia dan akhirat yang dengan berdzikir menyebut Nama-Mu, Kau
bersama kami dan Kasih Sayang-Mu bersama kami, wahai Rabbiy yang setiap kami
menyebut Nama-Mu Kau hapuskan dan Kau jatuhkan dosa – dosa kami dan Kau
angkat kami semakin dekat kehadirat-Mu. Yang dengan menyebut Nama-Mu Kau
singkirkan musibah yang datang pada kami dan datangkan kebahagiaan dunia dan
akhirat.

Ya Rahman Ya Rahim benahilah kami dan seluruh muslimin, benahilah bumi
Jakarta dan seluruh wilayah Barat dan Timur, Ya Rahman Ya Rahim pastikan
seluruh wajah ini tidak akan melihat api neraka selama – lamanya, pastikan
seluruh kami wafat dalam khusnul khotimah, pastikan seluruh kami wafat dalam
keagungan makna kalimat tauhid Laailahailallah Muhammadurrasulullah saw

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Hadirin – hadirat, perbanyak ucapan Laillahailallah dan jadikan ucapan ini
untuk mencari keridhoan Allah, sebagaimana sabda Nabiyyuna Muhammad Saw
riwayat Shahih Bukhari “Barangsiapa yang mengucap Laillahailallah untuk
mendapatkan keridhoan-Ku maka Allah haramkan ia dari api neraka”. 

Allah munculkan dalam dirinya dan jiwanya keinginan untuk berbuat baik dan
mulia dan akan Allah padamkan pada dirinya dan sanubarinya keinginan untuk
berbuat yang hina. Demikian cahaya kalimat Laillahailallah Muhammad
Rasulullah.

Tabligh Akbar Majelis Rasulullah Saw akan diadakan pada malam tanggal 1
Januari (malam kamis) di Majelis Taklim Al Karimah, 

dan akan dilanjutkan pada hari Sabtu dengan Dzikir Akbar di Majelis Taklim
Remaja Islam RW 03, Johar Baru, Jakarta Pusat. Dan hari jum’at dzikir akbar
di kediaman Bp. Sulaiman di Jl. Kp.Tipar Rt.04/07 P.Kelapa Duren Sawit,
Jakarta Timur. Malam ahad akan diadakan Tabligh Akbar di JOhar Baru, Jakarta
Pusat diteruskan dengan ziarah ke makam Habib Ahmad bin Alawi Al Haddad,
Kalibata. 

Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, kita berjumpa malam selasa
yang akan datang Insya Allah tentunya dengan kegembiraan menyambut
kedatangan Guru Mulia kita. Kita akan mengadakan acara majelis ini tanggal
12 Januari 2009 di MONAS, Insya Allah akan dihadiri lebih dari 1 Juta
muslimin muslimat. Semoga acara ini sukses dan semoga semua acara beliau
sukses serta dzikir dan tabligh beliau.

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Terakhir Diperbaharui ( Thursday, 01 January 2009 ) 

 



[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke