Muslim AS Tagih Janji Obama

Jumat, 05/12/2008 12:34 WIB Cetak <javascript:print();>  |  Kirim
<http://eramuslim.com/berita/dunia/send/muslim-as-tagih-janji-obama>  

 Suara warga Muslim AS terpecah antara yang optimis dan pesimis menanti
perubahan yang dijanjikan presiden terpilih AS, Barack Obama. Pasalnya,
sejumlah pejabat penting yang dipilih Obama adalah orang-orang lama yang
selama ini tidak menunjukkan keberpihakannya pada kepentingan warga
Muslim.

Direktur Eksekutif American Muslims Voice (AMV), Samina Faheem
berpendapat, Obama sudah mewujudkan janjinya tapi ia tidak melakukan hal
yang lazim sebagai presiden baru yaitu mengganti orang-orang lama dan
memilih orang-orang baru.

Direktur Nasional American Muslim Council di Chicago, Ali Khan termasuk
yang optimis dengan jajaran kabinet Obama. "Perubahan tidak selalu
berarti harus orang-orang baru. Perubahan bisa berarti kombinasi dengan
orang-orang baru agar tujuan pemerintahan tercapai.

Pernyataan serupa dilontarkan Laila Qatami, Direktur American Arab
Anti-Discrimination Committee (ADC). "Perubahan tidak terjadi dalam satu
malam, orang-orang lama tidak selalu berarti kebijakan lama. Kita harus
realistis dalam hal perubahan yang kita inginkan," ujarnya.

Sejumlah pemuka Muslim mengungkapkan keyakinannya, perubahan utama yang
akan dilakukan Obama adalah mengakhiri perang di Irak meskipun Obama
tetap mempertahankan Robert Gates sebagai menteri pertahanan.

"Kami yakin Obama akan memenuhi janjinya untuk menarik pasukan AS dari
Irak dalam waktu 16 bulan setelah ia resmi masuk ke Gedung Putih," kata
Fahim, tokoh Muslim dari New Jersey.

"Obama sejak awal menentang perang di Irak dan Menteri Pertahanan Robert
Gates atau siapa pun tidak akan bisa menghalanginya," sambung Ali Khan.

Pendapat berbeda diungkapkan Kamal Nawash, Presiden Free Muslim
Coalition Against Terrorism. Ia tidak yakin Obama akan melakukan
perubahan yang revolusioner baik dalam kebijakan dalam negeri maupun
luar negeri, terutama yang terkait umat Islam. Ia menunjuk tim keamanan
nasional Obama yang menurutnya "bagian kedua" dari tim keamanan nasional
mantan presiden Bill Clinton.

Juru bicara Council on American-Islamic Relations (CAIR), Corey Saylor
mengatakan, berharap Obama melakukan banyak perubahan adalah sikap yang
tidak realistis. "Mungkin akan ada beberapa perubahan, tapi tidak
seperti yang diharapkan banyak orang," ujarnya.

Saylor juga meragukan Obama akan menepati janjinya untuk memulangkan
semua pasukan AS di Irak. Menurutnya, waktu 16 bulan bukan jadwal yang
masuk akan untuk menarik seluruh pasukan. Saylor juga meragukan akan ada
perubahan pandangan AS atas masalah Israel dan Palestina di bawah
kepemimpinan Obama karena Obama sendiri dan orang-orang dekatnya adalah
para pendukung buta Israel. (ln/iol)

 

Kirim email ke