http://www.youtube.com/watch?v=LL5OsaVYz1I&feature=PlayList&p=010E8612FF02BB29&index=0&playnext=1

Naskah Lengkap Pidato Ahmadinejad (Presiden Iran) Pada Konfrensi Anti
Rasisme Di Jenewa

Bismillahirrahmanir rahim

Segala puji dan syukur khusus milik Allah Yang Adil, Pengasih dan Yang
Menginginkan Kebaikan Hamba-Nya.

Salam Allah kepada para nabi ilahi mulai dari Nabi Adam hingga Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan pamungkas para nabi Muhammad saw. Mereka semua
adalah penyeru monoteisme, persaudaraan, cinta, kehormatan manusia dan
keadilan.


Pimpinan sidang,

Sekjen PBB,

Komisi Tinggi HAM,

Ibu dan bapak,

Kita berkumpul di sini guna melanjutkan konferensi anti rasisme Durban dengan 
membahas kondisi kekinian dan solusi praktis dalam perjuangan suci dan 
manusiawi ini. Dalam peristiwa di beberapa abad terakhir telah terjadi banyak 
kezaliman besar terhadap umat manusia. Di abad pertengahan para ilmuwan dihukum 
mati. Setelah itu masuk masa perbudakan dan pemburuan manusia tak berdosa lalu 
memisahkan mereka dari keluarganya dengan mengirimkan mereka ke Eropa dan 
Amerika dalam kondisi sangat buruk bila dibandingkan jutaan manusia lainnya.

Periode kegelapan yang dibarengi oleh penjajahan berbagai daerah disertai 
penjarahan kekayaan alam dan pembantaian serta mengungsikan dengan paksa warga 
tak berdosa. Bertahun-tahun lewat bangsa-bangsa bangkit untuk mengusir para 
penjajah lalu mendirikan pemerintah independen dan nasional dengan nyawa jutaan 
manusia.

Gila kekuasaan dalam waktu singkat memaksakan dua perang besar di Eropa dan 
sebagian dari Asia dan Afrika. Perang yang hasilnya mengorbankan ratusan juta 
nyawa manusia dan hancurnya lahan-lahan tanah-tanah subur. Mereka yang menang 
dalam perang menganggap dirinya sebagai jagoan dan pemenang dunia sementara 
bangsa-bangsa lainnya dipandang sebagai pecundang. Mereka lalu membuat 
undang-undang dan sistem yang zalim, tidak peduli dan bahkan menistakan hak-hak 
bangsa lain.

Ibu dan bapak,

Pandang Dewan Keamanan PBB sebagai warisan Perang Dunia I dan II. Dengan logika 
apa mereka mendapatkan keistimewaan dan hak veeto? Nilai-nilai kemanusiaan dan 
ilahi seperti apa yang bisa menerima logika ini? Dengan keadilan? Dengan 
persamaan di hadapan hukum? Dengan kehormatan manusia? Atau diskriminasi, 
ketidakadilan, pelanggaran HAM dan ancaman bagi mayoritas bangsa dan negara di 
dunia? Ini kondisi dewan tertinggi dan referensi pengambilan keputusan bagi 
perdamaian dan keamanan dunia! Ketika diskriminasi ada dan sumber hukum tidak 
lagi keadilan dan kebenaran, tapi arogansi dan kekuatan, bagaimana dapat 
diharapkan terciptanya keadilan dan perdamaian? Gila kekuasaan dan egoisme 
sumber rasisme, diskriminasi, agresi dan kezaliman. Sekalipun kini kebanyakan 
orang-orang rasis juga ikut-ikutan mengecam rasisme dalam slogan dan ucapan 
mereka, namun ketika beberapa negara kuat punya hak berdasarkan kepentingannya 
mengambil keputusan untuk negara-negara lain, mereka dengan mudah 
menginjak-injak hukum dan nilai-nilai kemanusiaan. Dan hal itu telah dilakukan 
oleh mereka.

Setelah Perang Dunia II dengan alasan orang-orang Yahudi menjadi korban dalam 
peristiwa holocaust dan dengan agresi mereka mengungsikan sebuah bangsa dan 
mereka mengirimkan orang-orang Yahudi dari Eropa, Amerika dan dari berbagai 
negara di dunia tinggal di daerah itu. Mereka akhirnya mendirikan pemerintah 
yang mutlak berasaskan rasisme di Palestina pendudukan. Sejatinya, alasan untuk 
menebus kerugian rasisme di Eropa, mereka mendirikan rasisme paling kejam di 
tempat lain, yaitu Palestina.

Dewan Keamanan PBB mengakui pemerintah perampok ini dan selama 60 tahun 
membelanya serta memberikan kesempatan rezim ini untuk melakukan segala bentuk 
kejahatan. Lebih buruk dari ini, sejumlah negara Barat dan Amerika merasa 
berkewajiban untuk membela para rasisme pembantai manusia. Ketika manusia yang 
masih memiliki hati nurani bersih menyaksikan pengeboman dan pembantaian yang 
terjadi di Gaza dan mengecam aksi tersebut, mereka malah membela para penjahat. 
Sebelum itu juga mereka memilih diam di hadapan segala terbongkarnya kejahatan 
yang dilakukan rezim ini dan mendukungnya.

Saudara-saudara yang mulia, ibu dan bapak,

Apa alasan di balik perang terakhir seperti serangan Amerika ke Irak dan 
pengiriman besar-besaran tentara ke Afganistan? Apa alasannya selain arogansi 
pemerintah Amerika waktu itu, tekanan para pemodal dan penguasa untuk 
melebarkan pengaruh dan hegemoni, menjamin kepentingan para produsen senjata, 
penghancuran sebuah peradaban ribuan tahun, menghancurkan bahaya potensial dan 
aktual negara-negara regional terhadap Rezim Zionis Israel dan menjarah 
sumber-sumber energi Irak? Jujur saja, mengapa ada satu juta orang tewas dan 
cidera dan jutaan lainnya harus mengungsi? Jujur saja, apakah serangan ke Irak 
dengan rencana Rezim Zionis Israel dan sekutu mereka di pemerintah Amerika 
waktu itu yang di satu sisi bersandar pada kekuasaan dan di sisi lainnya 
bersandar pada para pemilik perusahaan senjata? Apakah dengan mengirimkan 
pasukan ke Afganistan, perdamaian, keamanan, ketenangan dan kesejahteraan telah 
kembali di negara ini?

Amerika dan sekutunya tidak mampu bahkan hanya untuk mencegah produksi 
narkotika. Kehadiran mereka di Afganistan kini malah membuat produksinya 
meningkat berkali-kali lipat!

Pertanyaan pentingnya adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah Amerika dan 
sekutunya waktu itu? Apakah mereka menjadi wakil-wakil dunia? Apakah mereka 
pilihan bangsa-bangsa di dunia? Apakah rakyat di dunia mewakilkan kepada mereka 
untuk mengintervensi seluruh dunia (tentunya mereka lebih banyak melakukan 
intervensi di kawasan kami)? Apakah aksi-aksi pendudukan Irak dan Afganistan 
bukan bukti dari arogansi, rasisme, diskriminasi, penistaan kehormatan dan 
kemerdekaan bangsa-bangsa?

Ibu dan bapak,

Siapa penanggung jawab ekonomi dunia setelah terjadi krisis ekonomi dunia? 
Krisis bermula dari mana? Dari Afrika, Asia atau bermula dari Amerika yang 
kemudian menyebar ke Eropa dan sekutunya!

Cukup lama mereka memaksakan undang-undang dan peraturan tidak adil ekonomi 
dengan kekuatan politik dalam interaksi politik dan intenasional. Mereka 
menetapkan sistem moneter dan keuangan tanpa ada pengawasan internasional. 
Mereka memaksa seluruh negara dan bangsa di dunia untuk tidak ikut campur dalam 
proses dan pengambilan kebijakan. Mereka bahkan tidak pernah memberikan 
kesempatan kepada rakyatnya untuk melakukan pengawasan. Dengan meminggirkan 
moral dalam berbagai hubungan, mereka membuat undang-undang dan peraturan yang 
menguntungkan sebuah kelompok penguasa dan kaya. Dengan mendefinisikan sendiri 
pasar bebas dan persaingan, mereka berhasil menjegal kesempatan pihak lain 
memindahkan masalah yang dimilikinya ke pihak lain.

Kini puncak krisis puluhan ribu miliar hutang dan ribuan miliar defisit 
anggaran telah kembali kepada mereka sendiri.

Kini untuk memperbaiki kondisi mereka mulai menyuntikkan ratusan miliar tanpa 
pendukung dari kantong rakyat Amerika sendiri dan dari seluruh dunia kepada 
bank-bank, perusahaan-perusahaan besar dan pasar moneter yang hampir bangkrut. 
Dengan cara ini mereka kembali membuat rakyatnya semakin banyak hutan dan 
masalah menjadi semakin kompleks.

Mereka hanya memikirkan kekuasaannya saja. Bagi mereka masyarakat 
internasional, bahkan rakyat mereka sendiri tidak bernilai.

Pimpinan sidang, ibu dan bapak,

Akar asli rasisme kembali pada ketidaktahuan akan hakikat manusia sebagai 
makhluk terpilih dan menyimpang dan jalur kehidupan manusia dan tugas manusia 
dalam penciptaan. Lalai dari penyembahaan secara sadar kepada Allah dan 
pemikiran dalam filsafat kehidupan dan jalur kesempurnaan manusia yang berasal 
dari hasil alami akibat komitmen terhadap nilai-nilai ilahi dan manusiawi. 
Semua ini menyebabkan tataran cara pandang seorang manusia menjadi turun yang 
membuatnya hanya memikirkan kepentingan terbatas dan fana sebagai prinsip dalam 
berlaku. Dengan demikian inti kekuatan yang memiliki sifat setan telah 
terbentuk. Dengan menghapus kesempatan secara adil bagi pertumbuhan orang lain 
ia berusaha mengembangkan diri. Sebagaimana dalam bentuk terburuknya berubah 
menjadi rasisme yang tidak lagi memiliki kekangan dan kini menjadi faktor 
paling berbahaya yang mengancam perdamaian dunia dan menutup jalan terciptanya 
kehidapan damai.

Tidak ragu lagi bahwa rasisme harus dinilai sebagai simbol kebodohan dalam 
sejarah dan tanda-tanda kekolotan di hadapan pertumbuhan manusia umumnya. Dari 
sini diharapkan kita mencari pengejawantahan rasisme dalam penyebaran kondisi 
kemiskinan akan ilmu dan ketiadaan pemahaman bagi masyarakat.

Oleh karenanya, solusi asli dalam memerangi fenomena ini adalah menyebarkan 
pemahaman masyarakat dan memperdalam pemahaman mereka mengenai filsafat 
keberadaan manusia dan hakikat dunia dengan fokus manusia. Hasilnya adalah 
kembalinya manusia kepada nilai-nilai spiritual, moral, keutamaan manusia dan 
kecenderungan kepada Allah. Masyarakat internasional harus dalam sebuah gerakan 
universal budaya demi menjelaskan lebih luas lagi kepada masyarakat yang 
terkena penyakit ini dan tentunya mereka terkebelakang. Bila ini dilakukan 
simbol keburukan dan kekotoran ini bakal tergerus dengan cepat.

Saudara-saudara yang terhormat,

Kini masyarakat internasional menghadapi semacam rasisme yang keburukannya 
merusak citra manusia di awal mileniuk ketiga dan mempermalukan umat manusia.

Zionisme Internasional simbol mutlak rasisme yang berbohong atas nama agama dan 
memanfaatkan simpati keagamaan demi menyembunyikan wajah buruknya dari 
orang-orang yang tidak punya informasi. Namun yang harus diperhatikan dengan 
serius adalah upaya sebagian kekuatan besar dan pemilik kepentingann luas di 
dunia dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi, pengaruh politik dan media berusaha 
sekuat tenaga mendukung Rezim Zionis Israel dan mengurangi keburukannya. Di 
sini sudah bukan masalah kebodohan!

Oleh karenanya, tidak boleh mencukupkan diri dengan aksi-aksi budaya untuk 
melawan fenomena buruk ini, tapi yang harus dilakukan adalah mengakhiri 
penyalahgunaan Israel dan para pendukungnya akan lembaga-lembaga internasional 
sebagai alat politiknya. Dengan menghormati keinginan bangsa-bangsa lain dan 
memperkuat tekad negara-negara untuk mengikis habis rasisme ini serta berani 
mengambil langkah memperbaiki hubungan internasional.

Tidak ragu lagi kalian semua tahu ada upaya besar kekuatan-kekuatan dunia untuk 
menyelewengkan tugas penting ini dalam pertemuan ini. Patut disayangkan bahwa 
diplomasi dukungan terhadap Zionis Israel memiliki arti ikut serta secara 
transparan dalam setiap aksi kejahatan dan ini menambah tanggung jawab 
wakil-wakil terhormat yang hadir untuk membongkar aksi anti manusia dan segera 
memperbaiki hubungan dan perilaku. Harus diketahui bahwa mengenyampingkan 
kapasitas besar dunia seperti konferensi ini merupakan bukti asli membantu 
berlanjutnya keberadaan rasisme paling buruk. Konsekwensi membela HAM saat ini 
pertama adalah membela hak bangsa-bangsa untuk bebas dalam mengambil keputusan 
penting dunia tanpa campur tangan pihak-pihak lain dan kedua, harus melakukan 
langkah-langkah untuk memperbaiki struktur dan hubungan internasional.

Mencermati hal ini, konferensi ini menjadi ujian besar dan opini dunia hari ini 
dan esok akan menilai apa yang kita lakukan.

Pimpinan sidang, ibu dan bapak,

Kondisi dunia dengan cepat tengah mengarah pada perubahan prinsip. Relasi 
kekuatan tampak sangat rapuh. Suara patahnya tulang punggung kezaliman dunia 
telah terdengar. Struktur politik dan ekonomi makro tengah menuju 
kehancurannya. Krisis politik dan keamanan semakin dalam dan krisis ekonomi 
yang semakin meluas dan tidak ada secercah harapan untuk untuk memperbaikinya. 
Berbagai dimensi baik kuantitas dan kualitas transformasi di berbagai bidang 
untuk maju sangat menakjubkan. Saya berkali-kali menekankan agar kembali dari 
jalur salah dalam mengelola dunia saat ini dan memperingatkan bila terlambat 
menyikapi masalah ini. Kini dalam konferensi internasional tak ternilai kepada 
kalian dan setiap pemimpin, pemikir dan kepada semua bangsa di dunia yang haus 
akan perdamaian, kebebasan, kemajuan dan kesejahteraan saya ingin mengatakan 
bahwa pengelolaan tidak adil yang menguasai dunia telah berakhir!

Kebuntuan ini tidak dapat dihindarkan karena muncul dari logika pengelolaan 
yang bersumber dari pemaksaan zalim. Karena logika gerakan dunia merupakan 
gerakan transenden, punya tujuan, manusia sebagai fokus dan kecenderungan 
kepada Allah. Gerakan yang akan melawan setiap kebijakan dan program yang tidak 
memihak kepentingan bangsa-bangsa dunia. Kemenangan kebenaran atas kebatilan 
dan masa depan cerah manusia berdasarkan sistem dunia yang adil merupakan janji 
Allah dan para nabi, bahkan harapan seluruh masyarakat dan generasi. 
Terciptanya masa depan seperti ini merupakan konsekwensi dari kebijaksanaan 
dalam penciptaan dan menjadi kepercayaan semua hati orang yang percaya kepada 
Allah dan posisi tak ternilai manusia.

Pembentukan masyarakat dunia praktis memungkinkan terciptanya sistem bersama 
dunia dan dengan ikutnya para ilmuwan, para pemimpin dan masyarakat dunia untuk 
ikut serta secara aktif dan adil dalam pengambilan keputusan makro dan prinsip 
merupakan jalur pasti dari tujuan besar ini. Kini kapasitas keilmuan, teknik, 
dan teknologi informasi dan komunikasi mampu membentuk pemahaman bersama dan 
luas dari masyarakat dunia dan sebagai sarana bagi terciptanya satu sistem 
bersama. Kini tanggung jawab besar ini berada di pundak para pendidik, ilmuwan 
dan negarawan seluruh dunia yang percaya akan jalan pasti ini mampu memainkan 
peran historisnya. Saatnya saya ingin menekankan satu hakikat bahwa Kapitalisme 
Barat sama dengan Komunisme telah berakhir karena tidak mampu melihat manusia 
sebagai apa adanya dan berusaha untuk memaksakan jalan dan tujuan yang 
diciptakan untuk manusia. Ketimbang memperhatikan nilai-nilai manusia dan 
ilahi, keadilan, kebebasan cinta dan persaudaraan, malah menjadikan persaingan 
keras guna meraih kepentingan materi, individu dan kelompok sebagai prinsip 
hidupnya.

Kini dengan mengambil pelajaran dari masa lalu dan memahami keharusan mengubah 
jalan dan kondisi saat ini, mari kita semua bertekad untuk berusaha di segala 
bidang. Sekaitan dengan hal ini dan sebagai pembicaraan terakhir, saya mengajak 
semua untuk memperhatikan dua poin penting:

1. Perubahan kondisi dunia dan itu pasti bisa dilakukan, namun perlu diketahui 
bahwa hal ini hanya dapat dilakukan dengan kerjasama seluruh negara dan bangsa. 
Oleh karenananya, harus memanfaatkan seluruh kapasitas yang ada untuk kerjasama 
internasional. Kehadiran saya dalam konferensi ini sebagai penghormatan atas 
masalah penting begitu juga masalah HAM dan pembelaan hak-hak bangsa dalam 
menghadapi fenomena buruk rasisme bersama kalian para ilmuwan.

2. Mencermati tidak berfungsinya sistem-sistem yang ada dan relasi politik, 
ekonomi, keamanan dan budaya internasional perlu melakukan perubahan dalam 
struktur yang ada dengan memperhatikan nilai-nilai ilahi dan manusiawi, analisa 
yang benar dan realistis mengenai manusia, berdasarkan keadilan dan memberikan 
nilai kepada hak semua manusia di seluruh dunia, para hegemoni harus mengakui 
kesalahan sebelumnya dan mengubah cara berpikir dan berlaku. Sekaitan dengan 
masalah ini, perubahan segera Dewan Keamanan PBB, menghapus keistimewaan 
diskriminatif hak veto, perubahan sistem moneter dan keuangan dunia harus 
segera dijadikan agenda untuk dibicarakan. Jelas, tidak memahami pentingnya 
perubahan segera sama dengan biaya lebih besar perubahaan itu sendiri.

Saudara-saudara saya yang terhormat,

Ketahuilah, gerakan menuju keadilan dan kemulian manusia bak gerak cepat dalam 
arus air. Jangan sampai kita melupakan eliksir cinta. Kepastian masa depan 
cerah bagi manusia merupakan modal besar yang mampu membuat kita semakin 
mengerti dan berharap untuk berusaha menciptakan dunia yang penuh dengan cinta, 
nikmat, tidak ada lagi kemiskinan, semua mendapat rahmat Allah dalam 
kepemimpinan manusia sempurna. Mari kita berusaha untuk memiliki saham dalam 
masalah penting ini!

Dengan harapan akan hari cerah dan indah!

Kepada pemimpin sidang, Sekjen PBB dan kepada kalian semua yang mendengarkan 
pidato ini, saya mengucapkan terima kasih banyak.

Semoga sukses dan tetap jaya.

Sumber: http://swaramuslim.com/berita/more.php?id=5793_0_12_0_M68

Kirim email ke