Palestina Adalah Rumah Kami
                
                
                      Jumat, 01/05/2009 14:55 WIB 
                                
                                
Lima orang anak kecil berpegangan erat pada ibunya. Mereka semua
menangis, anak-beranak itu. Pagi itu, tanpa peringatan apapun, budozer
Israel telah menggerus rumah mereka di Jabal Mukabar, di sebelah timur
Yerusalem.
Berbicara di antara reruntuhan serpihan rumahnya, Samia Ihaidoon
berkata bahwa ia tengah tertidur ketika para polisi Israel datang.
"Mereka datang menggedor pintu kami dan masuk lewat jendela kamar
tidur. Mereka bilang saya hanya punya lima menit untuk memakai jilbabku
dan mengepak barang-barang berharga kami, dan saya harus segera pergi.
Anak-anak shock dan ketakutan. Lihat wajah mereka. Saya begitu
terpukul..."
Israel menganggap bahwa rumah Ihaidoon dibangun secara legal, jadi
dimusnahkan. Para tetangga Ihaidoon berkumpul dengan rasa marah. Osama
Zahaika berkata bahwa tidak mungkin mendapatkan izin membangun rumah
bagi warga Palestina di Yerusalem. "Sebagai orang Palestina, saya tahu
mengapa mereka seperti itu. Israel tidak ingin kami ada di sini. Mereka
menyatakan rumah semua orang Palestina ilegal. Mereka selalu merubuhkan
rumah kami, dan dalam waktu bersamaan mereka membangun rumah dan hidup
di Yerusalem tanpa pernah diganggu!"
Ihaidoon dan Zahaika hanya dua orang dari beberapa orang lagi warga
Palestina yang masih bersisa di Yerusalem Timur. Saat ini, menurut
ACRI, hanya 7,25% dari seantero Yerusalem yang dihuni oleh orang
Palestina. Sisanya, sebanyak 92,75% ya ditinggali oleh Israel. Bulan
Mei ini saja, Israel telah merencanakan akan segera meruntuhkan 2000
rumah orang Palestina.
Inilah pengahancuran terbesar yang dilakukan oleh Israel terhadap
rakyat Palestina sepanjang sejarah. Selain Gaza, hanya Yerusalem Timur
yang masih bersisa rakyat Palestina. Bagaimana dengan perlindungan
rakyat Palestina di wilayah ini? Otoritas Palestina yang diwakili oleh
Fatah salah satunya sudah jelas tampaknya tidak ambil pusing. Sedangkan
Hamas, seperti kita tahu, berpusat di Gaza, yang saat ini pun sudah
porak-poranda dan tengah dibangun kembali.

Penghancuran rumah rakyat Palestina di Yerusalem Timur ini telah
menyedot perhatian dunia internasional. Robert Serry, kordinator khusus
PBB untuk perdamaian Timur Tengah, mengatakan bahwa pengggusuran rumah
itu dimaksudkan untuk membuat gedung pemerintahan Israel yang baru.
Bukan rahasia lagi kalau Israel sangat bernafsu memindahkan ibukotanya
dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Ketika tentara buldozer Israel telah pergi, apa yang dilakukan oleh
keluarga Ihaidoon? Amar, kepala keluarga langsung menanam dua buah
pohon di halamannya. Ia akan segera membangun kembali rumahnya dalam
waktu dekat. Yerusalem, ujarnya, adalah milik Palestina.
"Tidak, kami tidak akan pergi," Samia berkata. "Mengapa kami harus
pergi dari sini? Ini rumah kami. Tanah kami. Bahkan jika kami harus
mendirikan sebuah tenda di sini, dan tinggal di sini, ini tanah
Palestina." (sa/bbc)                            


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke