Allah Menyayangi Orang Yang Pemaaf
Senin, 04 Mei 2009 

 

ÞÇá ÑóÓõæáó Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó : ÑóÍöãó Çááøóåõ
ÑóÌõáðÇ ÓóãúÍðÇ ÅöÐóÇ ÈóÇÚó æóÅöÐóÇ ÇÔúÊóÑóì æóÅöÐóÇ ÇÞúÊóÖóì 

(ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)

Sabda Rasulullah saw :
“Allah menyayangi orang yg pemaaf dalam jual dan beli, dan pemaaf pada
hutang piutangnya” (Shahih Bukhari) 



Image

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, Maha Menerangi jiwa hamba
– hambaNya dengan keluhuran, dan tiadalah yang lebih indah sepanjang
kehidupan melebihi iman, melebihi kehadirat untuk dekat kepada Allah, tidak
ada kemuliaan dari semua kehidupan yang pernah hidup dari keturunan Adam as
Mulai Nabiyullah Adam alaihis salam wa Sayyidatuna Hawa alaiha salam sampai
manusia yang terakhir hidup di muka bumi, tidak ada kehidupan yang lebih
mulia dari kehidupan para pecinta Allah. Orang – orang yang ingin dekat
kepada Allah, orang yang ingin mencapai kesuksesan hakekat dari segenap
kesuksesan, puncak dan akhir dari semua karir, jabatan – jabatan tertinggi
dari semua jabatan yaitu kedekatan kepada Allah di istana – istana kemewahan
yang abadi. 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sehingga mereka yang jiwanya dipenuhi dengan asyik dan rindu kepada Allah,
dan itulah seindah – indah jiwa. Mereka tidak lagi terfikirkan pedihnya
neraka dan tidak lagi terfikirkan indahnya surga. Tapi yang mereka dambakan
adalah dekat dan dicintai Allah. Itulah yang mereka inginkan. Maka kita
bertanya, kenapa Sang Nabi saw selalu meminta surga dan minta jauh dari
neraka, apakah Sang Nabi saw masih menginginkan surga dan masih risau pada
neraka? Bukan itu maksudnya, tapi mereka para shiddiqin dan muqarrabin
mengetahui bahwa surga adalah tempat orang – orang yang dicintai Allah dan
neraka adalah tempat orang – orang yang dimurkai Allah. Maka mereka meminta
surga, karena surga adalah tempat orang – orang yang dicintai Allah.

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt telah menjamu kita di malam ini dengan mengumpulkan para malaikat
yang menyaksikan setiap kehadiran tamu – tamu Allah di masjid – masjid atau
orang yang duduk karena untuk beribadah kepada Allah. Sehingga sabda Rasul
saw “malaikat laa tazaal yusholli ala ahadikum” (Shahih Bukhari) tiada henti
– hentinya malaikat bershalawat dan mendoakan kepada kalian ketika diantara
kalian masih duduk didalam masjid dalam keadaan suci atau masih duduk
ditempat ia shalat atau ibadah maka malaikat itu terus mendoakannya dengan
doa “allahumma shalli a’laihi allahummarhamhu” wahai Allah limpahkan baginya
shalawat dan kemuliaan, wahai Allah sayangilah ia. Terus malaikat mendoakan
dengan doa itu sepanjang kita masih duduk di majelis ini, didalam istana
keridhaan Allah (Masjid), di muka bumi. Betapa Allah memanjakan dan
memuliakan kita, betapa indahnya cinta Allah kepada kitas sehingga
dikerahkanlah para malaikat untuk mendoakan orang – orang yang ingin dekat
kepada-Nya, yang datang bertamu kepada istana keridhaan-Nya, ke masjid –
masjid atau ke mushalla atau ke tempat ia ibadah walau hanya sajadahnya
sendiri, selama ia masih duduk di tempat itu, malaikat terus dan dan terus –
menerus mendoakannya. 

Sampailah kita pada hadits mulia di malam ini, riwayat Shahih Bukhari
“rahimallahu rajulan samhan idzaa baa’a wa izaa isytaraa wa izaaqtadhaa”
kasih sayang Allah selalu berlimpah kepada seseorang yang apabila ia membeli
dan menjual (dalam jual belinya) selalu senang memaafkan, memudahkan dan
pempermudah. Kalau ia membeli, tidak terlalu sangat banyak menawar, kalau ia
menjual tidak terlalu banyak mengambil untung dan tidak menipu pembelinya.
“..wa izaaqtadha” dan ketika mereka saling melunasi hutang piutang. Ketika
mereka mempunyai hutang kepada orang lain dengan sifat baiknya, ia datangi
orang yang ia pinjam uangnya dan ia kembalikan dengan baik , dengan sopan
dan dengan mulia. Atau sebaliknya jika ia orang lain berhutang padanya maka
ia meminta atau menagihnya dengan sopan dan baik. Orang – orang yang seperti
ini dicintai oleh Allah, disayangi Allah. Allah berfirman
“wailullilmuthaffifiin; alladzina idzaktaaluu a’lannasi yastawfuun; waidza
kaaluuhum awwazanuuhum yukhsiruun; ala yadhunnu ulaaika annahummab’utsun;
liyawmin a’dhim; yaumayaquumunnaasu lirabbil a’lamin” (QS. Al Muthaffifiin :
1-5). Allah Swt berfirman : Celakalah orang yang berbuat dhalim dalam
timbangan perdagangannya (Qs. Al-Muthaffifiin : 1). Kalau mereka yang
belanja, mereka meminta timbangan itu seadil – adilnya, jangan sampai ada
berat yang sampai mendhalimi. Jika mereka sendiri yang menjual maka mereka
mengurangi timbangannya (Qs. Al-Muthaffifiin : 2), celakalah mereka, kata
Allah Swt. Apakah mereka tidak mengira bahwa kelak akan berdiri di satu hari
yang sangat dahsyat (Qs. Al-Muthaffifiin : 4-5). Hari yang sangat agung,
hari dimana Allah Swt menjadikan manusia itu berdiri satu persatu
menghadap-Nya, disaat itu betapa meruginya para pedagang yang berbuat
dhalim. Kalau mendhalimi timbangan saja seperti itu, bagaimana mendhalimi
penjual dengan penipuan.

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul saw menuntun kita kepada seindah – indah tuntunan, kepada semulia –
mulia bimbingan dan inilah bimbingan Nabi kita Muhammad Saw. Dan Rasul saw
sebaik – baik orang yang beramal. Ketika beliau saw meminjam kepada orang
lain, mestilah beliau saw sendiri yang mengembalikannya atau dengan sebaik –
baik cara. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, bagaimana Rasul saw meminjam
uang kepada seorang yahudi (seorang yang diluar Islam) maka orang yahudi
itu, padahal sudah tahu bahwa Rasulullah saw itu adalah orang yang amanah
masih meminta jaminan dan Rasulullah saw memberikan jaminan baju besinya.
Untuk apa uang itu, untuk menjamu tamunya. Demikian indahnya budi pekerti
Sayyidina Muhammad Saw. 

Dan beliau saw adalah yang paling sempurna akhlaknya. Sehingga diriwayatkan
didalam Shahih Bukhari, ketika beliau saw berjalan menemukan sebutir kurma
yang terjatuh di tanah, seraya mengambilnya dan berkata “lawla antakuna
shadaqah la..” kalau bukan takut karena ini kurma shadaqah (karena shadaqah
tidak boleh dimakan oleh Rasul saw, namun boleh oleh muslimin lainnya) aku
akan memakannya, kata Sang Nabi saw. Dari menghargai rezki yang ada di muka
bumi yang asal muasalnya dari Allah. Ini hukumnya luqatah (barang temuan
yang tidak berharga). Jadi kalau kita menemukan barang yang tidak ada
harganya boleh diambil, tapi kalau barang yang berharga tidak boleh diambil
dan waktu penantiannya adalah 1 tahun kalau barang itu barang berharga.
Diambil, dipegang saja, dicari orang yang memilikinya atau diumumkan selama
1 tahun. Kalau 1 tahun tidak datang juga pemiliknya, boleh dipakai tapi
kalau pemiliknya datang harus dikembalikan atau diganti dengan uang.
Demikian hadirin – hadirat, barang temuan.

Ini kita keluar dari pembicaraan ini sudah sangat banyak laporan bahwa para
pencopet selalu ikut hadir di majelis ini. Subhanallah!! Orang datang untuk
niat berbuat baik dan kau (pencopet) datang untuk mendhalimi orang yang
berbuat baik. Tidak terfikir di hati saya, di majelis mulia seperti ini ada
orang yang datang dengan niat sengaja untuk mendhalimi dan berbuat jahat
kepada orang – orang yang datang kepada keridhaan Allah Swt. Tidak
terbayangkan dendamnya Allah di kehidupan mereka di dunia dan di akhirat.
Semoga Allah melimpahkan kepada mereka hidayah, tidak terbayangkan kemarahan
Allah dan kemurkaan-Nya terhadap mereka yang mendhalimi para tamu-Nya. Orang
datang mengaji dan pulang tidak membawa handphone lagi, handphonenya lenyap
karena sudah ada orang – orang tertentu yang ingin mengambil handphonenya.
Subhanallah, tobatlah!! Wahai engkau yang berniat berbuat jahat di majelis
ini karena bala dan musibah akan datang padamu, kemiskinan, kehancuran di
dunia dan di akhirat. Semoga Allah memberikan kepada mereka hidayah.

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian Sang Nabi saw bersabda diriwayatkan didalam Shahih Bukhari. Rasul
saw bersabda “akan datang satu masa kepada manusia ini dimana ia tidak
perduli lagi apa – apa yang masuk kepadanya, Apakah dari hal yang halal atau
dari hal yang haram”. Ia sudah tidak mau lagi bedakan, mana itu halal mana
itu haram. Akan datang masa itu, kata Nabi Saw. Dan masa itu telah datang
kepada kita.

Hadirin – hadirat, inilah masa pembenahan bagi kita, inilah pemuda kita dan
majelis kita yang selama ini Allah Swt memberikan Inayah selalu semoga
kepada kita untuk semakin memakmurkan majelis – majelis kita, majelis –
majelis mulia ini. Semoga Allah Swt semakin memakmurkannya, Amin Allahumma
Amin. Dan menjadikan orang – orang yang hadir ini dalam kemakmuran dunia dan
akhirat. 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika bagaimana indahnya Sang Nabi saw
memberikan tarbiyah kepada para sahabat dengan seindah – indahnya tuntunan.
Abdullah bin Amr bin Ash alaihimaa ridhwanallah, sampai kabar kepada Sang
Nabi saw bahwa Abdullah bin Amr bin Ash ini sepanjang malam shalat malam
sambil membaca Alqur’an. Siang hari puasa, tiap hari ia lakukan seperti itu.
Maka Rasul saw memanggilnya “apakah engkau betul (shalat sepanjang malam) di
malam hari berapa banyak kau membaca Alqur’an?” ia berkata “aku khatam
Alqur’an setiap malamnya, wahai Rasulullah”. “Lalu siang hari?”, “siang hari
aku puasa setiap harinya wahai Rasulullah”. Rasul saw berkata “jangan kau
perbuat!, bacalah Alqur’an 1 bulan sekali khatam (1 hari = 1 juz)” itu yang
terbaik dan yang sunnah untuk kita. Orang – orang yang mempunyai kesibukkan
dan lainnya disunnahkan untuk membaca 1 juz 1 hari bila mampu. Rasul saw
mengajarinya, 1 bulan 1X khatam dan berpuasalah 3 hari setiap bulannya. Maka
Abdullah bin Amr bin Ash berkata “Wahai Rasulullah, aku mampu lebih dari itu
wahai Rasulullah”. Maka Rasul saw terlihat wajahnya berubah, sudah diberi
saran malah didebat saran Sang Nabi saw. Maka Rasul saw berkata “kalau
begitu 1 minggu 3 hari puasanya”, ia menjawab “ya Rasulllah aku bisa lebih
dari itu”. Terus ia meminta dan meminta, sampai akhirnya Rasul saw berkata
“kalau begitu 1 hari puasa 1 hari tidak, yaitu puasa Nabi Daud as, dan tidak
ada yang lebih dari itu”. Maksudanya Rasul saw tidak memberi izin untuk
puasa lebih dari puasa Nabiyullah Daud as yaitu sehari puasa sehari tidak
puasa, besoknya puasa besoknya tidak puasa. Itu sudah puasa yang terbanyak
bagi umat Nabi Muhammad Saw.

ImageSampai tak lama kemudian Rasul saw wafat dan sampai khilafah dan sampai
Abdullah bin Amr bin Ash meriwayatkan hadits ini jauh setelah wafatnya Sang
Nabi saw. Ia berkata “coba kalau aku terima saran Sang Nabi saw itu dari
awal, jangan sampai tidak, apa artinya ibadahku yang sedemikian banyak kalau
seandainya ibadahku itu menyinggung perasaan Rasulullah Saw”. Coba kalau
dari awal aku terima saran Sang Nabi saw sehingga Sang Nabi saw gembira
kepadaku, sehingga Sang Nabi saw menyayangiku karena menerima wasiatnya saw,
coba itu maka jauh lebih berharga daripada ibadahku, yang ibadah – ibadah
sunnahnya saw. Walau ia berjuang dengan puasa Nabiyullah Daud nya atau
berjuang dengan amalan ibadah lainnya, belum tentu ia menemukan kesempatan
menggembirakan hati Sang Nabi Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah Swt melimpahkan Rahmat dan Keberkahan dalam perkumpulan ini,
saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiyah, mengingat Al Habib
Aththas bin Muhammad bin Salim bin Hafidh semoga limpahan Rahmat dan
Keberkahan kepada beliau. Saya juga tidak pantas berbicara disini
menyampaikan tausiyah di hadapan beliau, akan tetapi karena perintah beliau
dan kecintaan pada Nabi saw. Semoga Allah Swt mengangkat derajat kita
setinggi - tingginya, semoga Allah memuliakan hari – hari kita, mengangkat
derajat kita, menyingkirkan segala kesulitan kita dan menjauhkan kita dari
musuh – musuh kita. Rabbiy lindungi kami dari segala kemunkaran, Rabbiy
lindungi kami dari segala dosa, Rabbiy lindungi kami dari segala kesulitan,
Rabbiy lindungi kami dari segala musibah, Rabbiy lindungi kami dari segala
kejahatan, Rabbiy lindungi kami dari segala kemungkaran, Ya Rahman Ya Rahim
Ya Dzaljalali wal ikram, Wahai Yang Maha Berhak dicintai, Wahai Yang Maha
Suci, Wahai Yang Maha Luhur, Wahai Yang Maha Mengangkat keinginan untuk
berbuat keji, angkat keinginan dari sanubari kami segala sifat yang hina,
segala keinginan yang Kau murkai dan gantikan dengan hal – hal yang Kau
ridhai.

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah 

ImageKita lanjutkan acara kita dengan pembacaan doa bersama dalam qasidah Ya
Arhamar Rahimin dan setelah itu doa penutup oleh yang kita muliakan dan kita
cintai Ayahanda kita Fadhilatul Sayyid Al Habib Aththas bin Muhammad bin
Salim bin Hafidh, semoga dilimphai Rahmat dan Keberkahan oleh Allah Swt.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke