Ditulis Oleh: Munzir Almusawa    

Thursday, 04 June 2009 


Rahasia ALLAH SWT Yang Ada Pada Madu
Senin, 01 Juni 2009 

 

Ãóäøó ÑóÌõáðÇ ÃóÊóì ÇáäøóÈöíøó Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÝóÞóÇáó
ÃóÎöí íóÔúÊóßöí ÈóØúäóåõ ÝóÞóÇáó ÇÓúÞöåö ÚóÓóáðÇ Ëõãøó ÃóÊóì ÇáËøóÇäöíóÉó
ÝóÞóÇáó ÇÓúÞöåö ÚóÓóáðÇ Ëõãøó ÃóÊóÇåõ ÇáËøóÇáöËóÉó ÝóÞóÇáó ÇÓúÞöåö ÚóÓóáðÇ
Ëõãøó ÃóÊóÇåõ ÝóÞóÇáó ÞóÏú ÝóÚóáúÊõ ÝóÞóÇáó ÕóÏóÞó Çááøóåõ æóßóÐóÈó ÈóØúäõ
ÃóÎöíßó ÇÓúÞöåö ÚóÓóáðÇ ÝóÓóÞóÇåõ ÝóÈóÑóÃó 

(ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)

“sungguh seorang datang pada Nabi saw dan berkata saudaraku sakit perut,
maka bersabda Rasul saw : Beri ia madu. Lalu ia datang lagi mengadukan
saudaranya masih sakit, Rasul saw bersabda : beri ia madu. Lalu ia datang
ketiga kalinya (saudaranya masih sakit) dan Rasul saw bersabda : beri ia
madu. Orang itu berkata : sudah kuperbuat (dua kali) namun tidak sembuh.
Rasul saw bersabda : beri ia madu, sungguh Maha Benar Allah dan jangan kau
didustakan oleh perut saudaramu. Maka orang itu memberi saudaranya madu (yg
ketiga kali) dan ia sembuh.” (Shahih Bukhari) 



Image

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt, yang telah mengundang kita untuk hadir,
hingga turunlah Cahaya Keagungan Ilahi ke bumi Jakarta ini yang telah
disiapkan turun dan sampai kepada namaku dan nama kalian di majelis ini
untuk dilimpahi Rahmat dan Anugerah Ilahi, untuk mencapai keluhuran dan
kedekatan kehadirat Allah agar semakin dekat kepada Allah, semakin dicintai
Allah, semakin diampuni Allah, semakin dekat kepada Kasih Sayang Ilahi yang
selalu menaungi hamba- hambaNya ditawarkan kepada segenap keturunan Adam
yang hidup di atas permukaan bumi yang milik Allah, langit dan bumi yang
milik Allah ditawarkan kepadaku dan kepada kalian kedekatan dan kebahagiaan
dunia dan akhirat dari Sang Pemilik dunia dan akhirat.

Dialah Allah, Nama yang paling agung untuk disebut, Nama yang paling berhak
dirindukan dan dicintai dari semua nama, Nama Yang Maha Kekal dan Abadi dan
Maha Sempurna, Maha Tunggal dengan Kesempurnaan, Maha Abadi dengan segenap
keindahan dan kekuasaan, segenap kekuasaan berjatuhan, tinggallah kerajaan
Allah,(yaitu) Alam semesta,kekuasaan Allah abadi, sebelum alam semesta ada
hingga alam semesta berakhir, sebelum kehidupan ada hingga semua kehidupan
yang dicipta dan hingga semua kehidupan berakhir, hingga semua penglihatan
tidak lagi melihat, hingga semua bibir tidak lagi bicara, hingga semua
pendengaran tidak lagi mendengar, Dialah Yang Maha Ada dan selalu ada
sepanjang waktu dan zaman. Dan Allah Swt, Sang Maha Pemelihara alam semesta,
Maha Melimpahkan Anugerah, Maha Pemurah dan Maha Dermawan kepada segenap
hambaNya. Mereka yang beriman dan tidak beriman masih mendapatkan Kasih
Sayang Allah sepanjang kehidupan.

“Huwalladzii anzala minassamaai maa’an lakum minhu syarabun waminhu syajarun
wa fiihi tusiimuuna; yumbitu lakum bihizzar a’wazzaituna wannakhila wal
a’naaba wamin kulli tsamaraati, inna fii dzalika la ayatalliqaumin
yatafakkaruna” QS. An-Nahl : 10 - 11 

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt berfirman “Dialah yang menurunkan air dari langit untuk kalian”.
Diberikan kalimat yang demikian indah “Huwalladzii anzala minassamaai maa
anlakum..” diturunkan oleh Allah Swt, air dari langit untuk kalian; QS.
An-Nahl : 10. Kalimat kalian ini mencapai seluruh hamba – hambaNya, mereka
yang hidup (tentunya keturunan Adam yaitu kita). “minhu syarabun..” dan
darinya kalian mendapatkan minum kalian, dengannya muncul sumur – sumur
menjaga endapan air di perut bumi, menjaga penyimpanan air di danau dan di
sungai – sungai; QS. An-Nahl : 10. Itulah air yang Allah turunkan dari
langit untuk mengatur siklus kehidupan kita. “..waminhu syajarun fiihi
tusiimuuna” dan juga muncul kehidupan pepohonan dan tumbuhan, dan kalian
memberi minum hewan - hewan ternak kalian; QS. An-Nahl : 10. “Yumbitu lakum
bihi azzar a’wazzaituna wannakhila wal a’naaba wamin kulli tsamaraati”
ditumbuhkan untuk kalian semua ladang dan yang kalian tanam, juga pembuahan
semacam zaitun (buah – buah zaitun) dan buah – buah kurma dan buah – buah
anggur dan terus tumbuh dipermukaan bumi sebab turunnya air dan juga dari
semua jenis tumbuh – tumbuhan lainnya; QS. An-Nahl : 11. “..inna fii dzalika
la ayatalliqaumin yatafakkaruna” sungguh dalam hal ini terdapat tanda –
tanda bagi mereka yang mau berfikir. Betapa semua yang ada di alam ini
diatur dengan pengaturan yang multi sempurna dari Yang Maha Sempurna. Dan
kesemua ini tanda Kasih Sayang Illahi.

Hadirin – hadirat, “wasakhkhara lakumullaila wannahara wasysyamsa wal qamara
wannujuumu musakhkharatun bi amrihi, inna fidzalika la ayaatilliqaumin
ya’qiluuna” Dia Allah juga yang telah menundukkan siang dan malam, matahari
dan bulan dan ditundukkan bagi kalian bintang – bintang untuk selalu taat
kepada Allah; QS. An-Nahl : 12. “..musakhkharatum bi amrihi” matahari dan
bulan selalu berputar dengan porosnya, bumi berputar dengan porosnya, siang
dan malam terus berganti dan tidak saling mendahului. Dan demikian matahari
berputar dengan porosnya, bulan dengan porosnya hingga manusia mengenal
perhitungan Syamsiyah (Masehi) dan Qamariyah (Hijriyyah). Perhitungan tahun,
bulan dan perhitungan matahari dengan hijriyyah dan masehi. Manusia mengenal
itu dengan munculnya matahari dan bulan yang muncul dengan teratur setiap
tahunnya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian Allah katakan, ditundukkan untuk kalian siang dan malam, siang
membawa cahaya sinar x yang memperbaiki tubuh kita, malam hari dijadikan
bahwa tetumbuhan itu menyerap lebih banyak oksigen dan kelembapan terjaga
dengan adanya malam hari. Dan demikian Allah mengatur kehidupan ini.
“wasakhkhara lakumullaila wannahara wasysyamsa wal qamara wannujuumu
musakhkharatum bi amrihi” dan bintang – bintang menjadi penunjuk yang
ditetapkan oleh Allah Swt dan taat kepada perintah Allah; QS. An-Nahl : 12.
Seluruh alam semesta ini “..musakhkharatum bi amrihi” semua alam semesta
ini, dari seluruh jutaan galaksi yang ada di angkasa raya sampai butiran
terkecil sel tubuh kita tunduk kepada perintah Rabbul Alamin, Dialah (Allah)
Yang Maha Mengatur. 

ImageHadirin – hadirat, Allah juga berfirman “wahuwalladzi sakhkharalbahra
lita’kuluu minhu lahman thariyyan watastakhrijuu minhu hilyatan
talbasuunaha” Dia (Allah) juga yang menundukkan lautan untuk kalian, agar
kalian mengambil darinya daging – daging yang segar; QS. An-Nahl : 14.
“lahman thariyyan” kalian mengambil daging ikan itu yang tidak ada najisnya,
walau tidak disembelih tetap suci hukumnya. Demikian indahnya, Allah jadikan
lautan itu pembawa Rahmat dan kemudahan bagi kita. “watastakhrijuu minhu
hilyatan talbasuunaha” dan kalian bisa mengeluarkan dari laut itu perhiasan
– perhiasan yang kalian pakai berupa mutiara dan bentuk perhiasan yang indah
lainnya; QS. An-Nahl : 14. Dan Allah jadikan sampai perhiasan kita pun
dicipta oleh Allah di muka bumi. Emas, berlian, permata, mutiara dan lain
sebagainya dihamparkan oleh Allah dimuka bumi dan disiapkan. Bukan hanya
makanan dan minuman saja bahkan perhiasan pun Allah siapkan untuk kehidupan
yang demikian sempurnanya. Lebih – lebih lagi, kehidupan akhirat.

Hadirin – hadirat, Sang Maha Dermawan selalu mengenalkan kepada kita Kasih
Sayang-Nya. Sampailah kita kepada hadits mulia ini, dimana Rasul saw
mengajarkan kepada kita untuk berobat dengan madu. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah radiyallahu anh bahwa seorang lelaki datang kepada Rasul saw
mengadukan bahwa saudaranya sakit perut. Rasul saw berkata “beri ia minum
madu”. Maka orang itu mengikuti saran Sang Nabi Saw. Tidak lama datang lagi
untuk yang kedua kalinya orang yang sama bahwa saudaranya belum sembuh,
malah makin parah. Maka Rasul saw berkata “beri ia minum madu”. Kali yang
ketiga ia datang, “ya Rasulullah masih belum sembuh juga”, Rasul saw berkata
“beri ia minum madu”, maka ia berkata “aku sudah perbuat itu 2X tapi tidak
sembuh – sembuh”. Rasul saw berkata “shadaqallahu wa kadzaba badhnu akhiika”
Allah Maha Benar, jangan benarkan apa – apa yang terjadi pada saudaramu.
Maka diberilah minuman madu itu untuk ketiga kalinya maka ia pun sembuh.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt berfirman didalam QS. An-Nahl yang diwahyukan kepada lebah “wa
awhaa Rabbuka illannahli anittakhidzii minal jibali buyutan waminasysyajari
wa mimma ya’risyuuna; tsumma kulii min kullisysyamarati faslukii subula
Rabbiki dzululan yakhruju mim buthuuniha syarabun mukhtalifun alwaanuhu,
fiihi syifaa’ullinnaas, inna fidzalika la ayatalliqaumin yatafakkarun” QS.
An-Nahl : 68 – 69 

“wa awhaa Rabbuka illa annahli” Dan Tuhanmu telah mewahyukan (memerintahkan)
kepada lebah (tawon); “anittakhidzii minal jibali buyutan” agar mengambil
rumah – rumahnya (sarang- sarangnya) di gunung – gunung, jangan di tempat
manusia. jadikanlah gunung – gunung itu rumah kalian, wahai lebah dan di
pohon – pohon dan kalian boleh bersarang juga pada bangunan yang disiapkan
manusia untuk mengambil madu kalian. Indahnya perintah Allah kepada lebah
untuk berbakti kepada manusia. Allah berkata “anittakhidzii minal jibali
buyutan, waminassyajari, wamimmaa ya’risyuun” wahai lebah, kalian tinggal di
gunung – gunung atau di pohon – pohon, atau ditempat yang dibangun manusia
untuk kalian”, sudah diperintah oleh Allah. 

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
“Tsumma kulii min kullisysyamarati” lantas kalian (lebah) boleh makan semua
buah – buahan dan bunga – bunga dari segala jenis. “Faslukii subula Rabbiki
dzululan” jalankan perintah – perintah Tuhanmu yang memilikimu wahai lebah
dengan tunduk dan patuh, maka lebah itu pun tunduk dan patuh. Ia hanya makan
daripada sari buah – buahan. “Yakhruju mim buthuuniha syarabun mukhtalifun
alwaanuhu” keluarlah dari perut lebah itu minuman atau cairan yang berbeda
warna. Yaitu ada madu yang putih, madu kuning dan madu yang agak gelap
menghitam. Mempunyai cairan yang beragam warna. “Mukhtalifun alwaanuhu fiihi
syifaullinnaas” madu itu cairan yang keluar dari lebah yang mengandung
penyembuh bagi manusia. “Inna fidzalika la ayatalliqaumin yatafakkarun”
didalam kejadian itu terdapat tanda – tanda kebesaran Allah bagi mereka yang
mau berfikir. 

Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari mensyarahkan
hadits yang kita baca tadi bahwa berkaitan dengan ayat ini. Rasul saw
berkata “shadaqallahu wa kadzaba badhnu akhi”, Allah sudah berfirman bahwa
pada cairan yang keluar dari lebah itu terdapat penyembuhan. “Syifaulinnaas”
(penyembuh bagi manusia), maka Rasul Saw berkata “shadaqallahu wa kadzaba
badhnu akhiik” Allah Yang Maha Benar, jangan percaya pada penyakit
saudaramu. Beri terus minum madu, minum madu tambah sakit perutnya, Rasul
saw berkata “beri lagi minum madu, beri lagi”. Al Imam Ibn Hajar menjelaskan
bahwa didalam riwayat thibbun nabawiy (pengobatan – pengobatan Nabi Saw)
madu itu mempunyai 1 kemampuan untuk membunuh bakteri – bakteri dan virus.
Semakin dahsyat bakteri dan virus yang menyerang seseorang, semakin ia butuh
madu lebih banyak. Oleh sebab itu Rasul saw perintahkan untuk minum lagi,
lagi. Maksudnya dosisnya belum cukup untuk penyakit saudaramu, tambahkan
lagi madu sampai cukup dan sembuh. Demikian Hujjatul Islam wabarakatul anam
Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari. 

Dan para ilmuwan kita menemukan 1 keajaiban pada lebah yang memproduksi
madu,. Banyak hewan – hewan yang ada di permukaan bumi memang dicipta dan
diperintah oleh Allah untuk memproduksi lebih dari produksinya, lebih dari
kebutuhannya karena itu disiapkan untuk manusia. Lebah memproduksi madunya
lebih banyak dari kebutuhannya, jauh lebih banyak dari kebutuhannya.
Kebutuhan lebah tidak seberapa tetapi ia memproduksinya sangat banyak karena
sudah diperintah oleh Allah. Demikian pula ayam, demikian pula sapi. Yang
ayam itu bertelur hampir setiap hari 1 butir dan itu tidak dibutuhkannya,
demikianlah sapi yang memproduksi susunya lebih banyak dari kebutuhan anak –
anaknya. Demikian indahnya pengaturan dan kesempurnaan ekosistem yang diatur
oleh Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi. 

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Para ilmuwan juga menemukan bahwa kesempurnaan lebah yang betul – betul
diatur oleh Allah itu, mereka menjaga kelembapan madu karena diperintah oleh
Allah untuk berkhidmah kepada keturunan Adam dengan madunya maka mereka pun
menjaganya walaupun berlebihan yang disimpan di sarangnya. Bahkan suhunya
pun dijaganya oleh para lebah itu. Dikatakan oleh para ilmuwan kita, Prof.
Dr. Harun Yahya bahwa pada sarang – sarang madu itu ada pintu – pintunya
untuk lebah – lebah yang tugasnya menjaga agar suhunya tetap 35°Celcius
selama 10 bulan. Apabila cuaca didalam sarang itu dingin maka mereka
mengibaskan sayapnya ke arah luar, agar udara yang ada disarang itu keluar
sehingga suhu panasnya naik hingga 35°Celcius, namun sebaliknya apabila
cuaca didalam sarang panas maka ia mengibaskan sayapnya menghadap ke arah
dalam, agar udara masuk kedalam sarang dan suhu terjaga agar tetap
35°Celcius.

Demikian dahsyatnya lebah dengan perintah Rabbul Alamin Jalla Wa Alla dan
ternyata juga pada lebah itu juga terdapat suatu zat yang sudah dijelaskan
oleh Allah. “Yakhruju mim buthuuniha syarabun mukhtalifun alwaanuhu” cairan
yang keluar dari lebah itu beraneka warna; QS. An-Nahl : 69. Bukan hanya
madu tapi ada cairan lain yang dikenal dengan sebutan “propolis”. Propolis
adalah salah satu antibiotik terkuat yang ada di muka bumi. Munculnya dari
lebah bukan berupa madu tapi ia merupakan cairan antibiotik yang diproduksi
oleh lebah untuk menjaga sarang –sarang tawonnya. Apabila datang bakteri –
bakteri yang merusak maka lebah itu mengeluarkan cairan propolisnya dan
membunuh bakteri. Dan ternyata propolis itu bisa diambil oleh manusia
dijadikan antibiotik yang paling kuat dan tidak membawa efek samping bagi
manusia. “Fiihi syifaullinnaas” pada cairan yang keluar darinya itu (lebah)
membawa kesembuhan bagi manusia. Dan hal itu semua sudah diketahui oleh
Sayyidina Muhammad Saw. Beliau sudah memahaminya, seraya berkata
“shadaqallahu wa kadzaba badhnu akhiik” Allah Yang Maha Benar, jangan
percaya pada penyakit saudaramu yang sakit perut makin sakit perutnya, beri
madu lagi, beri minuman lagi dari lebah. Inilah karena beliau mengetahui
betul kandungan – kandungan yang ada pada cairan – cairan yang keluar dari
lebah, pada cairan yang keluar dari serangga, apa yang ada di sayap seekor
lalat. Kesemuanya sudah diketahui dengan jelas oleh Nabiyyuna Muhammad Saw.
Semakin kita ikuti sunnah semakin sempurna kehidupan kita, semakin dalam
kesehatan wal afiah.

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah Nabi agung, idolaku dan idola kalian dan beruntunglah orang yang
mencintai beliau saw. Sebagaimana sabda beliau saw “almar u ma’a man ahab”
seseorang bersama dengan orang yang ia cintai, demikian riwayat Shahih
Bukhari. Dan hadirin – hadirat, hadits ini memanggil semua jiwa untuk mau
atau tidaknya mereka bersama Sayyidina Muhammad Saw, maukah kita bersama
Rasulullah Saw? Hadits ini telah membuka gerbang luas agar kita bersama
Muhammad Rasulullah Saw. Cintailah Nabi kita Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Manusia yang paling sempurna, manusia yang paling indah untuk dipanut, ialah
Sayyidina Muhammad Saw. Berkata Abu Hurairah radiyallahu anh ketika sedang
duduk memandang wajah Sang Nabi saw seraya berkata “ya Rasulullah, idza
ra;aynaaka raqqat quluubinaa” ya Rasulullah jika kami memandang wajahmu
terangkat jiwa kamikepada kekhusyu’an. Hadirin – hadirat, bisakah kau
bayangkan memandang satu wajah yang membuatmu semakin khusyu’..?. Itulah
wajah seindah – indah ciptaan Allah yaitu Sayyidina Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul saw bersabda, diriwayatkan oleh Al Imam Bukhari dalam kitabnya Adabul
Mufrad “alaa unabbi’ukum bi khiyarikum? Humul ladzina idza ru-uu
dzukirallah”maukah kalian kuberitahu orang – orang yang mulia diantara
kalian? Orang yang jika kalian lihat wajahnya, membuat kalian ingat kepada
Allah dan berdzikir kepada Allah. Merekalah para shalihin, kalau para
shalihin saja demikian maka lebih – lebih pemimpin para shalihin yaitu
Sayyidina Muhammad Saw. Hadirin, demikian keadaan para sahabat. Mereka
(radiyallahu anhum) bukan ahlul ghaflah, mereka ahlul khusyu’ yang siang
harinya penuh ibadah, malam hari penuh ibadah, siang dan malamnya penuh
sujud, tasbih, dzikir dan munajat. Semua itu mereka dalam puncak
kekhusyu’an, dan kekhusyu’an mereka ternyata lebih memuncak ketika memandang
wajah Sayyidina Muhammad Saw. 

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, berkata Anas bin Malik “ma ra aina
mandharan, a’jab min wajhinnabiy Saw” belum pernah kami melihat pemandangan
yang lebih menakjubkan dari wajah Sayyidina Muhammad Saw. Demikian berkata
Sayyidina Anas bin Malik. Hadirin – hadirat, pemandangan yang menakjubkan
berupa matahari, bulan, lautan, dan lainnya. Seraya berkata “tidak ada
pemandangan yang lebih menakjubkan yang kami temukan melebihi dari wajah
Sayyidina Muhammad Saw". Wajah yang paling berhak dicintai dari semua wajah,
wajah yang paling ramah, wajah yang paling berkasih sayang dari semua
makhluknya Allah, yang Allah katakan “wa innaka la’alaa khuluqin adhim,
sungguh kau (Nabi Saw) berada pada akhlak yang agung” (QS. Al Qalam : 4).
(juga Allah berfirman bahwa sang Nabi saw adalah) Sirajan Munira (pelita
yang terang – benderang) Sayyidina Muhammad Saw. 

ImageHingga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Adabul Mufrad,
salah seorang sahabat ketika wafatnya Nabi saw seraya berdoa kepada Allah
“Allahumma khudz bashari hatta..” wahai Allah butakan mataku, aku tidak mau
melihat lagi setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw. Maka ia dibutakan oleh
Allah. Ia dijenguk oleh para sahabat diantaranya Ibn Abbas dan Ibn Umar
radiyallahu anhuma “kenapa kau ini buta?”, ia berkata “aku berdoa minta buta
kepada Allah”, “kenapa?”,“aku tidak butuh melihat lagi setelah wajah
Sayyiidina Muhammad Saw tidak ada lagi dimuka bumi”. Demikian hadirin –
hadirat, seraya berkata “tidak berarti bagiku pemandangan dari kijang –
kijang indah dan semua yang ada di alam ini dan kehidupan dunia ini tidak
berarti kalau aku sudah tidak lagi melihat wajah Nabiku Muhammad Saw”. 

Inilah cinta, inilah mahabbah, dan Rasul saw telah bersabda “aku merindukan
saudara – saudaraku”. Siapa mereka? Sebagaimana riwayat Shahih Muslim “humul
ladziin ya’isyuuna ba’di, yawaddu ahaduhum law ra’ani bi ahlihi wamaalihi”
mereka yang hidup setelah aku wafat sangat ingin melihat wajahku dari segala
– galanya.

Hadirin, semoga aku dan kalian berada didalam kelompok yang dirindukan
Rasulullah Saw yang airmata beliau menangis, mendengar dari Allah, gema dari
matnya yang rindu setelah ia wafat dan sangat ingin melihat wajah beliau.
Semoga namaku disampaikan kehadirat Sang Nabi saw dan juga nama - nama
kalian, nama orang yang merindukan jumpa Sang Nabi Saw dan dirindukan oleh
Sang Nabi saw. Mereka yang kurindukan itu, kata Rasul saw. Mereka yang hidup
setelah aku wafat namun mereka sangat ingin melihat wajahku lebih dari harta
dan keluarganya. Rabbiy Rabbiy jadikan kami orang – orang yang dirindukan
oleh Rasulullah Saw. 

Ya Rahman Ya Rahim, muliakan kami demi Keagungan Anugerah-Mu siang dan malam
yang tiada pernah terputus dalam kehidupan kami, dalam terbit dan
terbenamnya matahari. Pastikan kami selalu dalam keridhoan-Mu, pastikan kami
selalu dalam Cahaya Pengampunan-Mu, pastikan kami selalu dalam Cahaya
Kebahagiaan-Mu, singkirkan dari kami segala musibah, singkirkan dari kami
segala kesulitan, gantikan dengan kemudahan. Wahai Yang Maha Memudahkan
segala yang sulit, mudahkan untuk kami segala yang sulit dan mudahkan bagi
kami yang telah mudah dan tambahkan untuk kami.

ImageRabbiy, jangan Kau siksa kami jika kami berbuat salah dan dosa, maafkan
segala dosa – dosa kami, jangan bebani kami dengan beban yang kami tidak
mampu mengangkatnya. Wahai Allah, dan kasih sayangilah kami, dan maafkanlah
kami, ampunilah kami, kami titipkan seluruh dosa kami pada gerbang
pengampunan-Mu. Kami titipkan usia kami pada gerbang Pengampunan-Mu, kami
titipkan sisa usia kami pada gerbang Pengampunan-Mu, kami titipkan akhir
hidup kami pada gerbang kerinduan pada-Mu, pastikan kami wafat kelak dalam
puncak kerinduan kehadirat-Mu. “Man ahabba liqa’i ahbabtu liqa’ahu”
barangsiapa yang rindu jumpa dengan-Ku, Aku pun rindu jumpa dengannya.
Pastikan kami melewati hari – hari kami semakin rindu pada-Mu, semakin jauh
dari dosa – dosa, semakin dekat kepada pahala, limpahkan kami kemakmuran
dunia akhirat.

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya
Allah..Ya Allah..
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah 

Ya Dzaljalali wal ikram, Ya Dzaththauli wal in’am. Tidak lupa kita mendoakan
saudara – saudara kita yang terjebak dalam narkotika, yang terjebak dalam
perzinahan, perjudian dan segala kerusakan aqidah agar Allah Swt melimpahkan
kepada mereka hidayah. Ya Rahman Ya Rahim, kita lanjutkan dengan doa bersama
untuk mendoakan seluruh muslimin – muslimat dan munculnya pemimpin yang
membawa kedamaian, memrangi kedhaliman, menindas kelemahan, membela
shalihin. Amin Allahumma amin. Tafadhol masykura.

ImageHadirin –hadrirat yang dimuliakan Allah,
Muncul pertanyaan kepada saya tentang hukumnya mengikuti tarekat. Ini banyak
sekali ditanyakan. Tentunya tarekat itu mengambil dari kaliamat thariqah
yaitu metode untuk mencapai kekhusyu’an dan kedekatan kepada Allah Swt. Jadi
tarekat itu ada yang bathil dan ada yang haq. Ada yang berjalan dengan
kebenaran, ada yang berjalan dengan kesesatan maka pandai – pandailah
memilih. Mengenai yang dijalankan di sebagian besar Indonesia ini adalah
Thariqah Alawiyyah yaitu thariqah yang para habaib dan para ulama kita.
Thariqah Alawiyyah dinamakan induk dari semua thariqah. Karena thariqah ini
memadukan haqiqah dan syari’ah. Hakekat dan syari’at dipadu dalam thariqah
alawiyyah. Hingga yang diajarkan didalam thariqah alawiyyah adalah sesuai
dengan sunnah Sang Nabi saw. Apa diantaranya ajaran – ajaran thariqah
alawiyyah? Diantaranya Ratib Al Aththas, Ratib Al Haddad, kesemuanya dari
hadits – hadits Rasulullah Saw. Thariqah Alawiyyah tidak ada hal yang keluar
dari sunnah Sang Nabi saw, oleh sebab itu disebut thariqah induk dari semua
thariqah karena menyatukan syari’ah dan haqiqah. Hakekat dan syari’ah dipadu
menjadi satu dalam tuntunan thariqah alawiyyah.

Berbeda dengan sebagian thariqah yang hanya mengambil ma’rifah dan haqiqah
saja tanpa memperdulikan syari’atnya. Tentunya hal itu baik, akan tetapi
kalau ia meninggalkan syari’ah secara keseluruhan tentunya bertentangan
dengan tuntunan Sang Nabi saw. Karena Sang Nabi saw dibangkitkan untuk
mengajarkan syari’at dan hakekat. Kesemuanya diajarkan. Syari’at adalah
hukum – hukum dalam kehidupan kita, hal – hal yang bersifat jasadiyyah
seperti hukum ibadah, hukum tijarah, hukum dagang, hukum nikah. Kalau
haqiqah, ma’rifah adalah ilmu yang mendekatkan kita dengan lebih khusyu’
kepada Allah Swt. Sekali lagi pemahaman tentang Allah itu dipadu dalam
thariqah alawiyyah. Oleh sebab itu para habaib kita berjalan dengan thariqah
alawiyyah, seperti banyak sekali Guru Mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin
Hafidh juga Guru Mulia kita Al Habib Zein bin Ibrahim bin Smeith, Madinah,
Guru Mulia kita Al Habib Salim bin Abdullah Syatiri, Tarim, Guru Mulia Kita
Syekh Muhammad bin Alwi Al Maliki, dan juga para Kyai kita KH. Abdullah
Syafi’ie, Muallim KH. Syafi’i Hadzami, KH. Nawawi Al Banteni alaihim
rahmatullah ajmain, mereka didalam thariqah alawiyyah. Demikian para ulama
dan habaib terdahulu. Luarbatang, kwitang, empang bogor dan lain sebagainya.
Kesemuanya didalam thariqah alawiyyah. Mengikuti thariqah yang lainnya boleh
– boleh saja, kalau tidak bertentangan dengan syari’ah Nabi Muhammad Saw,
kalau bertentangan jangan diikuti. Demikian hadirin –hadirat yang dimuliakan
Allah, jawaban dari saya dan kita lanjutkan dengan doa penutup dengan
kalimat talqin dari Guru kita fadhilatul Sayyid Adda’iillaAllah Al Habib Hud
bin Muhammad Bagir Al Aththas. Tafadhol masykura 

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke