Jumat, 2 Oktober 

Brisbane (ANTARA) - Berbagai elemen masyarakat Indonesia di berbagai kota di 
Australia melakukan aksi pengumpulan bantuan kemanusiaan bagi para korban 
bencana gempa bumi Sumatra Barat (Sumbar).

Di Sydney misalnya, komunitas Indonesia yang berhimpun dalam "Minang Saiyo" 
melakukan aksi pengumpulan dana bantuan bencana lewat rekening organisasi itu, 
demikian koresponden ANTARA melaporkan dari Brisbane, Kamis malam.

Sejauh ini jumlah uang yang sudah terkumpul dari aksi solidaritas komunitas 
"Minang Saiyo" di Sydney itu sudah mencapai 1.350 dolar Australia. Dana 
kemanusiaan yang terkumpul diperkirakan akan terus bertambah.

Sebelumnya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di KBRI Canberra Dr. Aris 
Junaidi telah mengimbau belasan ribu pelajar dan mahasiswa Indonesia di 
Australia agar ikut menggalang dana kemanusiaan bagi para korban bencana di 
Tanah Air, termasuk gempa Sumbar.

"Selain fokus pada kegiatan perkuliahan, mahasiswa kita harus juga peka pada 
situasi di Tanah Air. Sebagai bentuk rasa simpati, penggalangan dana bagi para 
korban adalah kegiatan yang sangat simpatik," katanya di sela kunjungan 
kerjanya bersama dua diplomat dan atase Polri di KBRI Canberra ke Adelaide, 
Kamis.

Aris Junaidi mengatakan sangat mendukung penggalangan dana kemanusiaan bagi 
para korban bencana Sumbar yang dilakukan di sela pertemuan dirinya dan ketiga 
unsur KBRI Canberra dengan sekitar seratus orang mahasiswa dan warga Indonesia 
di kampus Universitas Flinders, Australia Selatan, Kamis.

Penggalangan dana bantuan bagi para korban gempa bumi berkekuatan 7,6 pada 
skala Richter yang memorakporandakan kota Padang dan beberapa wilayah lain di 
Sumbar hari Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB itu sepatutnya pula dilakukan komunitas 
pelajar dan mahasiswa Indonesia lainnya di seluruh Australia.

"Setidaknya ada enam belas ribu orang pelajar dan mahasiswa kita di Australia 
saat ini," katanya.

Imbauan Adikbud RI di KBRI Canberra Aris Junaidi ini ditanggapi positif 
pengurus Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA).

Kepada ANTARA yang menghubunginya secara terpisah, Presiden UQISA, Cecep 
Setiawan, mengatakan pihaknya mengapresiasi imbauan Adikbud RI di Canberra itu 
dengan menggelar aksi penggalangan dana "Dompet Peduli Sumatera".

"Kami mengimbau komunitas mahasiswa Indonesia di UQ agar untuk membantu `dompet 
peduli` UQISA bagi para korban gempa Sumbar," katanya.

Simpati Australia

Cecep mengatakan pihaknya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada 
Premier (Kepala Pemerintah) Negara Bagian Queensland Anna Bligh atas 
keprihatinan dan empatinya yang mendalam kepada para korban bencana alam yang 
terjadi di Indonesia, Samoa, Filipina dan Vietnam," katanya.

Sebagai wujud dari keprihatinannya itu, Anna Bligh bersama sejumlah menteri dan 
anggota Parlemen Queensland mengadakan pertemuan dengan para wakil Palang Merah 
Australia serta komunitas Indonesia, Samoa, Filipina dan Vietnam yang ada di 
kota Brisbane dan sekitarnya, katanya.

Pada pertemuan yang membahas upaya bantuan bagi para korban bencana, termasuk 
pembentukan "Premier Disaster Relief Appeal" itu, komunitas Indonesia diwakili 
enam orang.

Selain Cecep Setiawan, juga hadir Presiden Perhimpunan Masyarakat Indonesia 
(PIQ), Hendry Baiquni, Andri Setiawan (Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia 
di Brisbane), Malia Ritaningsih (Aliansi Seni Australia-Indonesia), Hamid 
Mawardi (PIQ), dan Taufan Akbar Mawardi (Pemuda Muslim Asia Tenggara di 
Brisbane).

Sementara itu, dalam perkembangan lain, Menteri Luar Negeri Australia Stephen 
Smith juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan 
keluarga korban bencana yang telah menewaskan sedikitnya 364 orang dan melukai 
sedikitnya 2.177 orang warga Sumbar itu.

"Hati kita tertuju pada Indonesia dan warga Indonesia yang terkena dampak 
bencana ini," katanya dalam penjelasan persnya kepada media setempat.

Menlu Smith juga menegaskan kesediaan Australia mengulurkan bantuannya kepada 
Indonesia jika diminta. Gempa dahsyat yang melanda Sumbar itu tidak hanya 
menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan orang lainnya tetapi juga merusak 
sedikitnya 2.650 bangunan.




      Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

Kirim email ke