Menyingkap Tabir Pahlawan
dari Surya Yuniza - Wednesday, 26 September 2007, 08:50
  
Menyingkap Tabir Pahlawan

 "Disaat seperti ini, janganlah jadi relawan, tapi jadilah
seorang pahlawan?" Celoteh seorang teman, kemudian saya bertanya,
"apakah ada perbedaan antara pahlawan dan relawan?" 
"Pahlawan itu mencari ridho Allah dan mendapat pahala atas
kerelaannya", jawabnya. "Kalau relawan?" "Relawan
belum tentu karena boleh jadi hanya namanya saja yang rela tetapi
orangnya belum tentu ikhlas. Karena itu belum tentu dapat pahala",
jawabnya enteng... 
Dengan merenungkan kata-kata teman tadi betulkah orang lebih baik jadi
pahlawan daripada jadi relawan? Ebiet G. Ade seorang penyanyi yang
syair-syair lagunya biasanya berhubungan dengan bencana alam dalam satu
baris kata-kata puitisnya berkata, "Apakah semua orang harus jadi
pahlawan?". Entah apa maksud Ebiet, yang jelas agak sulit memahami
kata pahlawan dalam baris syair ini. 
Kebanyakan orang malu disebut pahlawan, karena kata-kata pahlawan ini
berkonotasi pada orang yang sudah wafat. Misalnya pada istilah
"pahlawan kemerdekaan"... Kata-kata ini juga sering
dihubungkan dengan perjuangan atau dihubungkan dengan makam, misal
"Taman Makam Pahlawan". Tetapi sayang sering juga dijadikan
ejekan, "Alaaah jangan sok pahlawan luh!", kata seseorang yang
tak senang melihat orang membela orang lain. Jadi, sebenarnya – apa
sih artinya pahlawan? 
Simpel saja, ternyata pahlawan artinya adalah orang yang suka mencari
pahala. Mestinya ada kata pahlawati - tetapi baik laki-laki atau pun
perempuan - kalau dia rajin mencari pahala dapat disebut pahlawan…
Maka setiap muslim dan muslimah dituntut menjadi pahlawan. Jika Anda
seorang yang beriman dan senantiasa beramal saleh maka Anda tergolong
pahlawan. 
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi
mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (TQS 95. At-tiin 6) 

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. 
(TQS. 16. An Nahl 97) 

Karena itu memang tidak perlu takut menjadi pahlawan. Karena tidak ada
sedikit pun kejelekan seorang pahlawan. Bahkan pahlawan sesungguhnya
adalah pribadi terpuji yang terbukti dalam sejarah. Jadi, "Siapa
takut disebut pahlawan? Meskipun tak perlu mencari gelar pahlawan,
sehingga jangan mengaku-ngaku diri sebagai pahlawan karena nanti pahala
kita bisa berkurang" 
Islam mengajarkan kepahlawanan, mendorong kaum muslimin melakukan
pembelaan dan selalu berada di garis depan perjuangan. Karena itulah
sejarah mencatat kemerdekaan Indonesia diperjuangkan oleh para pahlawan
muslim,.. 
Bagaimana dengan relawan? Darimana kata itu berasal? Bahasa Indonesia
memang sangat dipengaruhi budaya dan ajaran Islam… Relawan berasal
dari kata "rela" artinya ridho atau ikhlas… dan setiap
muslim dituntut mencari ridho Allah. Allah memuji orang-orang yang siap
berkorban untuk mencari keredhaan-Nya, 
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari
keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (TQS.
2. Albaqarah 207) 
Relawan berasal dari kata rela, siap berkorban, memberi tanpa pamrih
dalam rangka menolong orang-orang yang tengah sengsara dan menderita.
Relawan diperlukan di tempat-tempat bencana, ketika terjadi insiden,
kerusuhan massal, dan lain-lain dimana masyarkat mengalami kerusakan
fisik dan infrastruktur. Relawan berasal dari berbagai profesi yang
memberikan sumbangsih tenaga, waktu dan dananya untuk kegiatan sosial
dan perbaikan masyarakat. 
Kita bisa menyumbangkan tenaga, dana, barang-barang layak pakai dan doa
terhadap saudara-saudara kita yang terkena bencana. Jika kita sanggup ke
Bengkulu membantu dengan tenaga maka pergilah, jika tidak sanggup
sumbangkanlah dana Anda sehingga relawan yang membantu dengan tenaga itu
dapat berdaya selama disana. Bisa juga dengan terlibat dalam organisasi
yang membantu recovery daerah-daerah yang terkena bencana, Bengkulu Jika
tidak sanggup, maka doa kita akan bernilai di sisi Allah. Alqur-an
memandang bahwa mereka yang melakukan upaya perbaikan ini merupakan
orang-orang yang dicintai Allah karena bekerja keras. 
Dalam berbuat apa pun, setiap kita dituntut mencapai keberuntungan
dengan dua hal: Pertama, ikhlas (semata-mata bermotivasi karena Allah)
Kedua, showab (dilakukan secara benar) tidak ada penyimpangan dari
petunjuk Allah dan Rasul-nya. 
Apabila ikhlas dan benar digabungkan dalam suatu perbuatan maka ia akan
mendapatkan nilai di sisi Allah yang kelak berada dalam timbangan
kebaikan pada hari pembalasan. Maka alangkah ruginya seseorang menolong
orang lain, berpeluh keringat dan berletih lelah sebagai relawan
manakala dia tidak ikhlas. Disinilah ternyata letak perbedaan antara
pahlawan dan relawan, sehingga sebenarnya kedua kata tersebut memiliki
konotasi yang positif, baik menjadi pahlawan ataupun menjadi relawan
akan bernilai disisi Allah ketika dilaksanakan dengan Ikhlas dan tidak
menyimpang dari apa yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Cottage eksklusif Bernuansa Islami

Email : cottage.daarul.jan...@gmail.com

Http://www.cottagedaaruljannah.com 





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke