Mullah Omar, Amerika Pasti Kalah di Afghanistan

Kamis, 26/11/2009 11:05 WIB


Pemimpin Taliban Mullah Mohammad Omar, melalui rekaman, yang disiarkan oleh 
media online al-Somad, menyatakan,bahwa Amerika pasti akan dikalahkan di 
Afghanistan. Pernyataan dari Mullah Omar itu, diterima 25 Nopember 2009, lalu.
Amerika Serikat dan sekutunya, pasti akan kalah dalam memerangi Taliban di 
Afghanistan, meskipun pemerintah Amerika mengirim lebih banyak lagi pasukan ke 
Afghanistan, ujar Mullah Omar. Dalam transkrip pernyataannya yang sudah 
diterjemahkan itu, dan disiarkan hari Rabu kemarin, mengatakan, realitanya 
Afghanistan itu sangat sederhana, ujarnya.
"Kamu dan sekutu kamu pasti akan kalah, dan tidak akan ada perubahan, jika kamu 
mengirim tentara lebih banyak, dan tidak akan ada yang dapat kamu capai, karena 
logikanya kekuatan militer itu, tidak akan mempunyai pengaruh apapun terhadap 
para pejuang mujahidin, dan kamu tidak akan pernah dapat mengontrol rakyat 
Afghanistan, hanya denganĀ  kekuatan pisik, atau dengan sikap munafik kamu, yang 
seperti setan", tegas Mullah Omar.
Namun, pernyataan Mullah Omar dalam bentuk bahasa Arab dan Pashtun itu, tidak 
dapat dikonfirmasi, dan CNN berusaha mengkorfimasi, tapi tidak dapat 
mendapatkan jawaban. Selanjutnya, pernyataan Mullah Omar, yang sudah 
diterjemahkan itu, menyatakan, "Silakan anda melakukan pendekatan yang ramah, 
sebagai langkah untuk memerangi musuh (Taliban), dan kami akan terus berjuang, 
dan sebuah tirani akan ditolak oleh siapapun di muka bumi ini", ucap Mullah.


Pernyataan Mullah Omar, tak lama sesudah munculnya suara-suara dari Gedung 
Putih, yang akan mengirim lebih banyak lagi tentara ke Afghanistan. Selasa 
kemarin, Obama menegaskan akan mengirim lebih banyak lagi tentaranya ke 
Afghanistan, sebagai bagian menuntaskan misinya di Afghanistan, seperti yang 
disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs.
Obama memerintahkan tambahan pasukan antara 20.000 sampai 35.000 pasukan, yang 
jumlahnya nanti akan mendekati jumlah lebih dari 100.000 pasukan Amerika yang 
ditempatkan di Afghanistan. Sementara itu, panglima pasukan Nato di 
Afghanistan, Jendral Mc Chrystal meminta tambahan pasukan sebanyak 40.0000 
untuk menghadapi Taliban. Ini sebagai langkah Amerika untuk memerangi Taliban 
dan Al-Qaidah yang sudah berlangsung sejak tahun 2001.
Semenara itu, Presiden Hamid Karzai terus mencoba mendekati para pemimpin 
Taliban untuk berdamai, dan ingin memasukkan ke dalam pemerintahan baru di 
Afghanistan, tapi tidak ada yang bersedia bergabung dengan Karzai.
Karena menurut mereka, seperti yang disampaikan juru bicara Taliban, Qari 
Muhammad, bahwa Karzai itu, tak lain adalah hanya 'boneka' Amerika. (m/cnn)



Kirim email ke