Kepedihan Hati

By: agussyafii

Seorang pemuda itu menangis. Air matanya mengalir begitu saja. Kekasihnya yang 
dicintainya telah pergi untuk selama. Di dalam masjid sujudnya begitu lama. 
Selesai sholat, saya mengantarkan pulang ke rumahnya. 'Hati saya terasa lega 
Mas Agus Syafii, setelah saya bisa menangis sewaktu sholat tadi.' ucapnya pada 
saya. Saya mengangguk mengerti apa yang dirasakannya. Kepedihan di dalam hati 
yang begitu terasa perih.

Ketika air mata itu mengalir tak terasa. Menetes begitu saja membasahi pipi dan 
hati terasa perih bagai disayat disaat ditimpa kesedihan. Sifat fitrah kita 
sebagai manusia apabila ditekan dalam batas ambang yang melebihi kemampuan 
dirinya akan menjadi kepedihan. Kepedihan inilah yang membuat air mata kita 
menjadi mengalir tak terasa.

Kepedihan adalah karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setiap orang selalu pernah 
mengalami kepedihan hati. laki-laki atau perempuan, orang kaya atau orang 
miskin tidak akan mampu menahan isak tangis jika ditimpa kepedihan hati. Hati 
kita mengendalikan seluruh tubuh kita, Bila hati damai maka tubuh kita merasa 
nyaman. Bila hati sedang kesal, dada terasa sesak. Bila hati sedang perih, air 
mata menjadi mengalir tanpa terasa.

Itulah sebabnya menangis bertanda bahwa kita memiliki hati yang peka. Hati yang 
mampu merasakan kenikmatan dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan 
menangis akan menjadikan ringan beban di dalam dada. Dengan menangis, semua 
penderitaan, semua yang menyesakkan seolah terangkat dari dada kita. 
Menangislah dan keluarkan beban yang menumpuk dalam dada kita. Menangislah 
dihadapan Allah Yang Maha pengasih dan Maha Penyayang. Keluarkanlah segala 
keluh kesah kita dihadapanNya dengan air mata yang mengalir.

Begitu air mata itu telah mengering. tangisan sudah selesai. Sujud sudah 
berlalu. Sekarang rasakan betapa nikmatnya dalam kesendirian.  Menimbulkan rasa 
ketenangan di dalam hati dan tentunya hal itu menjadi lebih baik.  Itulah 
nikmatnya kita sebagai seorang mukmin justru menjadikan diri kita menjadi kuat, 
bukan malah melemah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Janganlah engkau bersikap lemah dan janganlah pula engkau bersedih hati. 
Padahal engkaulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya. Jika engkau 
orang-orang yang beriman.' (QS. ali-Imran : 139).

Setiap air mata yang telah mengalir ketika hati kita terasa pedih, tentunya 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menggantikannya dengan kebahagiaan dan ditinggikan 
derajat kita menjadi lebih baik asalkan kita bersabar dan tawakal menerima apa 
yang telah menjadi kehendakNya.

'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Niscaya Dia akan mengadakan baginya 
jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.'(QS 
Ath-Thalaq 2-3).

Wassalam,
agussyafii
----
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Salam Amalia' 
(SALMA) Hari Ahad, Tanggal 9 Mei 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, 
No.23 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang. Silahkan kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke