Musibah Sebagai Jembatan Kemuliaan

By: agussyafii


Ditengah kebahagiaan hadir. Tiba-tiba musibah datang memporakporandakan semua. 
Musibah menjadi terasa teramat berat karena kita sedang berbahagia. Biasanya 
ditengah kebahagiaan seperti itu kita lengah. Jika ada hal yang buruk kita 
benar-benar terhenyak dibuatnya. Sama sekali tidak kita sangka.

Kebahagiaan mampu membuat diri kita mabuk kepayang. Kita tidak dalam keadaan 
sadar dan mawas diri dengan keadaan sekeliling kita karena kita merasakan 
kenikmatan yang tiada tara sehingga begitu tertimpa kepedihan membuat tubuh 
kita seolah terguncang hebat.  Tanpa kita sadari terucap oleh kita.

'Ya Allah, kenapa ini terjadi pada diri ku? Aku tidak lalai, tapi aku tidak 
siap. Aku tidak melupakan diriMu, tetapi aku sedang berbahagia.'

Sabar menerima musibah membuat tubuh kita menjadi ringan dari penderitaan 
bahkan mampu menghapus dosa-dosa kita. Setiap diri kita senantiasa memiliki 
potensi untuk datangnya musibah dan musibah yang datang akan disesuaikan dengan 
kadar kemampuan kita dalam menerimanya karena Allah sangatlah memahami seberapa 
kekuatan kita dalam menerima setiap musibah sehingga Allah tidak akan 
memberikan musibah diluar kesanggupan kita. Cuman seringkali kita tidak peka 
dan segera mencari akar musibah sehingga kita menyelesaikan musibah atas 
petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Musibah hadir di dalam kehidupan kita sebagai proses menyucikan kita dari 
segala kotoran yang melekat dalam jiwa kita sehingga dosa dan segala kotoran 
jiwa kita dibersihkan dengan kekuatan daya pembersihannya. Bahkan sebagian 
kalangan ulama mereka terkadang memohon kepada Allah agar diberikan musibah dan 
penderitaan sebagai wujud pembersihan diri atau yang disebut dengan 'Tazkiyatun 
Nafs.' sebab baginya musibah adalah jembatan menuju kemuliaan dalam hidup ini.

Bila kita memahami bahwa musibah sebagai jembatan menuju kemuliaan di dalam 
kehidupan kita maka sudah sepatutnya kita mampu menyambut disetiap musibah 
dengan lapang dada dan rasa optimis di dalam hidup ini bahwa Allah memuliaan 
hidup kita dengan berbagai cara yang indah, terkadang sekalipun kita merasakan 
hal itu menyakitkan dan membuat hati terasa pedih.

---
Dan Sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, 
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, Dan berikanlah berita 
gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila tertimpa 
musibah mereka mengucapkan 'inna lillaahi wa inna ilaihi raajiuun' 
(Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali). Mereka 
itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat Tuhan mereka dan 
mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (al-Baqarah : 155 : 157).

* Tulisan ini materi on air pada acara 'Power of Peace' di Radio Bahana 101.8 
FM Jakarta Jam 6 s.d 7  Rabu Malam ini.

Wassalam,
agussyafii
----
Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 
Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, 
Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, 
http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431.






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke