Menyiksa Diri

By: agussyafii

Pada suatu hari di Rumaha Amalia, saya bertemu dengan seorang laki-laki muda. 
Dia bertutur,  Katanya orang yang berbuat baik akan dibalas kebaikan? Kenapa 
setiap aku berbuat baik, aku selalu dikhianiati? Setiap kali aku berbuat baik 
untuk teman, kenapa dibalas dengan keburukan? Kenapa aku berbuat begitu? Kenapa 
orang-orang disekelilingku selalu menyakitkan hati? Bodoh sekali aku! ucapnya 
setengah berteriak.

Itulah kata-kata yang terlontar seorang pemuda ketika ditimpa kemalangan dan 
kesedihan. Semua yang terjadi dianggapnya karena kebodohan dirinya dan tidak 
mengantisipasinya. Tidak mempersiapkan diri dengan baik. Bila kita menyadari 
bahwa hidup ini sempurna, menganggap teman, pasangan hidup atau orang 
disekelilingnya orang yang tidak akan mengecewakan hatinya dan dianggapnya 
tidak akan pernah berbuat kesalahan kemudian bertemu dengan sebuah realitas 
bahwa teman, pasangan hidup atau orang yang disekelilingnya berbuat kesalahan 
dan mengecewakan hatinya, disaat itulah dirinya menjadi terhenyak.

Kemudian mencarilah kelemahannya, mulailah dirinya menyalahkan kebodohannya 
sebenarnya belum tentu hal itu menjadi sebab utama kemalangan dirinya. Bila 
kita menjadi orang yang seperti maka kita akan mengganggap diri kitalah sumber 
dari penderitaan yang terjadi pada diri kita. Jika menemukan ketidaksempurnaan 
pada pasangan hidup atau  teman melakukan keburukan terhadap diri kita maka 
kita merasa bahwa kitalah penyebab dari semua masalah itu karena kita 
menganggap kita berbuat sesuatu yang tidak benar. Ujungnya kemudian menyiksa 
diri, duduk termenung dan menghukum  dengan memaki-maki diri sendiri setelah 
itu ada kelegaan bila sudah menyiksa diri dalam kemarahan.

Terbayangkah oleh kita, menyiksa bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan 
masalah. Entah sebenarnya kita salah atau mungkin juga kita benar. Tindakan 
menyiksa diri bukanlah sebuah solusi, malah membuat kita semakin menderita dan 
sakit. Apakah anda menghendaki menderita dan sakit seumur hidup anda? Apakah 
anda akan menghukum diri anda selamanya sampai akhir hayat anda?

'Tentunya saja tidak Mas Agus Syafii!' Jawabnya dengan lantang. Makanya jangan 
menyiksa diri.  Untuk apa kita menyakiti diri sendiri. Bila anda tidak 
menyayangi diri sendiri, jangan berharap orang lain menyayangi anda.

Bila memang merasa telah melakukan kesalahan. Kita sebagai manusia memang 
tidaklah sempurna dan kita juga memandang bahwa orang lain juga tidak sempurna. 
Mohon ampunlah kepada Allah, kemudian minta maaflah bila telah menyakiti diri 
sendiri atau bila kita telah menyakiti orang lain. Yakinlah sesungguhnya kita 
telah berusaha sebaik mungkin namun hasilnya tidaklah seperti yang kita 
harapkan.

'Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri 
sendiri, mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosanya 
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak 
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.' (QS. ali-Imran : 
135).

Berilah ruang pada diri sendiri, setiap selesai sholat luangkan waktu untuk 
refleksi diri dengan memperbanyak istighfar memohon ampun kepada Allah 
sekaligus meminta maaf pada diri sendiri maka tubuh kita menjadi ringan semua 
beban dihati bagai terangkat.  Menjalani hidup membuat kita lebih mudah.

'Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan atau menganiaya diri sendiri 
kemudian memohon ampun kepada Allah nicaya ia akan mendapati Allah Maha 
Pengampun lagi Maha Penyayang.' (QS. an-Nisaa' :110).

Langit sore itu cerah. Wajahnya yang murung telah berlalu. Beberapa kali anak 
muda itu mengucap istighfar. Senyumnya mengembang seperti hatinya telah 
melepaskan beban yang begitu berat. Ucap puji syukur kehadirat Ilahi Robbi. 
'Alhamdulillah, beban hati seolah menghilang Mas Agus, peristiwa ini 
menyadarkan hanya kepada Allahlah tempat bergantung dan memohon pertolongan 
bukan menyiksa diri sendiri,' ucapnya diperjumpaan terakhir kami. Subhanallah.

Wassalam,
agussyafii
----
Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 
Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, 
Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, 
http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431.






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke