http://www.dpu-online.com/ Budi tampak serius memperhatikan ceramah Ustadz 
Fuad, 
ustadz dari  Pesantren Daarut Tauhiid Bandung. Sesekali wajahnya terbenam 
merenungi  kalimat-kalimat yang didengarnya. Setahun lebih mengadu nasib di  
jalanan, membuat pemuda ini begitu akrab dengan lampu merah, jalan raya,  
kendaraan, terik matahari, dan kerasnya belantara kota. Ya, kerasnya  kehidupan 
membuat Budi terseret ke jalanan dan memikul sebutan sebagai  pengamen dan anak 
jalanan.
 
Gitar dan harmonika adalah sahabat  karibnya ketika mengamen. Menimbulkan 
berbagai reaksi dari para  pendengarnya. Ada yang kagum, iba, bahkan tak 
sedikit 
yang cuek-bebek.  Budi tak peduli, yang penting rezeki itu halal bagi istri dan 
kedua  anaknya, sebelum si bungsu pergi ke pangkuan-Nya karena diare beberapa  
waktu lalu.
 
Itulah sekelumit kisah dari Budi, saat ia pada  Rabu (25/8), bersama 
rekan-rekannya sesama anak jalanan mengikuti acara  Bersahabat (Berbuka bersama 
Anak Yatim, Dhuafa dan Anak Jalanan) Dompet  Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU 
DT) di halaman Polsekta Sukasari,  Bandung.
 
“Alhamdulillah, bahagia, ternyata masih ada yang  peduli dengan anak jalanan. 
Mudah-mudahan ke depannya lebih meriah lagi  dan semakin banyak yang peduli,” 
ujar Budi, sebuah ungkapan kebahagiaan  mewakili anak jalanan lainnya.
 
Hal senada juga disampaikan  Kompol Suhanda, “Alhamdulillah, ada silaturahim 
antara anak-anak  jalanan, polisi, dan pihak pesantren. Kami tidak ingin mereka 
terus  menjadi pengamen. Kami ingin mereka mandiri.”
 
Sebuah  pemandangan yang jarang dilihat. Anak jalanan, anak panti asuhan,  
polisi, dan amil berbaur dalam sebuah kebersamaan. Menyatu dalam  Bersahabat, 
sebuah evenrutin di bulan Ramadan untuk anak  yatim, piatu, yatim-piatu, dan 
anak jalanan. Di acara ini, tak ada  jurang pemisah antara muzakki (pemberi 
zakat), mustahik (penerima  zakat), dan amil (pengelola zakat). Berbagi 
kebahagiaan saat berbuka dan  menunaikan amanah yang dititipkan donatur melalui 
DPU DT.
 
Budi  hanya salah satu dari anak-anak jalanan lainnya yang harus mengambil  
pilihan mengadu nasib di jalanan. Masih ada ratusan bahkan ribuan yang  menjadi 
musisi jalanan, walau terkadang tak sejalan dengan keinginan.
 
 “Pengennya kerja, cuman jadi batu loncatan aja ngamen. Daripada diam, melamun 
di rumah, lebih baik turun aja ke jalan buat ngamen. Itu juga memberanikan 
diri. 
Awalnya malu banget. Tapi ya gimana lagi, gak bisa melawan takdir. Tapi saya 
yakin akan berubah, harus berubah, gak akan seperti ini terus,” ujar Budi 
mengakhiri ceritanya. (Astri Rahmayanti/2010)
 Support Program Zakat Mandiri Ramadhan 1431 H

Zakat   BNI Syariah: 009.2553.718
             Bank Syariah Mandiri: 007.006.7473
             Bank Muamalat: 103.00011.15
             BCA: 777.033311.8
Infak    BNI Syariah: 009.2553.729         
             Bank Syariah Mandiri: 007.006.7576   
             Bank Muamalat: 103.00012.15     
             BCA: 777.033312.6




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke