Assalamu'alaikum wr wb,

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu 
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah 
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal 
atas perbuatanmu itu. " [Al Hujuraat 6]

Demikianlah firman Allah agar kita mewaspadari berita dari orang-orang yang 
fasik.

Asbabun Nuzul ayat di atas adalah saat Walid bin Uqbah diutus Nabi untuk 
mengambil zakat dari kaum Harits namun tidak berangkat karena khawatir dibunuh 
oleh Harits. Akhirnya dia membuat laporan palsu bahwa Harits dan kaumnya ingin 
membunuhnya.

Untungnya Nabi tidak mempercayai berita itu begitu saja. Dikirim utusan yang 
lain dan ternyata Harits tidak ingin membunuh Walid. Bahkan menunggu Walid agar 
bisa membayar zakat. Hadits lengkapnya ada di bawah.

Malcolm X, tokoh Islam Amerika Serikat yang berubah nama jadi Malik Al Shabazz 
juga menyatakan "If you're not careful, the newspapers will have you hating the 
people who are being oppressed, and loving the people who are doing the 
oppressing."

Artinya "Jika engkau tidak hati-hati, koran-koran akan membuat engkau membenci 
orang yang sedang ditindas, dan mencintai orang-orang yang sedang menindas."

Nah agar terhindar dari berita-berita orang-orang yang fasik atau membenci 
Islam, ummat Islam mau tidak mau harus membuat media massa sendiri. Jika tidak, 
kasihan ummat akan menerima berita dari orang-orang fasik dan kafir yang benci 
pada Islam.

Orang-orang kafir menginfakkan trilyunan rupiah untuk membangun media. Masak 
ummat Islam enggan untuk berinfak di jalan Allah?

Sebagian ummat Islam beranggapan membuat TV sangat mahal dan sebagainya. 
Padahal masalahnya hanya izin. Ada pun peralatan, dengan modal Rp 50 juta pun 
sudah bisa jalan yang penting operatornya tidak cari makan dari situ. Mereka di 
situ hanya berdakwah dan berjihad demi Allah.

Silahkan baca juga:

http://islamicbroadcasting.wordpress.com

Imam Ahmad dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang 
Jayyid melalui Harits bin Dharar Al Khuza'i yang telah menceritakan, "Aku 
datang menghadap kepada Rasulullah saw. lalu beliau mengajakku masuk Islam, 
lalu aku menyatakan diri masuk Islam di hadapannya. Dan beliau menyeruku untuk 
mengeluarkan zakat, maka aku berikrar kepadanya akan mengeluarkan zakat, lalu 
aku berkata, 'Wahai Rasulullah! Bolehkah aku kembali kepada kaumku, aku akan 
ajak mereka masuk Islam dan menunaikan zakat. Maka barang siapa yang 
memperkenankan hal itu aku akan mengumpulkan harta zakatnya, lalu engkau 
mengirimkan utusanmu kepadaku dalam jangka waktu yang cukup supaya orang 
tersebut dapat membawa semua harta zakat yang telah aku kumpulkan kepadamu.'" 
Setelah Harits berhasil mengumpulkan harta zakat kaumnya, waktu yang telah 
dijanjikan telah tiba, ternyata Rasulullah saw tidak mengirimkan utusannya. 
Setelah ditunggu-tunggu ternyata tidak juga muncul, maka Harits
 menduga bahwa Rasulullah saw. marah terhadap dirinya; lalu ia mengumpulkan 
semua orang-orang kaya kaumnya, dan berkata kepada mereka, "Sesungguhnya 
Rasulullah saw. dulu telah menentukan waktu untuk mengirimkan utusan kepadaku 
supaya mengambil zakat yang berhasil aku kumpulkan ini. Aku yakin bahwa 
Rasulullah tidak akan menyalahi janjinya, menurut dugaanku tiada yang 
menghalangi beliau untuk datang kepadaku melainkan beliau marah kepadaku. Maka 
sekarang marilah kita berangkat untuk menyerahkannya langsung kepada Rasulullah 
saw." Pada saat bersamaan Rasulullah saw. mengirim Walid bin Uqbah untuk 
mengambil harta zakat yang ada pada Harits. Hanya saja ketika Walid sampai di 
tengah jalan, ia kembali lagi menghadap Rasulullah saw. dan melapor, 
"Sesungguhnya Harits menolak untuk membayarkan zakatnya kepadaku, bahkan dia 
hampir saja membunuhku." Maka Rasulullah saw. kembali membentuk utusannya yang 
baru untuk dikirimkan kepada Harits. Tetapi ketika para utusan
 itu baru keluar dari Rasulullah, tiba-tiba datanglah Harits bersama dengan 
teman-temannya dan berpapasan dengan para utusan itu. Lalu Harits bertanya 
kepada mereka, "Hendak ke manakah kalian diutus?" Mereka menjawab, "Kami diutus 
untuk menemuimu." Harits kembali bertanya, "Mengapa?" Mereka berkata, 
"Sesungguhnya Rasulullah saw. telah mengutus kepadamu Walid bin Uqbah, lalu ia 
melaporkan bahwa kamu tidak mau membayar zakat kepadanya dan bahkan kamu hendak 
membunuhnya." Harits berkata, "Tidak, demi Allah yang telah mengutus Muhammad 
dengan membawa perkara yang hak, aku tidak pernah melihatnya dan belum pernah 
pula aku kedatangan dia." Ketika Harits datang menghadap Rasulullah saw. lalu 
Rasulullah saw. berkata kepadanya, "Kamu tidak mau membayar zakat, dan bahkan 
kamu bermaksud untuk membunuh utusanku." Harits menjawab, "Tidak, demi Tuhan 
yang telah mengutusmu dengan membawa perkara yang hak." Maka ketika itu juga 
turunlah firman-Nya, "Hai orang-orang yang
 beriman! Jika datang kepada kalian orang fasik membawa suatu berita..." (Q.S. 
Al Hujurat, 6) sampai dengan firman-Nya, "Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha 
Bijaksana." (Q.S. Al Hujurat, 8) Rijal (para perawi) hadis ini semuanya terdiri 
dari orang-orang yang tsiqah (dapat dipercaya). Imam Thabrani telah 
mengetengahkan pula hadis yang serupa melalui hadis Jabir bin Abdullah, Alqamah 
bin Najiyah dan Umu Salamah. Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis serupa 
melalui jalur Al Aufi yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a.

Baca selengkapnya di:
http://agusnizami.wordpress.com/2011/09/29/mewaspadai-berita-di-media-massa/

.
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id

Paket Umrah 2011 mulai US$ 1.400/orang di 
http://media-islam.or.id/2011/01/24/paket-umroh-2011-mulai-us-1-400

Jasa Pembuatan Website (All in) 2 Dinar: 
http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-website-seharga-2-dinar
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com

Kirim email ke