"mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan-Nya yang jumlahnya tak terhitung,"
" dalam rangka menghidupkan sunnah para nabi terdahulu, khususnya sunnah Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai Bapak agama monoteisme (Tauhid), Ibadah qurban berasal dari pengurbanan agung yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim terhadap puteranya yang memenuhi perintah Allah." "Allah sangat menghargai dan memuji pengurbanan Nabi Ibrahim yang dilandasi oleh iman dan takwanya yang tinggi dan murni, kemudian mengganti puteranya Ismail yang akan dikurbankan itu dengan seekor hewan domba yang besar (QS Ash-Shaffat, 37:107)." "dalam rangka menghidupkan makna takbir di Hari Raya Idul Adha, dari tgl 10 hingga 13 Dzul-Hijjah, yakni Hari Nasar (penyembelihan) dan hari-hari tasyriq. Memang Syari-at agama kita menggariskan, bahwa pada setiap Hari Raya, baik Idul Fitri ataupun Idul Adha, setiap orang Islam diperintahkan untuk mengumandangkan takbir." Hari Raya Qurbanpun merupakan Hari Raya yang berdimensi sosial kemasyarakatan yang sangat dalam, terrlihat ketika pelaksanaan pemotongan hewan yang akan dikorbankan, para mustahik yang akan menerima daging-daging kurban itu berkumpul. Mereka satu sama lainya meluapkan rasa gembira dan sukacita yang dalam. Yang kaya dan yang miskin saling berpadu, berinteraksi sesamanya. Luapan kegembiraan di hari itu, terutama bagi orang miskin dan fakir, lebih-lebih dalam situasi sulit saat ini, sangat tinggi nilainya, ketika mereka menerima daging hewan kurban tersebut. Hakikat KURBAN yang sesungguhnya adalah CINTA. Tidak selamanya kita akan selalu bisa Berkurban dengan sesuatu yang BESAR NILAINYA. Namun kita akan selalu bisa BERKORBAN dengan hal yang menurut kita KECIL NILAINYA , tapi disertai dengan kebesaran CINTA. Kurban mengajarkan kepada kita untuk bersikap dermawan, tidak rakus dan kikir. Kurban mendidik kita untuk peduli dan mengasah sikap sosial. Seseorang tidak pantas kenyang sendirian dan bertaburan harta, sementara banyak sesama manusia membutuhkan bantuan dan uluran tangan. Persyaratan hewan Kurban yang sangat ketat sesungguhnya merupakan tuntunan agar kita memberikan yang terbaik untuk sesama. Sebagaimana Firman Allah (Qs. 3: 92)." Mendidik kita untuk membunuh sifat kebinatangan. Diantara sifat-sifat kebinatangan yang harus kita kubur adalah sikap mau menang sendiri dan berbuat dengan hanya dibimbingan nafsu. Manusia adalah makhluk yang paling utama. Tetapi jika tingkahlakunya dikuasai nafsu, maka pendengeran , penglihatan dan hati nuraninya tiada berguna. Jika sudah demikian, maka jatuhlah derajat kemanusiaannya, bahkan lebih hina dibandingkan dengan binatang. Dalam Al-Qur'an digolongkan sebagai orang-orang yang lalai. (Qs. 7: 179). Mengingatkan kita agar senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, harkat dan martabat kemanusiaan. Digantinya Ismail dengan domba menyadarkan kita bahwa mengorbankan manusia di atas altar adalah perbuatan yang dilarang Allah. Ibadah yang kita laksanakan harus menjunjung tinggi dan menghormati hak-hak manusia. Bahkan, hewan kurban yang akan disembelihpun harus diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Karena itulah, maka perbuatan semena-mena, keji dan kejam sangat dilarang oleh Islam. Dalam pandangan Islam, membunuh sesama manusia tanpa dasar yang benar sama nilainya dengan membunuh seluruh umat manusia, (Qs. 5: 32). __________________ Dompet Peduli Ummat - Daarut Tauhiid www.dpu-online.com www.kurbandt.blogspot.com www.kurbandt.wordpress.com