Assalamu'alaikum wr wb,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ 
جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga 
perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang 
sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Allah memberi ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya 
sebesar dzarrah atau debu:
"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan 
jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan 
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar" [An Nisaa' 40]
Setiap kebaikan yang kita lakukan mulai dari kewajiban seperti sholat, puasa, 
zakat hingga amal yang sunnah insya Allah akan dibalas Allah pahala yang 
berlipat ganda.
Bahkan ada orang yang karena mampu setiap tahun pergi berhaji atau umrah dengan 
berharap mendapat pahala yang besar. Sesungguhnya itu baik. Namun sayangnya 
saat kita meninggal, kita tidak akan mendapat pahala itu lagi. Saat kita mati, 
terputus amal kita selain 3 amal yang di atas.
Oleh karena itu agar pahala kita terus mengalir meski kita telah tiada, 
hendaknya kita berusaha mengerjakan 3 amal yang di atas. Bagaimana pun kita 
tidak tahu berapa banyak dosa atau maksiyat yang telah kita perbuat. Berapa 
banyak orang yang kita sakiti. Jadi kalau pahalanya pas-pasan, bisa jadi 
akhirnya kita terjerembab ke neraka jahannam.
Sedekah Jariyah
Menurut Imam al-Suyuti (911 H) ada 10 amal yang pahalanya terus menerus 
mengalir, yaitu: 1) ilmu yang bermanfaat, 2) doa anak sholeh, 3) sedekah 
jariyah (wakaf), 4) menanam pohon kurma atau pohon-pohon yang buahnya bisa 
dimanfaatkan, 5) mewakafkan buku, kitab atau Al Qur’an, 6) berjuang dan membela 
tanah air, 7) membuat sumur, 8) membuat irigasi, 9) membangun tempat penginapan 
bagi para musafir, 10) membangun tempat ibadah dan belajar.
Itu hanya contoh kecil saja. Tentu saja sedekah jariyah tidak terbatas pada hal 
yang di atas. Segala hal yang bermanfaat yang bisa dinikmati masyarakat umum 
seperti membangun jalan, jembatan, website atau TV yang bermanfaat insya Allah 
pahalanya akan terus mengalir kepada kita selama yang kita bangun itu masih 
memberikan manfaat.
Menanam pohon mangga atau pohon kurma sehingga buahnya bisa dinikmati atau pun 
pohon yang rindang seperti pohon Beringin sehingga orang bisa berteduh pun bisa 
mendapatkan pahala.
Membangun masjid pun pahalanya amat besar dan tetap akan mengalir selama masih 
ada orang yang memakainya untuk beribadah:
Hadits riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun sebuah masjid 
karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya 
sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)
Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu akan bermanfaat jika kita sendiri terlebih dahulu mengamalkannya. Kemudian 
kita ajarkan ke orang lain. Jika orang yang kita ajarkan itu juga mengamalkan 
ilmunya, insya Allah kita akan mendapat pahala meski kita telah tiada.
Kita bisa menjadi guru, dosen, atau mendirikan sekolah/pesantren sehingga ilmu 
yang bermanfaat bisa diajarkan ke orang banyak.
Di zaman sekarang ini kita bisa mengajarkan ilmu ke banyak orang sekaligus. 
Dengan membuat buku yang bermanfaat, kita dapat membayangkan bagaimana kalau 
ada 1 juta orang yang membaca buku tersebut dan mengamalkannya.
Dengan membuat website yang berisi ilmu yang bermanfaat misalnya website Islam 
sehingga puluhan ribu orang bisa membaca dan mengamalkan ilmunya, insya Allah 
juga akan mendapat pahala. Jika ada orang yang meng-copy-paste tulisan anda, 
jangan sedih. Justru mereka membantu menyebarkan ilmu anda sehingga jika 
website anda tutup karena anda tidak membayar sewa domain atau hosting, ilmu 
anda tetap tersebar dan dinikmati orang lain.
Mendirikan TV Islam atau TV Komunitas yang bisa memberikan ilmu yang bermanfaat 
pun insya Allah akan mendapat pahala.
Bagaimana jika kita bukan orang yang pintar atau ilmu kita cetek? Jangan sedih. 
Dengan membantu ulama sehingga ilmunya tersebar, membantu penerbitan buku yang 
bermanfaat, membantu pembuatan dan pemeliharaan website atau TV Islam juga bisa 
membuat anda ikut mendapat pahala. Karena Allah menghitung setiap amal yang 
kita lakukan sekecil apa pun amal itu!
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan 
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu 
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al Maa-idah 2]
Rasulullah saw. bersabda:
عن أبي موسى الأشعري ـ رضي الله عنه ـ عن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قال : ” 
المؤمن للمؤمن كالبنيان ، يشد بعضه بعضاً ، ثم شبك بين أصابعه ، وكان النبي ـ صلى 
الله عليه وسلم ـ جالساً ، إذ جاء رجل يسأل ، أو طالب حاجة أقبل علينا بوجهه ، 
فقال : اشفعوا تؤجروا ، ويقضي الله على لسان نبيه ما شاء ” . رواه البخاري ، ومسلم 
، والنسائي
Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. dari Nabi Muhammad saw bersabda:
“Orang mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan 
sebagian yang lain. Kemudian Nabi Muhammad menggabungkan jari-jari tangannya. 
Ketika itu Nabi Muhammad duduk, tiba-tiba datang seorang lelaki meminta 
bantuan. Nabi hadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda: Tolonglah dia, maka 
kamu akan mendapatkan pahala. Dan Allah menetapkan lewat lisan Nabi-Nya apa 
yang dikehendaki.” Imam Bukhari, Muslim, dan An Nasa’i.
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang 
menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR 
Muslim, 3509]. 
Jadi jika kita turut andil dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat, insya Allah, 
Allah akan melihatnya.
Anak Soleh yang Mendoakannya
Jika kita punya anak soleh yang mendoakan kita, insya Allah kita akan mendapat 
pahala juga karena kita telah berjasa mendidik mereka sehingga jadi anak yang 
saleh.
Oleh karena itu jika kita diamanahi anak oleh Allah, hendaknya kita didik 
mereka sebaik mungkin hingga jadi anak yang saleh. Seorang ibu jangan ragu 
untuk meninggalkan pekerjaannya di kantor agar bisa fokus mendidik anaknya.
Lalu bagaimana jika kita tidak punya anak kandung?
Di situ tidak dijelaskan apakah anak saleh itu anak kandung atau bukan. Jadi 
jika kita memelihara anak yatim pun kita tetap akan dapat pahala jika mereka 
jadi anak yang saleh dan mendoakan kita.
Dari Abu Ummah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membelai 
kepala anak yatim karena Allah SWT, maka baginya kebaikan yang banyak daripada 
setiap rambut yang diusap. Dan barang siapa yang berbuat baik kepada anak yatim 
perempuan dan lelaki, maka aku dan dia akan berada di syurga seperti ini, 
Rasulullah SAW mengisyaratkan merenggangkan antara jari telunjuk dan jari 
tengahnya.” (Hadis riwayat Ahmad)
Dari situ jelas bahwa orang yang memelihara anak yatim dengan penuh kasih 
sayang insya Allah akan masuk surga. Surganya pun bukan surga tingkat rendah. 
Tapi surga tingkat tinggi karena berada di dekat Nabi Muhammad SAW laksana jari 
telunjuk dengan jari tengah.
Paling tidak jika ada anak dari saudara kita atau sepupu kita, santuni mereka. 
Bantu mereka.
Menyumbang ke keluarga miskin yang ada anaknya pun atau panti asuhan insya 
Allah bisa mendapatkan pahala.

Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2012/01/25/3-amal-yang-pahalanya-tidak-terputus/ 

Kirim email ke