Ketabahan Seorang Istri

By: Muhamad Agus Syafii

Ketabahan seorang istri bagaikan sebuah perjalanan panjang yang tidak mengenal 
lelah. Seorang ibu memiliki suami dan anak-anak adalah kebahagiaan yang tidak 
terkira namun kebahagiaan itu membutuhkan pengorbanan dirinya untuk selalu 
menopang rumah tangganya. Suami yang bukanlah imam yang baik di dalam keluarga. 
Tidak pernah sholat lima waktu dan kegemaran minum-minuman keras hampir menjadi 
kebiasaan. Ditengah kondisi itu tidak membuatnya menyerah. Semakin membuat 
dirinya lebih mendekatkan diri kepada Allah. Anak-anaknya dibimbing dijalan 
Allah. Sekalipun tidak mudah, tidak membuatnya menyerah. 'Allah Maha Pengasih, 
akan membukakan pintu hati suamiku,' Itulah yang selalu terucap di dalam 
hatinya. Banyak orang-orang disekitarnya yang menganjurkan untuk meninggalkan 
saja suami seperti itu, tidak pantas menjadi kepala rumah tangga apalagi istri 
sebaik dirinya. Istri yang setia itu memilih tetap tegar dan bersikukuh untuk 
menjaga dan merawat suami dan
 anak-anaknya.

Sebagai seorang istri menyadari semakin dalam cintanya pada suami maka semakin 
perih luka dihatinya, namun luka itu juga mengajarkan tentang ketulusan dan 
pengorbanan demi kebahagiaan orang yang dicintai, karena cinta yang hakiki 
bukan dilewati dengan pujian, cinta yang hakiki justru diuji dengan berbagai 
peristiwa yang menyakitkan yang membuat hatinya terluka. Allah membentuk dan 
melatih melalui luka itu, bukan pada seberapa besar luka itu tetapi seberapa 
besar cinta yang dimiliki untuk menjalani luka itu. Kalau cintanya kecil, luka 
kecilpun menjadi beban yang berat. Namun dirinya memiliki kekuatan cinta yang 
besar, luka sebesar apapun maka dirinya mampu menanggung luka dan derita yang 
dialaminya untuk meraih keridhaan Allah.

Ditengah luka dan derita yang ditanggungnya, beliau datang & bershodaqoh di 
Rumah Amalia dengan harapan shodaqohnya menjadi jalan untuk meraih keridhaan 
Allah agar berkenan membukakan pintu hati suaminya. Sampai suatu hari sang 
suami jatuh sakit dan harus masuk rumah sakit karena menderita sakit lever yang 
dideritanya cukup parah harus segera dioperasi, dalam kondisi yang mencekam 
itu  membukakan hati suaminya, sebuah kesadaran untuk menuju jalan Allah yang 
selama ini diabaikannya. Air matanya mengalir mendengar suara suaminya yang 
terus menerus beristighfar ditengah terbaring lemah pasca operasi. Doa dan 
perjuangan yang dilakukan telah membuahkan hasil. Suaminya telah kembali 
menjadi imam di dalam rumah tangga, membimbing istri dan anak-anaknya di jalan 
yang diridhai oleh Allah.

---
Sahabatku, aminkan doa ini agar menjaga keharmonisan keluarga. "Robbana atmin 
lana nurona waghfirlana, innaka ‘ala kulli syay`in qodirun. “Ya Tuhan kami, 
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau 
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS At-Tahrim [66]:8).

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Jangan berputus asa, memohonlah 
pd Allah maka Allah akan kirimkan jodoh yg terbaik dari sisiNya untuk anda. 
yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", Ahad, 15 April 
2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi dlm 
bentuk baju baru, peralatan sekolah, paket sembako, konsumsi silahkan kirimkan 
ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, 
Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: 
agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431,http://agussyafii.blogspot.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to