Assalamu'alaikum wr wb,
Biar kata Muslim pun jika bermewah2an di tengah rakyat yg mayoritas miskin, 
bisa masuk neraka. “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takaatsur 1]
“Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim” [At Takaatsur 6] 

“Hingga apabila Kami timpakan azab, kepada orang-orang yang hidup mewah di 
antara mereka, dengan serta merta mereka memekik minta tolong.” [Al Mu'minuun 
64] 

”Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?

Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai 
dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria.

Dan enggan menolong dengan barang berguna.” [Al Maa’uun:1-7]

”Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya 
lapar padahal dia mengetahui hal itu.” (HR. Al Bazzaar)

”Berikanlah hartamu kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada 
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu 
menghambur-hamburkan hartamu secara boros.

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu 
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27] 

Meski 2 Negara Super Power dunia (Romawi dan Persia) nyaris jatuh ke tangannya, 
Nabi tidak mau hidup mewah. Beliau buang cincin emas yg beliau pakai (padahal 
harganya paling mahal Rp 5 juta) dan beliau ganti dgn cincin perak. Itu pun 
gunanya sebagai stempel surat negara. Para sahabat pun beliau larang pakai baju 
sutera yang mahal dan melambangkan kemewahan. Itulah sunnah Nabi yang saat ini 
dilupakan oleh banyak orang. Hidup mewah. Tahu2nya dari hasil korupsi lagi. 

Kirim email ke