Assalamu'alaikum warahmatullah

Semua pendapat rekan - rekan ada benarnya, selain bacaannya yang diperpendek 
rukun sholatpun demikian
dalam hadist abi-hurairah sudah gamblang disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: 
"Apabila di antara kalian mengimami jamaah sholat, maka hendaknya ia 
memperpendek
sholatnya. Karena di antara jamaah sholat ada anak-anak, orang tua, orang
lemah, dan yang memiliki keperluan. Dan jika ia melaksanakan sholat sendiri,
maka ia boleh melaksanakannya (memperpanjang atau memperpendeknya)
sekehendaknya." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, atau Muttafaq Alaihi). 

Tak bijakrasanya bila hanya dipendekkan bacaannya saja, sedang untuk orang tua 
dan orang yang sakit sering kali bermasalah bila ruku' 
atau sujud terlalu lama, hal ini bisa menimbulkan pening dikepala
maka hadist ini jelas tersurat "maka hendaknya ia memperpendek sholatnya" 

Hadist yang dikemukakan rekan Yanuar pun benar (mutafak 'alaih) hanya maksud 
hadist tersebut yang dicuri adalah "tuma'ninah"nya
seperti kita semua tahu dalam rukun sholat ada rukun "tuma'ninah" dalam ruku' , 
i'tidal , sujud , dan duduk diantara 2 sujud
Jadi pendapat saya sholat jama'ah yang cepat adalah benar selama masih menjaga 
setiap rukun dan tuma'ninahnya selain itu juga menjaga bacaa'annya
huwallahu a'lamu bishawab
wassalamu'alaikum warahmatullah

Rgds,
Rafa syafa nafa


----- Original Message ----- 
  From: Yanuar Zuhriansyah 
  To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, July 27, 2012 11:11 AM
  Subject: RE: [daarut-tauhiid] Re: Kilatnya Shalat Berjamaah


    
  Assalamualaikum Wrwb.

  Sekedar menanggapi, agar tidak salah tafsir, mungkin istilahnya bukan
  mempercepat sholat tapi memperpendek bacaan surat. 

  Saya sendiri kurang sepaham dengan sholat tarawih yang bilangan rakaatnya
  banyak tapi dilaksanakan seperti "balapan" 

  Janganlah kita sampai menjadi golongan 'pencuri sholat', sebagaimana sabda
  Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Thabrani dan Hakim : "pencuri yang
  paling jahat adalah orang yang melakukan pencurian dalam shalatnya."
  Mendengar hadist ini kemudian para sahabat bertanya tentang siapakah si
  pencuri shalat ini dan Rasulullah menjawab, " merekalah yang tidak
  menyempurnakan rukuk dan sujudnya."

  Abu Musa meriwayatkan, suatu hari Rosulullah SAW mengerjakan shalat bersama
  para sahabat, lalu beliau duduk. Seseorang datang, berdiri mengerjakan
  shalat, Ia ruku' dan sujud seperti mematuk (karena cepat_ maka Rosulullah
  bersabda : Lihatlah itu! Seandainya dia Mati, sunggu dia mati bukan di atas
  millah (agama) Muhammad SAW. Dia mematuk shalatnya seperti seekor gagak
  meminum darah ( HR. Ibnu Khuzaimah dah Al-Baihaqi)

  Terus bagaimana kita seharusnya shalat?? Rosululullah SAW bersabda : Jika
  engkau berdiri untuk mengerjakan shalat, bertakbirlah. Lalu bacalah beberapa
  ayat Al-Qur'an sebisamu. Lalu ruku'lah dengan tuma'ninah. Lalu angkatlah
  sampai engkau benar benar berdiri tegak (I'tidal). Lalu sujudlah dengan
  tuma'ninah. Lalu duduklah degan tuma'ninah. Lalu sujudlah dengan tuma'ninah
  . Demikian ini kerjakanlah dalam setiap (rakaat) shalatmu. (HR Bukhari dan
  Muslim).

  Wallahu 'alam bissawab

  Yanuar

  Cipete, 2012

  From: daarut-tauhiid@yahoogroups.com [mailto:daarut-tauhiid@yahoogroups.com]
  On Behalf Of Erni
  Sent: Wednesday, July 25, 2012 9:10 AM
  To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com
  Subject: RE: [daarut-tauhiid] Re: Kilatnya Shalat Berjamaah

  From: Ridwan Nyak Baik [mailto:mk.ridwan.b...@pertamina.com
  <mailto:mk.ridwan.baik%40pertamina.com> ] 
  Sent: 23 Juli 2012 15:03
  To: Erni; Retno Indaryani
  Cc: daarut-tauhiid@yahoogroups.com <mailto:daarut-tauhiid%40yahoogroups.com>

  Subject: RE: [daarut-tauhiid] Re: Kilatnya Shalat Berjamaah

  Wa'alaikumusslam ww;

  Dear Mbak Erni dan Mbak Retno yang dirahmati Allah;

  Memang Mbak, selaku imam (dalam sholat berjamaah) ia harus mempercepat
  sholatnya. Hal tersebut merupakan anjuran Rasul lewat 2 hadist berikut (yang
  terjemahannya):

  1. Dari Abu Hurairah, disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: "Apabila
  di antara kalian mengimami jamaah sholat, maka hendaknya ia memperpendek
  sholatnya. Karena di antara jamaah sholat ada anak-anak, orang tua, orang
  lemah, dan yang memiliki keperluan. Dan jika ia melaksanakan sholat sendiri,
  maka ia boleh melaksanakannya (memperpanjang atau memperpendeknya)
  sekehendaknya." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, atau Muttafaq Alaihi). 

  2. Dari jabir, ia berkata bahwa Mu'az pernah melaksanakan sholat 'Isya
  sebagai imam dengan para sahabatnya. Ketika itu, Mu'az memperpanjang sholat
  yang dipimpinnya. Maka, Rasulullah pun berkata: "Wahai Mu'az, apakah engkau
  ingin menjadi seorang tukang fitnah? Jika engkau mengimami jamaah, maka
  bacalah surah Wassysyamsyi Wadhuhaha, surah Sabbihisma Rabbikal A'laa, surah
  Ira' Bismi Rabbika, dan surah nWallaili Idzaa Yaghsyaa." (Hadis Muttafaq
  Alaihi).

  Dari hadis pertama terlihat bahwa Rosul sangat menganjurka kepada ummatnya
  yang mau jadi imam dala sholat agar memperpendek (mempersingkat /
  mempercepat) sholat jamaah yang dipimpinnya. Sementara hadis yang kedua
  merupakan teguran langsung Rasul kepada seorang imam sholat (dhi: Muaz) yang
  memperpanjang sholat yang dipimpinnya (lewat bacaan surah-surah yang
  panjang). Rosul malah secara eksplisit mengajarkan Mu'az (tentu kita juga)
  agar bila menjadi imam sholat membacakan surah-surah pendek seperti
  tersebut.

  Selaku makmum, kita harus mengikuti apa yang dilakukan imam (sholat
  berjamaah) selama ia tidak batal sebagai imam. Selanjutnya Mbak, sholat
  jamaah itu mempunyai keutamaan 27 kali dibanding sholat sendirian.

  Demikian Mbak penjelasan saya. Wallahu 'alam bissawab.

  Selamat berpuasa, semoga Allah redho dan menerimanya.

  Wass;

  RnB

  Catatan: Sumber Bulughul Maram, Cetakan ke-2, Nov. 2011, Penerbit Jabal,
  Cibiru - Bandung 40614, telp. 022-7900011.

  From: daarut-tauhiid@yahoogroups.com
  <mailto:daarut-tauhiid%40yahoogroups.com>
  [mailto:daarut-tauhiid@yahoogroups.com
  <mailto:daarut-tauhiid%40yahoogroups.com> ]
  On Behalf Of Erni
  Sent: Friday, July 20, 2012 10:57 AM
  To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com <mailto:daarut-tauhiid%40yahoogroups.com>

  Subject: [daarut-tauhiid] Re: Kilatnya Shalat Berjamaah

  Assalamualaikum wr.wb.

  Saya juga kerap merasakan hal yang sama dengan yang Mba alami. Tidak jarang
  ketika sholat berjamaah saya jadi tertinggal dalam gerakan karena sedang
  berusaha menyelesaikan bacaan, sementara imam sudah berganti gerakan. Saya
  juga sering protes kepada suami ketika beliau bertindak sebagai imam,
  sementara saya sebagai makmum kerap merasa tertinggal dalam gerakan sholat
  dan merasa mengerjakan sholat terburu-buru karena cepatnya gerakan imam.
  Jadi bagaimana seharusnya kami menyikapi hal ini? Yang saya tahu kita wajib
  mengikuti imam, tapi kalau sampai timbul perasaan mengerjakan sholat
  tergesa-gesa di hati kita sebagai makmum, apakah masih termasuk sah sholat
  yang kita kerjakan? Mohon maaf atas kekurangpahaman saya. Terima kasih.

  [Non-text portions of this message have been removed]

  ***** This message may contain confidential and/or privileged information.
  If you are not the addressee or authorized to receive this for the
  addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this
  message or any information herein. If you have received this communication
  in error, please notify us immediately by responding to this email and then
  delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the
  proper and complete transmission of the information contained in this
  communication nor for any delay in its receipt. ***** 

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]



  


This email was scanned by VIPRE version 4.0.3904 when it was sent, using 
definitions version 9383

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke