Assalamu'alaikum wr wb,

Akhlaq Nabi Muhammad SAW
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik 
bagimu…” [Al Ahzab 21]

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap 
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka 
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah 
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu…” [Ali 
'Imran 159]

Sesungguhnya tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang 
mulia.” (HR. Al-Bukhari, Ahmad, dan Al-Hakim)

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)

Ketika Aisyah Ra ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, maka dia menjawab, 
“Akhlaknya adalah Al Qur’an.” (HR. Abu Dawud dan Muslim)

Kepada Rasulullah Saw disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik. Tetapi 
beliau menjawab: “Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi 
sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara 
yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada 
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.

sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang 
sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai 
keuntungan yang besar.” [Fushshilat 34-35]

Anas Ra, pembantu rumah tangga Nabi Saw berkata, “Aku membantu rumah tangga 
Nabi Saw sepuluh tahun lamanya, dan belum pernah beliau mengeluh “Ah” 
terhadapku dan belum pernah beliau menegur, “kenapa kamu lakukan ini atau 
kenapa tidak kau lakukan ini.” (HR. Ahmad)

Anas Ra berkata, “Rasulullah Saw adalah orang yang paling baik, paling dermawan 
(murah tangan), dan paling berani”. (HR. Ahmad)

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia 
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. 
Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, 
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah 
sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu 
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman 
itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman 
itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati 
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan 
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara 
mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Fath 29]

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari 
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai 
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang 
yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad 
dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. 
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan 
Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah 54]

Rasulullah Saw menyebut-nyebut Allah setiap waktu (saat). (HR. Muslim)

Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahannya (yang adil atau tidak 
berlebih-lebihan). (HR. Al-Baihaqi)

Ada orang yang saat berzikir suaranya lembut sekali, tapi saat 
berceramah/menghardik orang keras sekali. Padahal yang begitu juga salah:

Allah tidak menyukai pria yang bersuara keras (tinggi), tetapi Allah suka 
kepada yang bersuara lembut. (HR. Al-Baihaqi)

Sesungguhnya Allah Ta’ala indah dan suka kepada keindahan. Allah suka melihat 
tanda-tanda kenikmatannya pada diri hambaNya, membenci kemelaratan dan yang 
berlagak melarat. (HR. Muslim)

Dalam beragama tidak boleh terlalu kaku. Perlu juga sedikit hiburan. Oleh 
karena itu Nabi membiarkan saja saat orang Habsyi bermain tombak di masjid dan 
penyair Hasan bin Tsabit melantunkan syair di masjid:

Bersenda-guraulah dan bermain-mainlah. Sesungguhnya aku tidak suka kalau 
terjadi kekerasan dalam agamamu. (HR. Al-Baihaqi)


Penjelasan:
Yang dimaksud, agar dalam beragama kita bersikap luwes dan tidak kaku.

“Hiburlah hatimu pada saat-saat tertentu.” (maksudnya, adalah hiburan yang 
tidak melanggar norma agama dan akhlak). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Rasulullah Saw bila menerima berita yang menggembirakan, beliau sujud syukur 
kepada Allah ‘Azza wajalla. (HR. Al Hakim)

Demi Allah, aku ini orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa 
kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku 
mengawini wanita- wanita. Barangsiapa mengabaikan sunnahku maka dia bukan dari 
golonganku. (Mutafaq’alaih)

Sesungguhnya Assalaam nama dari nama-nama Allah Ta’ala diletakkan di bumi, maka 
sebarkanlan ucapan “Assalaam” di antara kamu. (HR. Bukhari)

Rasulullah Saw apabila bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau 
dengan bajunya dan mengecilkan (merendahkan) suaranya. (HR. Abu Dawud dan 
Tirmidzi)

Sesungguhnya Allah pemalu dan suka merahasiakan. jika kamu akan mandi hendaklah 
menutupinya (bertabir) dengan sesuatu. (Abu Dawud)

Rasulullah Saw menyukai mendahulukan yang kanan dalam segala hal, meskipun 
waktu berjalan dan ketika memakai sandal. (HR. Ibnu Hibban)

Perlahan-lahan dalam segala hal adalah baik, kecuali dalam amalan untuk 
akhirat. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)

Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling 
baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap 
keluarganya. (HR. Ar-Ridha)

Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash  meriwayatkan bahwa Nabi pernah bersabda:

إِنَّ مِنْ أَخْيَرِكُمْ أَحْسَنَكُمْ خُلُقًا
“Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” 
(HR. al-Bukhari, 10/378 dan Muslim no. 2321)

Rasulullah bersabda:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ
“Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang baik akan mencapai derajat 
orang yang selalu shalat dan berpuasa.” [HR. Abu Dawud no. 4798]

Ummu ad-Darda’ meriwayatkan dari suaminya, Abu ad-Darda’, Rasulullah pernah 
bersabda:

مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي الْمِيْزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam al-mizan (timbangan) daripada akhlak 
yang baik.” [HR. Abu Dawud no. 4799]

Dari Abu Umamah, dia berkata, Rasulullah bersabda:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبْضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ 
كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسْطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ 
كَانَ مَازِحاً، وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لَمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku memberikan jaminan dengan sebuah rumah di tepi surga bagi orang yang 
meninggalkan perdebatan meskipun ia berhak. Aku juga memberikan jaminan dengan 
sebuah rumah di tengah surga bagi yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam 
senda gurau. Aku juga menjanjikan sebuah rumah di surga tertinggi bagi yang 
membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud)

Dari al-Haritsah bin Wahb, ia berkata, Rasulullah bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةْ الَجوَّاظُ، وَلَا الْجَعْظَرِيُّ
“Tidak akan masuk jannah orang yang kasar dan kaku.” (HR. at-Tirmidzi)

Nabi senang mendamaikan sesama Muslim. Bukan justru mengadu-domba mereka karena 
tidak akan masuk surga orang yang gemar mengadu-domba.

“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk surga seorang yang gemar 
mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)

Allah Ta’ala berfirman: “Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, 
berjalan membuat adu domba.” (al-Qalam: 11)

Nabi Muhammad sanggup mendamaikan orang-orang yang berselisih/akan berperang 
meski beberapa saat sebelumnya mereka merupakan musuh bebuyutan atau ada fitnah 
yang begitu keji. Ini beda dengan sebagian “ulama” saat ini yang 
mengungkit-ungkit peristiwa lebih dari 1000 tahun lalu guna menimbulkan 
permusuhan yang abadi. Padahal saat itu semua yang bertikai belum ada yang 
lahir!

Meski mampu hidup mewah seperti Kaisar Romawi dan Kisra Persia, namun Nabi 
memilih hidup sederhana. Nabi menyedekahkan sebagian hartanya. Sehingga saat 
pagi dapat rezeki, sore hari nyaris tidak tersisa karena sudah disedekahkan:

Kisah Umar ra: Aku (Umar) lalu segera masuk menemui Rasulullah saw. yang sedang 
berbaring di atas sebuah tikar. Aku duduk di dekatnya lalu beliau menurunkan 
kain sarungnya dan tidak ada sesuatu lain yang menutupi beliau selain kain itu. 
Terlihatlah tikar telah meninggalkan bekas di tubuh beliau. Kemudian aku 
melayangkan pandangan ke sekitar kamar beliau. Tiba-tiba aku melihat segenggam 
gandum kira-kira seberat satu sha‘ dan daun penyamak kulit di salah satu sudut 
kamar serta sehelai kulit binatang yang belum sempurna disamak. Seketika kedua 
mataku meneteskan air mata tanpa dapat kutahan.

Rasulullah bertanya: Apakah yang membuatmu menangis, wahai putra Khathab? Aku 
menjawab: Wahai Rasulullah, bagaimana aku tidak menangis, tikar itu telah 
membekas di pinggangmu dan tempat ini aku tidak melihat yang lain dari apa yang 
telah aku lihat. Sementara kaisar (raja Romawi) dan kisra (raja Persia) 
bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai sedangkan engkau adalah utusan Allah 
dan hamba pilihan-Nya hanya berada dalam sebuah kamar pengasingan seperti ini.

Rasulullah saw. lalu bersabda: Wahai putra Khathab, apakah kamu tidak rela, 
jika akhirat menjadi bagian kita dan dunia menjadi bagian mereka? [Muslim]

Keluarga Nabi tidak pernah 3 hari berturut-turut makan dengan kenyang. Selalu 
ada saat kelaparan setiap 3 hari.

‘Aisyah melaporkan: Tidak pernah keluarga Muhammad (SAW) makan sampai kenyang 
dengan roti gandum untuk tiga malam berturut-turut sejak kedatangan mereka di 
Medina hingga wafatnya” [Muslim]

Doa agar akhlaq kita bagus:

Rasulullah berdoa:

اللَّهُمَّ  كَمَ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
“Ya Allah, sebagaimana Engkau baguskan badanku, perbaikilah akhlakku.” (HR. 
Ahmad, 1/403, Ibnu Hibban no. 959)
Rasulullah selalu membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ 
وَالْأَهْوَاءِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak-akhlak yang mungkar, dari 
amalan-amalan yang mungkar, dan dari hawa nafsu yang menyimpang.” (HR. 
at-Tirmidzi no. 3591)

Kirim email ke