Nikmat Yang Terbaik

By: Muhamad Agus Syafii

Nikmat terbaik adalah segala kejadian yang membawa kita semakin dekat kepada 
Allah, betapapun itu menyakitkan. Sama seperti rasanya bila hati yang bahagia 
tiba-tiba datang menghempas cobaan. Cobaan datang bertubi-tubi.Terasa perih, 
hatipun bertanya, Mengapa ini terjadi? Mengapa harus aku? Itulah yang dialami 
seorang ibu, ketika dirinya mendapatkan tugas keluar kota dari kantor, suami 
dan anaknya ikut mengantarkan ke bandara dan melambaikan tangan kepadanya. Hal 
itu tidak pernah dilakukan, hatinya bertanya-tanya, entah kenapa suaminya 
melakukan hal itu, sampai pesawatnya berangkat. Sore harinya kakak 
memberitahukan suaminya mendapatkan serangan jantung dan dirawat di ICU di 
rumah sakit tak lama kemudian mendapatkan kabar bahwa suami tercinta telah 
berpulang kepada Allah. 

Cobaan itu cukup membuatnya lemah dan tak berdaya, orang yang mendampingi 
hidupnya puluhan tahun meninggalkan dirinya dan anak-anaknya tanpa ada pesan 
apapun. Ditengah kegalauan hati, sampai suatu pagi kendaraannya mengalami 
kecelakaan, anaknya selamat namun dirinya harus terbaring di rumah sakit selama 
satu minggu. Air matanya habis terkuras, tidak lagi sanggup untuk berpikir 
bagaimana harus menjalani kehidupan bahkan tidak lama setelah bekerja kembali, 
perusahaannya bekerja akan ditutup dan dirinya kena PHK. Terasa lengkap sudah 
kemalangannya sampai menjerit kepada Allah dalam doa, 'Ya Allah, aku tidak 
sanggup lagi!' Disaat dirinya benar-benar hancur dan habis. Kasih sayang Allah 
menghampiri dirinya, semua cobaan, musibah dan ujian yang dihadapinya telah 
membuat dirinya semakin dekat kepada Allah. Sholat fardhu yang dulu seringkali 
ditinggalkan, sekarang lebih giat dikerjakan. Bersama anak-anaknya senantiasa 
mengingatkan bahwa hanya Allahlah tempat
 untuk bergantung dan memohon pertolongan. Peristiwa yang telah dilalui oleh 
dirinya dan anak-anaknya telah menumbuhkan empati terhadap penderitaan orang 
lain.

Akhirnya beliau mendapatkan pekerjaan dengan fasilitas yang jauh lebih baik 
lagi. Bahkan kondisinya sekarang justru lebih dekat kepada Allah dan anak-anak 
lebih bisa mensyukuri hidup apapun yang Allah telah anugerahkan bagi 
keluarganya. 'Alhamdulillah, melalui Rumah Amalia perjalanan hidup yang penuh 
cobaan saya bisa merasakan kesejukan & melewati semua itu dengan lebih 
mendekatkan diri kepada Allah. saya bisa berbagi dengan orang yang pernah 
mengalami penderitaan seperti saya.' Tutur beliau sore itu, air matanya nampak 
mengalir, wajahnya terlihat penuh syukur kepada Allah.

'Tidak ada satupun musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. 
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk 
kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatunya.' (QS. at-Taghaabun 
: 11).

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
---
Sahabat, Jadilah orang yang pertama peduli anak-anak yatim & anak dhuafa, 
dengan hadir pada kegiatan "Salam Untuk Rumah Amalia" (MULIA) Minggu, 17 Maret 
2013. Jam 9.sd 12 siang di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi Baju 
Baru, paket sembako, peralatan sekolah, perlengkapan sholat, buku bacaan, 
konsumsi. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek 
Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti 
bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com/


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke