Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq 
Radhiallahu’anhu<http://muslim.or.id/biografi/biografi-abu-bakar-ash-shiddiq.html>

Kategori: Biografi<http://muslim.or.id/category/biografi>



Penulis: Syaikh ‘Abdurrahman bin ‘Abdillah As Suhaim hafizhahullah

Nama

Nama beliau -menurut pendapat yang shahih- adalah Abdullah bin ‘Utsman bin 
‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al 
Qurasyi At Taimi.

Kun-yah

Beliau memiliki kun-yah: Abu Bakar

Laqb (Julukan)

Beliau dijuluki dengan ‘Atiq (ÚÊíÞ) dan Ash Shiddiq (ÇáÕÏöøíÞ).

Sebagian ulama berpendapat bahwa alasan beliau dijuluki ‘Atiq karena beliau 
tampan. Sebagian mengatakan karena beliau berwajah cerah. Pendapat lain 
mengatakan karena beliau selalu terdepan dalam kebaikan. Sebagian juga 
mengatakan bahwa ibu beliau awalnya tidak kunjung hamil, ketika ia hamil maka 
ibunya berdoa,

Çááåã Åä åÐÇ ÚÊíÞß ãä ÇáãæÊ ¡ ÝåÈå áí

“Ya Allah, jika anak ini engkau bebaskan dari maut, maka hadiahkanlah kepadaku”

Dan ada beberapa pendapat lain.

Sedangkan julukan Ash Shiddiq didapatkan karena beliau membenarkan kabar dari 
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan kepercayaan yang sangat tinggi. 
Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir 
berkata kepadanya: ‘Teman kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke 
Baitul Maqdis dalam semalam’. Beliau menjawab:

Åä ßÇä ÞÇá ÝÞÏ ÕÏÞ

“Jika ia berkata demikian, maka itu benar”

Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:

æóÇáóøÐöí ÌóÇÁ ÈöÇáÕöøÏúÞö æóÕóÏóøÞó Èöåö ÃõæúáóÆößó åõãõ ÇáúãõÊóøÞõæäó

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka 
itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Az Zumar: 33)

Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud ‘orang yang datang membawa 
kebenaran’ (ÌóÇÁ ÈöÇáÕöøÏúÞö) adalah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam 
dan yang dimaksud ‘orang yang membenarkannya’ (ÕóÏóøÞó Èöåö) adalah Abu Bakar 
Radhiallahu’anhu.

Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang 
membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam. Nabi 
Shallallahu’alaihi Wasallam telah menamai beliau dengan Ash Shiddiq sebagaimana 
diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:

Úä ÃäÓ Èä ãÇáß ÑÖí Çááå Úäå Ãä ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÕÚÏ ÃõÍÏÇð æÃÈæ ÈßÑ 
æÚãÑ æÚËãÇä ¡ ÝÑÌÝ Èåã ÝÞÇá : ÇËÈÊ ÃõÍÏ ¡ ÝÅäãÇ Úáíß äÈí æÕÏíÞ æÔåíÏÇä

“Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam 
menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan ‘Utsman. Gunung Uhud pun 
berguncang. Nabi lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash Shiddiq 
(yaitu Abu Bakr) dan dua orang Syuhada’ (‘Umar dan ‘Utsman)”

Kelahiran

Beliau dilahirkan 2 tahun 6 bulan setelah tahun gajah.

Ciri Fisik

Beliau berkulit putih, bertubuh kurus, berambut lebat, tampak kurus wajahnya, 
dahinya muncul, dan ia sering memakai hinaa dan katm.

Jasa-jasa

  *   Jasanya yang paling besar adalah masuknya ia ke dalam Islam paling 
pertama.
  *   Hijrahnya beliau bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
  *   Ketegaran beliau ketika hari wafatnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
  *   Sebelum terjadi hijrah, beliau telah membebaskan 70 orang yang disiksa 
orang kafir karena alasan bertauhid kepada Allah. Di antara mereka adalah Bilal 
bin Rabbaah, ‘Amir bin Fahirah, Zunairah, Al Hindiyyah dan anaknya, budaknya 
Bani Mu’ammal, Ummu ‘Ubais
  *   Salah satu jasanya yang terbesar ialah ketika menjadi khalifah beliau 
memerangi orang-orang murtad

Abu Bakar adalah lelaki yang lemah lembut, namun dalam hal memerangi orang yang 
murtad, beliau memiliki pendirian yang kokoh. Bahkan lebih tegas dan keras 
daripada Umar bin Khattab yang terkenal akan keras dan tegasnya beliau dalam 
pembelaan terhadap Allah. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Abu 
Hurairah Radhiallahu’anhu:

áãÇ ÊæÝì ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã æÇÓÊõÎáÝ ÃÈæ ÈßÑ æßÝÑ ãä ßÝÑ ãä ÇáÚÑÈ ÞÇá ÚãÑ 
: íÇ ÃÈÇ ÈßÑ ßíÝ ÊÞÇÊá ÇáäÇÓ æÞÏ ÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : ÃãöÑÊ Ãä 
ÃÞÇÊá ÇáäÇÓ ÍÊì íÞæáæÇ áÇ Åáå ÅáÇ Çááå ¡ Ýãä ÞÇá áÇ Åáå ÅáÇ Çááå ÚÕã ãäí ãÇáå 
æäÝÓå ÅáÇ ÈÍÞå æÍÓÇÈå Úáì Çááå ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : æÇááå áÃÞÇÊáä ãä ÝÑÞ Èíä ÇáÕáÇÉ 
æÇáÒßÇÉ ¡ ÝÅä ÇáÒßÇÉ ÍÞ ÇáãÇá ¡ æÇááå áæ ãäÚæäí ÚäÇÞÇ ßÇäæÇ íÄÏæäåÇ Åáì ÑÓæá 
Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã áÞÇÊáÊåã Úáì ãäÚåÇ . ÞÇá ÚãÑ : Ýæ Çááå ãÇ åæ ÅáÇ Ãä 
ÑÃíÊ Ãä ÞÏ ÔÑÍ Çááå ÕÏÑ ÃÈí ÈßÑ ááÞÊÇá ÝÚÑÝÊ Ãäå ÇáÍÞ

“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam wafat, dan Abu Bakar menggantikannya, 
banyak orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: ‘Wahai Abu Bakar, 
bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi 
Wasallam bersabda, aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka 
mengucapkan Laa ilaaha illallah, barangsiapa yang mengucapkannya telah haram 
darah dan jiwanya, kecuali dengan hak (jalan yang benar). Adapun hisabnya 
diserahkan kepada Allah?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah akan kuperangi orang 
yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena zakat adalah hak Allah atas 
harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di masaku, padahal 
mereka menunaikannya di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, akan ku 
perangi dia’. Umar berkata: ‘Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat 
kecuali Allah telah melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, 
dan aku yakin ia di atas kebenaran‘”

Begitu tegas dan kerasnya sikap beliau sampai-sampai para ulama berkata:

äÕÑ Çááå ÇáÅÓáÇã ÈÃÈí ÈßÑ íæã ÇáÑÏøÉ ¡ æÈÃÍãÏ íæã ÇáÝÊäÉ

“Allah menolong Islam melalui Abu Bakar di hari ketika banyak orang murtad, dan 
melalui Ahmad (bin Hambal) di hari ketika terjadi fitnah (khalqul Qur’an)”

Abu Bakar pun memerangi orang-orang yang murtad dan orang-orang yang enggan 
membayar zakat<http://muslim.or.id/tag/zakat> ketika itu

  *   Musailamah Al Kadzab dibunuh di masa pemerintahan beliau
  *   Beliau mengerahkan pasukan untuk menaklukan Syam, sebagaimana keinginan 
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Dan akhirnya Syam pun di taklukan, 
demikian juga Iraq.
  *   Di masa pemerintahan beliau, Al Qur’an dikumpulkan. Beliau memerintahkan 
Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkannya.
  *   Abu Bakar adalah orang yang bijaksana. Ketika ia tidak ridha dengan 
dilepaskannya Khalid bin Walid, ia berkata:

æÇááå áÇ ÃÔíã ÓíÝÇ Óáå Çááå Úáì ÚÏæå ÍÊì íßæä Çááå åæ íÔíãå

“Demi Allah, aku tidak akan menghunus pedang yang Allah tujukan kepada musuhnya 
sampai Allah yang menghunusnya” (HR. Ahmad dan lainnya)

Ketika masa pemerintahan beliau, terjadi peperangan. Beliau pun bertekad untuk 
pergi sendiri memimpin perang, namun Ali bin Abi Thalib memegang tali kekangnya 
dan berkata: ‘Mau kemana engkau wahai khalifah? Akan kukatakan kepadamu 
perkataan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika perang Uhud:

ÔöÜãú ÓíÝß æáÇ ÊÝÌÚäÇ ÈäÝÓß . æÇÑÌÚ Åáì ÇáãÏíäÉ ¡ Ýæ Çááå áÆä ÝõÌÚäÇ Èß áÇ íßæä 
ááÅÓáÇã äÙÇã ÃÈÏÇ

‘Simpanlah pedangmu dan janganlah bersedih atas keadaan kami. Kembalilah ke 
Madinah. Demi Allah, jika keadaan kami membuatmu sedih Islam tidak akan tegak 
selamanya‘. Lalu Abu Bakar Radhiallahu’anhu pun kembali dan mengutus pasukan.

  *   Beliau juga sangat mengetahui nasab-nasab bangsa arab

Keutamaan

Tidak ada lelaki yang memiliki keutaman sebanyak keutamaan Abu Bakar 
Radhiallahu’anhu

1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah manusia terbaik setelah Nabi Muhammad 
Shallallahu’alaihi Wasallam dari golongan umat beliau

Ibnu ‘Umar Radhiallahu’anhu berkata:

ßäÇ äÎíøÑ Èíä ÇáäÇÓ Ýí Òãä ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ¡ ÝäÎíøÑ ÃÈÇ ÈßÑ ¡ Ëã ÚãÑ 
Èä ÇáÎØÇÈ ¡ Ëã ÚËãÇä Èä ÚÝÇä ÑÖí Çááå Úäåã

“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. 
Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin 
Affan Radhiallahu’anhu” (HR. Bukhari)

Dari Abu Darda Radhiallahu’anhu, ia berkata:

ßäÊ ÌÇáÓÇ ÚäÏ ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÅÐ ÃÞÈá ÃÈæ ÈßÑ ÂÎÐÇ ÈØÑÝ ËæÈå ÍÊì ÃÈÏì 
Úä ÑßÈÊå ÝÞÇá ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã : ÃãÇ ÕÇÍÈßã ÝÞÏ ÛÇãÑ . æÞÇá : Åäí ßÇä 
Èíäí æÈíä ÇÈä ÇáÎØÇÈ ÔíÁ ¡ ÝÃÓÑÚÊ Åáíå Ëã äÏãÊ ÝÓÃáÊå Ãä íÛÝÑ áí ÝÃÈì Úáíø ¡ 
ÝÃÞÈáÊ Åáíß ÝÞÇá : íÛÝÑ Çááå áß íÇ ÃÈÇ ÈßÑ – ËáÇËÇ – Ëã Åä ÚãÑ äÏã ÝÃÊì ãäÒá 
ÃÈí ÈßÑ ÝÓÃá : ÃËóÜãø ÃÈæ ÈßÑ ¿ ÝÞÇáæÇ : áÇ ¡ ÝÃÊì Åáì ÇáäÈí ÝÌÚá æÌå ÇáäÈí Õáì 
Çááå Úáíå æÓáã íÊãÚøÑ ¡ ÍÊì ÃÔÝÞ ÃÈæ ÈßÑ ÝÌËÇ Úáì ÑßÈÊíå ÝÞÇá : íÇ ÑÓæá Çááå 
æÇááå ÃäÇ ßäÊ ÃÙá㠖 ãÑÊíä – ÝÞÇá ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã : Åä Çááå ÈÚËäí 
Åáíßã ÝÞáÊã : ßÐÈÊ ¡ æÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : ÕóÏóÞ ¡ ææÇÓÇäí ÈäÝÓå æãÇáå ¡ Ýåá ÃäÊã 
ÊÇÑßæ áí ÕÇÍÈí – ãÑÊíä – ÝãÇ ÃæÐí ÈÚÏåÇ

“Aku pernah duduk di sebelah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba 
datanglah Abu Bakar menghadap Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sambil 
menjinjing ujung pakaiannya hingga terlihat lututnya. Nabi Shallallahu’alaihi 
Wasallam berkata: ‘Sesungguhnya teman kalian ini sedang gundah‘. Lalu Abu Bakar 
berkata, “Wahai Rasulullah, antara aku dan Ibnul Khattab terjadi perselisihan, 
aku pun segera mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon padanya agar memaafkan 
aku namun dia enggan memaafkanku, karena itu aku datang menghadapmu sekarang’. 
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam lalu berkata: ‘“Semoga Allah mengampunimu 
wahai Abu Bakar‘. Sebanyak tiga kali, tak lama setelah itu Umar menyesal atas 
perbuatannya, dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil bertanya, “Apakah di dalam 
ada Abu Bakar?” Namun keluarganya menjawab, tidak. Umar segera mendatangi 
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Sementara wajah Rasulullah 
Shallallahu’alaihi Wasallam terlihat memerah karena marah, hingga Abu Bakar 
merasa kasihan kepada Umar dan memohon sambil duduk di atas kedua lututnya, 
“Wahai Rasulullah Demi Allah sebenarnya akulah yang bersalah”, sebanyak dua 
kali. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya 
ketika aku diutus Allah kepada kalian, ketika itu kalian mengatakan, ”Engkau 
pendusta wahai Muhammad”, Sementara Abu Bakar berkata, ”Engkau benar wahai 
Muhammad”. Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya. Lalu 
apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku?‘ sebanyak dua kali. Setelah itu 
Abu Bakar tidak pernah disakiti” (HR. Bukhari)

Beliau juga orang yang paling pertama beriman kepada Rasulullah 
Shallallahu’alaihi Wasallam, menemani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam 
dan membenarkan perkataannya. Hal ini terus berlanjut selama Rasulullah tinggal 
di Mekkah, walaupun banyak gangguan yang datang. Abu Bakar juga menemani 
Rasulullah ketika hijrah.

2. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang menemani Nabi Muhammad 
Shallallahu’alaihi Wasallam di gua ketika dikejar kaum Quraisy

Allah Ta’ala berfirman,

ËóÇäöíó ÇËúäóíúäö ÅöÐú åõãóÇ Ýöí ÇáúÛóÇÑö ÅöÐú íóÞõæáõ áöÕóÇÍöÈöåö áÇó ÊóÍúÒóäú 
Åöäóø Çááøåó ãóÚóäóÇ

“Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia 
berkata kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta 
kita”” (QS. At Taubah: 40)

As Suhaili berkata: “Perhatikanlah baik-baik di sini Rasulullah 
Shallallahu’alaihi Wasallam berkata ‘janganlah kamu bersedih’ namun tidak 
berkata ‘janganlah kamu takut’ karena ketika itu rasa sedih Abu Bakar terhadap 
keselamatan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sangat mendalam 
sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan”.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari hadits Anas bin Malik Radhiallahu’anhu, 
Abu Bakar berkata kepadanya:

äÙÑÊ Åáì ÃÞÏÇã ÇáãÔÑßíä Úáì ÑÄæÓäÇ æäÍä Ýí ÇáÛÇÑ ÝÞáÊ : íÇ ÑÓæá Çááå áæ Ãä 
ÃÍÏåã äÙÑ Åáì ÞÏãíå ÃÈÕÑäÇ ÊÍÊ ÞÏãíå . ÝÞÇá : íÇ ÃÈÇ ÈßÑ ãÇ Ùäß ÈÇËäíä Çááå 
ËÇáËåãÇ

“Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki orang-orang musyrik berada dekat 
dengan kepala kami. Aku pun berkata kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, kalau 
di antara mereka ada yang melihat kakinya, mereka akan melihat kita di bawah 
kaki mereka’. Rasulullah berkata: ‘Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa 
bersama kita berdua yang ketiga adalah Allah’”

Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk 
memastikan tidak ada hal yang dapat membahayakan Nabi Shallallahu’alaihi 
Wasallam. Juga ketika dalam perjalanan hijrah, Abu Bakar terkadang berjalan di 
depan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, terkadang di belakangnya, terkadang di 
kanannya, terkadang di kirinya.

Oleh karena itu ketika masa pemerintahan Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu ada 
sebagian orang yang menganggap Umar lebih utama dari Abu Bakar, maka Umar 
Radhiallahu’anhu pun berkata:

æÇááå ááíáÉ ãä ÃÈí ÈßÑ ÎíÑ ãä Âá ÚãÑ ¡ æáíæã ãä ÃÈí ÈßÑ ÎíÑ ãä Âá ÚãÑ ¡ áÞÏ ÎÑÌ 
ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã áíäØáÞ Åáì ÇáÛÇÑ æãÚå ÃÈæ ÈßÑ ¡ ÝÌÚá íãÔí ÓÇÚÉ Èíä 
íÏíå æÓÇÚÉ ÎáÝå ¡ ÍÊì ÝØä áå ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÝÞÇá : íÇ ÃÈÇ ÈßÑ 
ãÇáß ÊãÔí ÓÇÚÉ Èíä íÏí æÓÇÚÉ ÎáÝí ¿ ÝÞÇá : íÇ ÑÓæá Çááå ÃÐßÑ ÇáØáÈ ÝÃãÔí ÎáÝß ¡ 
Ëã ÃÐßÑ ÇáÑÕÏ ÝÃãÔí Èíä íÏíß . ÝÞÇá :íÇ ÃÈÇ ÈßÑ áæ ßÇä ÔíÁ ÃÍÈÈÊ Ãä íßæä Èß 
Ïæäí ¿ ÞÇá : äÚã æÇáÐí ÈÚËß ÈÇáÍÞ ãÇ ßÇäÊ áÊßæä ãä ãõáãøÉ ÅáÇ Ãä Êßæä Èí Ïæäß ¡ 
ÝáãÇ ÇäÊåíÇ Åáì ÇáÛÇÑ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : ãßÇäß íÇ ÑÓæá Çááå ÍÊì ÇÓÊÈÑÆ ÇáÌÍÑÉ ¡ ÝÏÎá 
æÇÓÊÈÑà ¡ Þã ÞÇá : ÇäÒá íÇ ÑÓæá Çááå ¡ ÝäÒá . ÝÞÇá ÚãÑ : æÇáÐí äÝÓí ÈíÏå áÊáß 
ÇááíáÉ ÎíÑ ãä Âá ÚãÑ

“Demi Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga 
Umar, satu harinya Abu Bakar masih lebih baik dari seharinya keluarga Umar. Abu 
Bakar bersama Rasulullah pergi ke dalam gua. Ketika berjalan, dia terkadang 
berada di depan Rasulullah dan terkadang di belakangnya. Sampai-sampai 
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam heran dan berkata: ‘Wahai Abu Bakar 
mengapa engkau berjalan terkadang di depan dan terkadang di belakang?’. Abu 
Bakar berkata: ‘Ya Rasulullah, ketika saya sadar kita sedang dikejar, saya 
berjalan di belakang. Ketika saya sadar bahwa kita sedang mengintai, maka saya 
berjalan di depan’. Rasulullah lalu berkata: ‘Wahai Abu Bakar, kalau ada 
sesuatu yang aku suka engkau saja yang melakukannya tanpa aku?’ Abu Bakar 
berkata: ‘Demi Allah, tidak ada yang lebih tepat melainkan hal itu aku saja 
yang melakukan tanpa dirimu’. Ketika mereka berdua sampai di gua, Abu Bakar 
berkata: ‘Ya Rasulullah aku akan berada di tempatmu sampai memasuki gua. 
Kemudian mereka masuk, Abu Bakar berkata: Turunlah wahai Rasulullah. Kemudian 
mereka turun. Umar berkata: ‘Demi Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih baik 
dari satu malamnya keluarga Umar’‘” (HR. Al Hakim, Al Baihaqi dalam Dalail An 
Nubuwwah)

3. Ketika kaum muslimin hendak berhijrah, Abu Bakar Ash Shiddiq menyumbangkan 
seluruh hartanya. (Dalilnya disebutkan pada poin 8, pent.)

4. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama

Dan kita diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk 
meneladani khulafa ar rasyidin, sebagaimana sabda beliau:

Úáíßã ÈÓäÊí æÓäÉ ÇáÎáÝÇÁ ÇáÑÇÔÏíä ÇáãåÏííä ãä ÈÚÏí ÚÖæÇ ÚáíåÇ ÈÇáäæÇÌÐ

“Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan 
sunnah<http://muslim.or.id/tag/sunnah> khulafa ar rasyidin setelahku. Gigitlah 
dengan gigi geraham kalian” (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya. Hadits ini 
shahih dengan seluruh jalannya)

5. Abu Bakar Ash Shiddiq dipilih sebagai khalifah berdasarkan nash

Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit keras, beliau memerintahkan Abu 
Bakar untuk menjadi imam shalat berjama’ah. Dalam Shahihain, dari ‘Aisyah 
Radhiallahu’anha ia berkata:

áãÇ ãóÑöÖó ÇáäÈíø Õáì Çááå Úáíå æÓáã ãÑóÖóåõ ÇáÐí ãÇÊó Ýíå ÃóÊÇåõ ÈáÇáñ 
íõÄúÐöäåõ ÈÇáÕáÇÉö ÝÞÇá : ãõÑæÇ ÃóÈÇ ÈßÑò ÝáúíõÕóáø . ÞáÊõ : Åäø ÃÈÇ ÈßÑò ÑÌáñ 
ÃóÓöíÝñ [ æÝí ÑæÇíÉ : ÑÌá ÑÞíÞ ] Åä íóÞõãú ãóÞÇãóßó íÈßí ÝáÇ íÞÏöÑõ Úóáóì 
ÇáÞöÑÇÁóÉö . ÞÇá : ãõÑæÇ ÃóÈÇ ÈßÑò ÝáúíõÕáø . ÝÞáÊõ ãËáóåõ : ÝÞÇá Ýí ÇáËÇáËÉö – 
Ãóæö ÇáÑÇÈÚÉö – : Åöäøßäø ÕóæÇÍÈõ íæÓÝó ! ãõÑæÇ ÃóÈÇ ÈßÑò ÝáúíõÕáø ¡ ÝÕáøì

“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit menjelang wafat, Bilal datang 
meminta idzin untuk memulai shalat. Rasulullah bersabda: ‘Perintahkan Abu Bakar 
untuk menjadi imam dan shalatlah’. ‘Aisyah berkata: ‘Abu Bakar itu orang yang 
terlalu lembut, kalau ia mengimami shalat, ia mudah menangis. Jika ia 
menggantikan posisimu, ia akan mudah menangis sehingga sulit menyelesaikan 
bacaan Qur’an. Nabi tetap berkata: ‘Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam 
dan shalatlah’. ‘Aisyah lalu berkata hal yang sama, Rasulullah pun mengatakan 
hal yang sama lagi, sampai ketiga atau keempat kalinya Rasulullah berkata: 
‘Sesungguhnya kalian itu (wanita) seperti para 
wanita<http://muslim.or.id/tag/wanita> pada kisah Yusuf, perintahkan Abu Bakar 
untuk menjadi imam dan shalatlah’”

Oleh karena itu Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:

ÃÝáÇ äÑÖì áÏäíÇäÇ ãä ÑÖíå ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã áÏíääÇ

“Apakah kalian tidak ridha kepada Abu Bakar dalam masalah dunia, padahal 
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah ridha kepadanya dalam masalah 
agama?”

Juga diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata:

ÞÇá áí ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã Ýí ãÑÖå : ÇÏÚí áí ÃÈÇ ÈßÑ æÃÎÇß ÍÊì ÇßÊÈ 
ßÊÇÈÇ ¡ ÝÅäí ÃÎÇÝ Ãä íÊãäì ãÊãäòø æíÞæá ÞÇÆá : ÃäÇ Ãæáì ¡ æíÃÈì Çááå æÇáãÄãäæä 
ÅáÇ ÃÈÇ ÈßÑ æÌÇÁÊ ÇãÑÃÉ Åáì ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÝßáãÊå Ýí ÔíÁ ÝÃãÑåÇ ÈÃãÑ 
¡ ÝÞÇáÊ : ÃÑÃíÊ íÇ ÑÓæá Çááå Åä áã ÃÌÏß ¿ ÞÇá : Åä áã ÊÌÏíäí ÝÃÊí ÃÈÇ ÈßÑ

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata kepadaku ketika beliau sakit, 
panggilah Abu Bakar dan saudaramu agar aku dapat menulis surat. Karena aku 
khawatir akan ada orang yang berkeinginan lain (dalam masalah khilafah) 
sehingga ia berkata: ‘Aku lebih berhak’. Padahal Allah dan kaum mu’minin 
menginginkan Abu Bakar (yang menjadi khalifah). Kemudian datang seorang 
perempuan kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan sesuatu, lalu Nabi 
memerintahkan sesuatu kepadanya. Apa pendapatmu wahai Rasulullah kalau aku 
tidak menemuimu? Nabi menjawab: ‘Kalau kau tidak menemuiku, Abu Bakar akan 
datang’” (HR. Bukhari-Muslim)

6. Umat Muhammad diperintahkan untuk meneladani Abu Bakar Ash Shiddiq

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

ÇÞÊÏæÇ ÈÇááÐíä ãä ÈÚÏí ÃÈí ÈßÑ æÚãÑ

“Ikutilah jalan orang-orang sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan Umar” (HR. Ahmad, 
Tirmidzi, Ibnu Maajah, hadits ini shahih)

7. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah salah seorang mufti di masa Nabi Muhammad

Oleh karena itu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menugasi beliau sebagai Amirul 
Hajj pada haji sebelum haji<http://muslim.or.id/tag/haji> Wada’. Diriwayatkan 
Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu:

ÈÚËäí ÃÈæ ÈßÑ ÇáÕÏíÞ Ýí ÇáÍÌÉ ÇáÊí ÃãÑå ÚáíåÇ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÞÈá 
ÍÌÉ ÇáæÏÇÚ Ýí ÑåØ íÄÐäæä Ýí ÇáäÇÓ íæã ÇáäÍÑ : áÇ íÍÌ ÈÚÏ ÇáÚÇã ãÔÑß ¡ æáÇ íØæÝ 
ÈÇáÈíÊ ÚÑíÇä

“Abu Bakar Ash Shiddiq mengutusku untuk dalam sebuah ibadah haji yang terjadi 
sebelum haji Wada’, dimana beliau ditugaskan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi 
Wasallam untuk menjadi Amirul Hajj. Ia mengutusku untuk mengumumkan kepada 
sekelompok orang di hari raya idul adha bahwa tidak boleh berhaji setelah 
tahunnya orang musyrik dan tidak boleh ber-thawaf di ka’bah dengan telanjang”

Abu Bakar juga sebagai pemegang bendera Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika 
perang Tabuk.

8. Abu Bakar Ash Shiddiq menginfaqkan seluruh hartanya ketika Rasulullah 
Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan sedekah

Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:

ÃãÑäÇ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã Ãä äÊÕÏÞ ¡ ÝæÇÝÞ Ðáß ãÇáÇð ÝÞáÊ : Çáíæã ÃÓÈÞ 
ÃÈÇ ÈßÑ Åä ÓÈÞÊå íæãÇ . ÞÇá : ÝÌÆÊ ÈäÕÝ ãÇáí ¡ ÝÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå 
æÓáã : ãÇ ÃÈÞíÊ áÃåáß ¿ ÞáÊ : ãËáå ¡ æÃÊì ÃÈæ ÈßÑ Èßá ãÇ ÚäÏå ÝÞÇá : íÇ ÃÈÇ ÈßÑ 
ãÇ ÃÈÞíÊ áÃåáß ¿ ÝÞÇá : ÃÈÞíÊ áåã Çááå æÑÓæáå ! ÞÇá ÚãÑ ÞáÊ : æÇááå áÇ ÃÓÈÞå 
Åáì ÔíÁ ÃÈÏÇ

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk bersedekah, 
maka kami pun melaksanakannya. Umar berkata: ‘Semoga hari ini aku bisa 
mengalahkan Abu Bakar’. Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai 
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau 
sisakan untuk keluargamu?’. Kujawab: ‘Semisal dengan ini’. Lalu Abu Bakar 
datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu 
bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Abu Bakar 
menjawab: ‘Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya’. Umar berkata: ‘Demi 
Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya’” (HR. Tirmidzi)

9. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang paling dicintai Nabi Muhammad 
Shallallahu’alaihi Wasallam

‘Amr bin Al Ash Radhiallahu’anhu bertanya kepada Nabi Shallallahu’alahi 
Wasallam:

Ãí ÇáäÇÓ ÃÍÈ Åáíß ¿ ÞÇá : ÚÇÆÔÉ . ÞÇá : ÞáÊ : ãä ÇáÑÌÇá ¿ ÞÇá : ÃÈæåÇ

“Siapa orang yang kau cintai?. Rasulullah menjawab: ‘Aisyah’. Aku bertanya 
lagi: ‘Kalau laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’ (yaitu Abu Bakar)” 
(HR. Muslim)

10. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalil bagi Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi 
Wasallam

Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Sa’id Al Khudri 
Radhiallahu’anhu, ia berkata:

ÎØÈ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÇáäÇÓ æÞÇá : Åä Çááå ÎíÑ ÚÈÏÇ Èíä ÇáÏäíÇ æÈíä 
ãÇ ÚäÏå ÝÇÎÊÇÑ Ðáß ÇáÚÈÏ ãÇ ÚäÏ Çááå . ÞÇá : ÝÈßì ÃÈæ ÈßÑ ¡ ÝÚÌÈäÇ áÈßÇÆå Ãä 
íÎÈÑ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã Úä ÚÈÏ ÎíÑ ¡ ÝßÇä ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå 
æÓáã åæ ÇáãÎíÑ ¡ æßÇä ÃÈæ ÈßÑ ÃÚáãäÇ . ÝÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : Åä 
ãöä Ããóäø ÇáäÇÓ Úáíø Ýí ÕÍÈÊå æãÇáå ÃÈÇ ÈßÑ ¡ æáæ ßäÊ ãÊÎÐÇð ÎáíáÇð ÛíÑ ÑÈí 
áÇÊÎÐÊ ÃÈÇ ÈßÑ ¡ æáßä ÃÎæÉ ÇáÅÓáÇã æãæÏÊå ¡ áÇ íÈÞíä Ýí ÇáãÓÌÏ ÈÇÈ ÅáÇ ÓõÜÏø 
ÅáÇ ÈÇÈ ÃÈí ÈßÑ

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkhutbah kepada manusia, beliau 
berkata: ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memilih hamba di antara dunia dan apa yang 
ada di dalamnya. Namun hamba tersebut hanya dapat memilih apa yang Allah 
tentukan’. Lalu Abu Bakar menangis. Kami pun heran dengan tangisan beliau itu, 
hanya karena Rasulullah mengabarkan tentang hamba pilihan. Padahal Rasulullah 
Shallallahu’alaihi Wasallam lah orangnya, dan Abu Bakar lebih paham dari kami. 
Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang 
sangat besar jasanya padaku dalam kedekatan dan kerelaan mengeluarkan harta, 
ialah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan mengangkat seorang kekasihku 
selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan 
se-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan pintu kecil di 
masjid selain pintu Abu Bakar saja’”

11. Allah Ta’ala mensucikan Abu Bakar Ash Shiddiq

Allah Ta’ala berfirman:

æóÓóíõÌóäóøÈõåóÇ ÇáÃóÊúÞóì * ÇáóøÐöí íõÄúÊöí ãóÇáóåõ íóÊóÒóßóøì * æóãóÇ áÃóÍóÏò 
ÚöäÏóåõ ãöä äöøÚúãóÉò ÊõÌúÒóì * ÅöáÇ ÇÈúÊöÛóÇÁ æóÌúåö ÑóÈöøåö ÇáÃóÚúáóì * 
æóáóÓóæúÝó íóÑúÖóì

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang 
menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada 
seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi 
(dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha 
Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan” (QS. Al Lail: 17-21)

Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Ash Shiddiq. Selain itu beliau juga 
termasuk as sabiquunal awwalun, dan Allah Ta’ala berfirman:

æóÇáÓóøÇÈöÞõæäó ÇáÃóæóøáõæäó ãöäó ÇáúãõåóÇÌöÑöíäó æóÇáÃóäÕóÇÑö æóÇáóøÐöíäó 
ÇÊóøÈóÚõæåõã ÈöÅöÍúÓóÇäò ÑóøÖöíó Çááøåõ Úóäúåõãú æóÑóÖõæÇú Úóäúåõ æóÃóÚóÏóø 
áóåõãú ÌóäóøÇÊò ÊóÌúÑöí ÊóÍúÊóåóÇ ÇáÃóäúåóÇÑõ ÎóÇáöÏöíäó ÝöíåóÇ ÃóÈóÏðÇ Ðóáößó 
ÇáúÝóæúÒõ ÇáúÚóÙöíãõ

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara 
orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan 
baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah 
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; 
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At 
Taubah: 100)

12. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memberi tazkiyah kepada Abu Bakar

Ketika Abu Bakar bertanya kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

ãä ÌÑø ËæÈå ÎíáÇÁ áã íäÙÑ Çááå Åáíå íæã ÇáÞíÇãÉ . ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : Åä ÃÍÏ ÔÞí ËæÈí 
íÓÊÑÎí ÅáÇ Ãä ÃÊÚÇåÏ Ðáß ãäå ÝÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : Åäß áÓÊ ÊÕäÚ 
Ðáß ÎíáÇÁ

“Barangsiapa yang membiarkan kainnya terjulur karena sombong, tidak akan 
dilihat oleh Allah pada hari kiamat. Abu Bakar berkata: ‘Sesungguhnya salah 
satu sisi sarungku melorot kecuali jika aku ikat dengan baik. Rasulullah lalu 
berkata: ‘Engkau tidak melakukannya karena sombong”” (HR. Bukhari dalam Fadhail 
Abu Bakar Radhiallahu’anhu)

13. Abu Bakar Ash Shiddiq didoakan oleh Nabi untuk memasuki semua pintu surga

ãä ÃäÝÞ ÒæÌíä ãä ÔíÁ ãä ÇáÃÔíÇÁ Ýí ÓÈíá Çááå ÏõÚí ãä ÃÈæÇÈ ÇáÌäÉ : íÇ ÚÈÏ Çááå 
åÐÇ ÎíÑ º Ýãä ßÇä ãä Ãåá ÇáÕáÇÉ ÏÚí ãä ÈÇÈ ÇáÕáÇÉ ¡ æãä ßÇä ãä Ãåá ÇáÌåÇÏ ÏõÚí 
ãä ÈÇÈ ÇáÌåÇÏ ¡ æãä ßÇä ãä Ãåá ÇáÕÏÞÉ ÏõÚí ãä ÈÇÈ ÇáÕÏÞÉ ¡ æãä ßÇä ãä Ãåá 
ÇáÕíÇã ÏõÚí ãä ÈÇÈ ÇáÕíÇã æÈÇÈ ÇáÑíÇä . ÝÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : ãÇ Úáì åÐÇ ÇáÐí íÏÚì ãä 
Êáß ÇáÃÈæÇÈ ãä ÖÑæÑÉ ¡ Ýåá íõÏÚì ãäåÇ ßáåÇ ÃÍÏ íÇ ÑÓæá Çááå ¿ ÞÇá : äÚã ¡ æÃÑÌæ 
Ãä Êßæä ãäåã íÇ ÃÈÇ ÈßÑ

“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan 
dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk 
menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka 
mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu 
shalat<http://muslim.or.id/tag/shalat>, yang berasal dari kalangan mujahid, 
maka akan dipanggil dari pintu jihad<http://muslim.or.id/tag/jihad>, jika ia 
berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah” 
(HR. Al Bukhari – Muslim)

14. Abu Bakar Ash Shiddiq melakukan banyak perbuatan agung dalam sehari

Imam Muslim meriwayatkan hadits<http://muslim.or.id/tag/hadits> dari Abu 
Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

: ãä ÃÕÈÍ ãäßã Çáíæã ÕÇÆãÇ ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÃäÇ . ÞÇá : Ýãä ÊÈÚ 
ãäßã Çáíæã ÌäÇÒÉ ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÃäÇ . ÞÇá : Ýãä ÃØÚã ãäßã Çáíæã 
ãÓßíäÇ ¿ ÞÇá ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÃäÇ . ÞÇá : Ýãä ÚÇÏ ãäßã Çáíæã ãÑíÖÇ ¿ ÞÇá 
ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÃäÇ . ÝÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : ãÇ ÇÌÊãÚä Ýí 
ÇãÑìÁ ÅáÇ ÏÎá ÇáÌäÉ

“Siapa yang hari ini berpuasa? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini ikut mengantar jenazah? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bersabda: ‘Tidaklah semua ini 
dilakukan oleh seseorang kecuali dia akan masuk surga’”

15. Orang musyrik mensifati Abu Bakar Ash Shiddiq sebagaimana Khadijah 
mensifati Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam

Mereka berkata tentang Abu Bakar:

ÃóÊõÎúÑöÌõæäó ÑóÌõáðÇ íõßúÓöÈõ ÇáúãóÚúÏõæãó æóíóÕöáõ ÇáÑóøÍöãó æóíóÍúãöáõ 
Çáúßóáóø æóíóÞúÑöí ÇáÖóøíúÝó æóíõÚöíäõ Úóáóì äóæóÇÆöÈö ÇáúÍóÞöø

“Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak 
berpunya, menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu 
tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran?” (HR. Bukhari)

16. Ali Radhiallahu’anhu mengenal keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq

Muhammad bin Al Hanafiyyah berkata, aku bertanya kepada ayahku, yaitu Ali bin 
Abi Thalib:

Ãí ÇáäÇÓ ÎíÑ ÈÚÏ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã ¿ ÞÇá : ÃÈæ ÈßÑ . ÞáÊ : Ëã ãä ¿ 
ÞÇá : Ëã ÚãÑ ¡ æÎÔíÊ Ãä íÞæá ÚËãÇä ÞáÊ : Ëã ÃäÊ ¿ ÞÇá : ãÇ ÃäÇ ÅáÇ ÑÌá ãä 
ÇáãÓáãíä

“Manusia mana yang terbaik sepeninggal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam? 
Ali menjawab: Abu Bakar. Aku berkata: ‘Kemudian siapa lagi?’. Ali berkata: 
‘Lalu Umar’. Aku lalu khawatir yang selanjutnya adalah Utsman, maka aku 
berkata: ‘Selanjutnya engkau?’. Ali berkata: ‘Aku ini hanyalah orang muslim 
biasa’” (HR. Bukhari)

Sikap Zuhud

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun 
dirham atau dinar. Diriwayatkan dari Al Hasan bin Ali Radhiallahu’anhu:

áãÇ ÇÍÊÖÑ ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå Úäå ÞÇá : íÇ ÚÇÆÔÉ ÃäÙÑí ÇááÞÍÉ ÇáÊí ßäÇ äÔÑÈ ãä 
áÈäåÇ æÇáÌÝäÉ ÇáÊí ßäÇ äÕØÈÍ ÝíåÇ æÇáÞØíÝÉ ÇáÊí ßäÇ äáÈÓåÇ ÝÅäÇ ßäÇ ääÊÝÚ ÈÐáß 
Ííä ßäÇ Ýí ÃãÑ ÇáãÓáãíä ¡ ÝÅÐÇ ãÊ ÝÇÑÏÏíå Åáì ÚãÑ ¡ ÝáãÇ ãÇÊ ÃÈæ ÈßÑ ÑÖí Çááå 
Úäå ÃÑÓáÊ Èå Åáì ÚãÑ ÑÖí Çááå Úäå ÝÞÇá ÚãÑ ÑÖí Çááå Úäå : ÑÖí Çááå Úäß íÇ ÃÈÇ 
ÈßÑ áÞÏ ÃÊÚÈÊ ãä ÌÇÁ ÈÚÏß

“Ketika Al Hasan sedang bersama Abu Bakar Radhiallahu’anhu, Abu Bakar berkata, 
wahai ‘Aisyah tolong perhatikan unta perahan yang biasa kita ambil susunya, dan 
mangkuk besar yang sering kita pakai untuk tempat penerangan, dan kain beludru 
yang biasa kita pakai. Sesungguhnya kita mengambil manfaat dari itu semua saat 
aku mengurusi urusan kaum muslimin. Jika aku mati, kembalikanlah semuanya 
kepada Umar. Maka ketika Abu Bakar wafat, ‘Aisyah mengirim semua itu kepada 
Umar Radhiallahu’anhu. Umar pun berkata: ‘Semoga Allah meridhaimu wahai Abu 
Bakar, sungguh lelah orang yang datang setelahmu’”

Sikap Wara’

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu adalah orang yang wara’ dan zuhud 
terhadap dunia sampai-sampai ketika ia menjadi khalifah, ia pun tetap pergi 
bekerja mencari nafkah. Umar bin Khattab pun Radhiallahu’anhu melarangnya dan 
menganjurkan ia untuk mengambil upah dari baitul maal, menimbang betapa 
beratnya tugas seorang khalifah.

Dikisahkan pula dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata:

ßÇä áÃÈí ÈßÑ ÛáÇã íÎÑÌ áå ÇáÎÑÇÌ ¡ æßÇä ÃÈæ ÈßÑ íÃßá ãä ÎÑÇÌå ¡ ÝÌÇÁ íæãÇð ÈÔíÁ 
¡ ÝÃßá ãäå ÃÈæ ÈßÑ ¡ ÝÞÇá áå ÇáÛáÇã : ÊÏÑí ãÇ åÐÇ ¿ ÝÞÇá ÃÈæ ÈßÑ : æãÇ åæ ¿ ÞÇá 
: ßäÊ ÊßåøäÊ áÅäÓÇä Ýí ÇáÌÇåáíÉ æãÇ ÃÍÓä ÇáßåÇäÉ ÅáÇ Ãäí ÎÏÚÊå ¡ ÝáÞíäí ÝÃÚØÇäí 
ÈÐáß ÝåÐÇ ÇáÐí ÃßáÊ ãäå ¡ ÝÃÏÎá ÃÈæ ÈßÑ íÏå ÝÞÇÁ ßá ÔíÁ Ýí ÈØäå . ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí

“Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan 
kharraj (setoran untuk majikan) padanya. Abu Bakar biasa makan dari kharraj 
itu. Pada suatu hari ia datang dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan 
darinya. Tiba-tiba sang budak berkata: ‘Apakah anda tahu dari mana makanan 
ini?’. Abu Bakar bertanya : ‘Dari mana?’ Ia menjawab : ‘Dulu pada masa 
jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang menyembuhkan orang. Padahal bukannya 
aku pandai berdukun, namun aku hanya menipunya. Lalu si pasien itu menemuiku 
dan memberi imbalan buatku. Nah, yang anda makan saat ini adalah hasil dari 
upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya hingga 
keluarlah semua yang ia makan” (HR. Bukhari)

Wafat beliau

Beliau wafat pada hari Senin di bulan Jumadil Awwal tahun 13 H ketika beliau 
berusia 63 tahun.

Semoga Allah meridhainya dan mengumpulkan kita bersamanya di surga kelak.

[Diterjemahkan dari http://www.saaid.net/Doat/assuhaim/126.htm dengan beberapa 
peringkasan, takhrij dan tash-hih hadits<http://muslim.or.id/hadits> dari 
penulis]

—

Penerjemah: Yulian Purnama
<http://kangaswad.wordpress.com>Artikel Muslim.Or.Id<http://muslim.or.id>

Dari artikel 'Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu — 
Muslim.Or.Id<http://muslim.or.id/biografi/biografi-abu-bakar-ash-shiddiq.html>'

***** This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *****


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke