Cuplikan Buku : The Mystery Quran Of The Secret Power
Karangan Dr. Khalid Abdul Karim Al Laahim
--Penulis buku best seller "Mengapa Saya Menghafal Qur'an ?" --

Perjalanan Saya Bersama Buku ini
Saya memulai perjalanan dengan buku ini sejak saya mengetahui bahwa kehidupan 
ini penuh dengan kesungguhan, kesabaran, pergulatan antara kebenaran dan 
kebathilan serta kebaikan dan keburukan. Dan sesungguhnya ketegaran di atas 
jalan kebenaran dan keinginan mendapatkan kebaikan pasti membutuhkan usaha dan 
pengamalan.
Pada awalnya, setiap kali saya merasakan kelemahan dalam menguasai jiwa, lemah 
kemauan serta terjerumus ke dalam kekurangan, maka saya senantiasa membaca 
kitab 'Al-Jawab Al-Kaafi'. Dalam kitab tersebut saya menemukan obat dan banyak 
mengambil manfaat darinya dalam tempo yang sangat panjang. Kemudian saya 
beralih kepada buku-buku yang ditulis oleh para penulis kontemporer, semisal : 
Qowaribun najah, Hadist asy-Syaikh, Tarbiyatunar Ruhiyah, Jaddid Hayatak, dan 
lain sebagainya. Buku-buku tersebut saya jadikan teman yang selalu saya baca 
dan saya petik buahnya sebagai 'bekal ruh', sebagaimana yang mereka ungkapkan.
Selang beberapa waktu, saya memulai menekuni kitab Ihyaa Ulumud Diin, Karya 
Al-Ghazali dan Mukhtasar Minhajul Qashidin, karya Ibnu Qudamah.
Pada jenjang perkuliahan, orientasi saya tertuju pada buku-buku Barat yang 
mulai membanjiri pasar-pasar, diantaranya : Kaifa Taksibul Ashdiqaa' (Bagaimana 
mencari teman), Da' Al Qolaq Wabda' Al- Hayah (Tinggalkan kegelisahan dan 
mulailah kehidupan), Saithar 'alaan nafs (Menguasai diri), Shulthaanul Iradah 
(Penguasa Keinginan) dan lain sebagainya. Setiap kali saya mendapatkan 
permasalahan atau membutuhkan solusi terhadap sebuah masalah, maka saya selalu 
merujuk buku-buku tersebut. Saya baca buku-buku tersebut lebih dari sekali dan 
saya ringkas kandungan buku-buku tersebut dalam bentuk kaidah dan pokok-pokok. 
Pada masanya, terbetik dalam benak saya sebuah pertanyaan : kenapa solusi dan 
perubahan yang terdapat dalam buku-buku tersebut tidak diterapkan berkaitan 
dengan Al-Quran ?
Kemudian pada masa berikutnya saya terpikat dengan kitab Madarijus Saalikin 
terutama setelah dicetak tahzibnya dalam satu jilid. Buku tersebut selalu 
menemani saya dalam setiap perjalanan atupun ketika saya sedang mukim.  Saya 
membaca buku tersebut dengan tujuan ingin memperkuat azam dan melatih jiwa.
Lalu pada periode berikutnya, dalam beberapa tahun saya berorientasi kepada 
buku-buku dan kaset-kaset yang bertemakan tentang kekuatan dan pengembangan 
diri yang mulai berlomba-lomba menarik perhatian manusia. Saya mulai 
menyibukkan diri dengan beberapa buku untuk mengembangkan diri dan meningkatkan 
kemajuan. Diantaranya buku : Al-'Aadat As-Sab'u (Tujuh Kebiasaan), Aiqidh  
Qowwaakaal Khafiyyah (Bangunkan kekuatanmu yang tersembunyi), Idarah 
Al-Aulawiyaat (manajemen Prioritas), Al-Qiraah As- Sari'ah (Cara membaca 
cepat), Kaifa Tudhaa'if Dzakaaka (bagaimana menguatkan kecerdasan), Al Mafaatih 
Al 'Asyarah li An Najah (Sepuluh kunci kesuksesan), Al Barmajah Al Lughawiyyah 
Al 'Ashabiyah, Kaifa Tuqawwi Dzakirataka (Bagaimana menguatkan Ingatan), Kun 
Muthmainnan (Jadilah orang yang tenang), As Sa'dah Fii Tsalatsati Syuhur (Cara 
mendapatkan Kebahagiaan Dalam Tiga Bulan), Kaifa Tushbih Mutafaailan (Bagaimana 
menjadi orang yang optimis), Aiqidh Al 'Imlaq ... dan lain sebagainya dari 
daftar buku-buku yang tidak ada habisnya.
Saya membaca dan mendengarkannya dengan penuh kecermatan dan ketelitian, seraya 
mencari sesuatu yang dapat merubah realitas, sehingga saya terbebas dari titik 
kelemahan. Namun hal itu tidak berarti sama sekali sehingga saya selamat dari 
fitnah karena menjadikan buku-buku karangan manusia tersebut sebagai sumber 
rujukan guna mendapatkan kesuksesan. Bagaimana kira-kira keadaan saya 
seandainya saya mendapatkan kesuksesan dari buku-buku tersebut dan melupakan 
Kitabullah hingga saya meninggalkan dunia ini ?
Ada sebuah pertanyaan yang membingungkan dan cukup mengherankan : apakah 
musibah seperti ini juga dialami oleh seseorang yang hidup di pedalaman Afrika, 
atau hutan belantara Asia yang belum tersentuh oleh Al Qur'an ? Ataukah hal 
seperti ini jug dialami oleh anak-anak yang menghafal AL Qur'an di tingkat 
sekolah menengah ketika mereka belum mampu memetik manfat dari Al Qur'an karena 
melupakan kunci-kunci di atas ?
Inilah pertanyaan yang membingungkan tersebut yang sedang saya cari jawabannya. 
Alhamdulillah, saya mendapatkannya dan saya rangkum dalam buku ini. Oleh 
karenanya, wahai saudaraku se-islam, usahakan jangan sampai Anda meninggalkan 
dunia ini sedangkan Anda belum mencicipi kelezatan dan kenikmatan di dalamnya, 
yaitu pada Al Qur'an Kalamullah. Kenikmatannya tidak dapat disetarakan dengan 
kenikmatan apapun. Dengan seizin Allah, hal ini dapat dirasakan oleh siapa saja 
yang mau mengambil kunci-kunci yang telah ditunjukkan oleh salafush shalih. 
Kunci-kunci tersebut telah membukan kandungan Al Qur'an bagi mereka. Dengannya 
pula, telah dibuka kandungan dan kebaikan bumi bagi mereka, sehingga mereka 
menjadi sebaik-baik umat yang dikeluarkan bagi manusia.




***** This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *****


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke