On Fri, Apr 02, 1999 at 03:13:53PM +0000, Jusfiq Hadjar wrote:
> Kemalasan berfikir, tidak adanya kejujuran intelektuil, inilah yang
> menghalangi majunya ajaran Islam.
Sebelum Muhammad saw menerima risalah kerasulannya, di tengah kehidupan
bobrok jahiliyyah ada beberapa orang anggota masyarakat itu yang
bersepakat untuk mengedepankan dan memperjuangkan nilai-nilai keutamaan.
Kumpulan orang-orang ini dikenal dengan Hilful Fudl.
Mereka antara lain bersepakat untuk melindungi orang-orang yang dizalimi.
Pernah suatu kali ketika di Madinah, Rasulullah teringat kelompok
orang-orang ini, beliau berkata, "Andaikan mereka sekarang masih ada, saya
sangat rindu duduk-duduk bersama mereka".
Kebaikan yang muncul dalam masyarakat yang menurut kacamata Islam tidak
sepenuhnya sesuai dengan fitrah kemanusian, dihargai dan dijunjung tinggi.
Dalam kondisi ini Islam akan menyempurnakan kebaikan itu.
> Orang Islam bulak-balik ngomong tentang bagusnya zakat, tapi berapakah
> diantara mereka yang melihat apakah didunia ini ada sistem pembagian
> kekayaan yang lebih baik dari zakat itu.
>
> Sistem perpajakan dei Euroland misalnya.
Kalaulah benar, apa yang diceritakan Jusfiq tentang kebagusan jaminan
sosial di Eropa, seorang Muslim yang tahu sejarah masa lalu Islam tidak
akan kaget.
Apa yang kini dicapai Eropa sekarang ini, sudah dirintis Islam dan sudah
pernah dinikmati umat Islam berabad-abad yang lalu, ketika Eropa masih
bergelimang kegelapan.
Ketika masa pemerintahan Umar ibn Abdul Aziz, sampai-sampai tidak ada
orang lagi yang mau dan pantas menerima zakat karena semua sudah
berkecukupan.
Di Eropa belum sampai pada tingkatan ini, karena masih ada orang yang
menerima jaminan sosial.
Zakat bukanlah satu-satunya instrumen pengaman sosial, masih ada shodaqoh,
infaq, waqf, dan hibah yang kemungkinan tidak ada di Eropa.
Kenapa sekarang di negeri-negeri Muslim mandul, adalah karena dikangkangi
oleh penguasa-penguasa yang tidak amanah dan dikelola asal-asalan.
Kasus Indonesia,
Bazis kelihatannya hanya aktif pas menjelang Idul Fitri,
dan bertambah tahun kelihatannya bertambah panjang pula antrian penerima
zakat, dan bertambah gendut pula sebagian pengurus Bazis itu.
> Ini cuma satu, tapi kan banyak sekarang ini contoh dimana ajaran dan
> praktek di luar dunia Islam lebih baik?
>
> Tentang penghapusan hukuman mati misalnya.
Kita bahas terpisah.
> Serpeti di Euroland.
>
> Kedudukan perempuan misalnya.
Kalau ada kesempatan pada session yang lain.
> Seperti di Euroland dan hampir semua negara demokratik misalnya.
>
> Perlakuan negara dan masyarakat terhadap homoseksual dan lesbian
> misalnya.
Yang ini gebleg.
Seperti Jusfiq nih pendukung PRD, dan pentolan homo Indonesia telah masuk
PRD.
Homo dan lesbi adalah orang-orang berkelainan jiwa.
Ngapain sih punya prilaku menyimpang, dan apa sumbangan penyimpangan itu
bagi kemanusian, bagi kemajuan.....
Nol besar toh......
Menyebarkan penyakit menyeramkan, kalau dibiarkan bisa punah ummat
manusia.
> Seperti di berbagai negara Euroland misalnya.
>
> Kenapa orang Islam tidak mau mencontoh yang bagus itu?
Homo dan lesbian bagus.....????
Sint........... ehhh...
> Kenapa orang Islam tidak mau mengakui bahwa ajaran agama Islam itu memang
> tertinggal dalam banyak hal dibandingkan dengan ajaran agama lain atau
> pikiran-pikiran orang agnostik atau atheis?
Karena memang tidak pantas untuk diakui seperti yang dipaksakan itu.
> Kenapa yang dicari adalah kesalahan dan kebiadaban orang Nasrani
> berabad-abad yang lalu?
>
> Atau kesalahan orang Nasrani yang sekarang?
Seperti Jusfiq mencari-cari kesalahan orang-orang Islam sekarang.
> Kenapa yang dicari bukan ketinggalan agama Islam dan jalan untuk mengejar
> ketinggalan itu?
Jalan yang ditempuh Islam sangat berbeda dengan jalan yang ditempuh
agnostik, atheis, sekularis, dan sebagainya. Apanya yang mau dikejar?
Kalau kejar-kejaran itu, anak kecil juga tahu,
kudu harus pada jalan yang sama.
> Bukankah semuanya ini berarti bahwa mereka itu tidak mau maju?
Perlu penyamaan persepsi tentang apa yang disebut maju.
OK!
Ihsan
To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the
message body the line:
unsubscribe demi-demokrasi
