Date sent: Thu, 8 Apr 1999 14:05:23 -0500 (CDT) Send reply to: [EMAIL PROTECTED] From: Alvian Marzan <[EMAIL PROTECTED]> To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]> Subject: RE: [demi-demokrasi] Re: Orang Islam pada lari dari kenyataan ... (...) > > Cobalah ide berikut dalam melontarkan posting: (hasilnya nggak langsung > > terlihat!) > > > > Tidak mengeneralisir posting seseorang sebagai ungkapan satu > > kaum/kelompok seperti contoh berikut; "Biadab, orang-orang Islam itu > > sungguh banyak yang biadab!". > > > Begini nyong, bila saya bilang banyak, itu tidak berarti semuanya! > > Dan bisakah anda bantah apa yang saya katakan? > > Alvi: > Nggak, saya nggak bisa bantah. Tapi bagi sebagaian orang Islam menganggap > ini adalah serangan terhadap Agama Islam, harus diserang balik. gitu lho, > kontra produktip kan? > Justru disinilah masaalahnya: anda, dihadapan kesalahan orang Islam yang menganggap omongan saya itu sebagai serangan terhadap agama Islam itu, anda tidak mengambil posisi yang benar, yaitu menyalahkan orang Islam itu. Anda sebaliknya menyalahkan saya. Dengan menyalahkan saya, dengan TIDAK menyalahkan orang Islam yang salah itu maka anda telah IKUT BERSALAH. Inilah yagn tidak anda maklumi. > > Terang saja orang (Islam) yang cupet atau bahkan yang agak cupet > > pun akan mendidih ubun-ubunnya, ogah mengeluarkan argumen, karena > > 'setiap kali' (ini juga generalisasi) ngomong dibilang taik, yang > > ujung-ujungnya mereka menempuh jalan busuk semacam itu. Dan yang nggak > > cupet mendingan diem. > > > Lalu yang salah siapa, yang mengatakan kebenaran atau yang 'menumpuh > jalan > busuk'? > > Alvi: > Masalahnya disini adalah bagaimana mengurangi terorist, saya bilang busuk > itu sama dengan mereka salah. > Mengurangi teroris dengan menurutkan logika terorist, menurutkan apa yang diingini terorist, dengan tidak menyalahkan terorist? > Inilah penyakit yang diderita oleh sebahagian orang Islam: takut akan > kebenaran. > > Munifik: membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. > > Alvi: > Apa betul yang lagi saya lakukan begitu?, please Angku (eh, ikut-ikutan > manggil Angku) > Ya, karena anda telah membenarkan yang salah, menyalahkan yang benar. > > > contoh lagi: "Tapi kenapa yang jahil, yang menyadap nama orang, yang > > > berdusta, yang berburuk sangka, yang memutar balikkan omongan orang kok > > > cuma orang Islam?". > > > > Dan ini benar! > > Alvi: > Yupe, cuman kalimat seperti itu mengundang para fundamentalis > > menjadi terorist, mendeklarasikan perang, jihad fisik. bukannya jadi sadar. > Fundementalis Islam itu telah ada sebelum kalimat saya itu saya tulis! Dan tulisan saya - saya yakin - itu tidak menambah jumlah fundementalis! Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo = ====================================== To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the message body the line: unsubscribe demi-demokrasi