>On 15-04-99 at 5:28 sasis wrote:
>
>>Dimanakah letak "hati" yang dapat mengambil kesimpulan dan keimanan atau
>>keyakinan? Hati (liver) atau jantung (heart) terbukti tidak dapat dipakai
>>sama sekali untuk berpikir.
>>
>>Keyakinan adalah kesimpulan atas data-data, dan "orang yang beriman" tidak
>>sanggup menjelaskan rangkaian dan hubungan antar data-data yang masuk ke otak.
>>
>>Namun saya tetap tak dapat
>>menemukan letak iman selain dalam otak saya. Otak sayalah yang membuat saya
>>beriman (yakin), tidak percaya, atau meragukan sesuatu.
>
>

At 07:56 PM 4/15/99 -0500, yp wrote:
>yp:
>Argumen anda bagus sekali.
>

Terima kasih.
Tapi menurut pak Ihsan saya ini dungu sekali kok. 

"Qolb" dalam bahasa Arab diterjemahkan menjadi hati/liver. Diterangkan pula
letaknya yang ada di dalam dada. Orang Inggris lain lagi. Mereka memakai
"heart" atau jantung.

Saya tak habis pikir. Banyak juga yang yakin bahwa hati atau jantung bisa
dipakai untuk menolak atau menerima idee seperti fungsi sistem otak yang ada
di kepala. Ada sih sistem untuk memproses informasi dengan cepat yang
disebut refleks. Refleks ini ada di sumsum tulang belakang. Kata oom Jusfiq,
orang yang ngablak doang tidak memakai fungsi otaknya, tapi pakai fungsi
sumsum tulang belakang.

Vocabulary:
Cermatilah penggunaan kata sbb:

hati-hati, tak sampai hati, simpan di hati, makan hati, pedih hatiku, patah
hati, memperhatikan.

Semuanya tidak ada kaitannya dengan hati/liver.

...Sholat Jum'at telah selesai. Lega rasanya hatiku. ssst :-)
/\
||
||
||
||
||
Nonton orang

Sasis
===========

>
>
>salam
>yp
>
>
>

To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the
message body the line:
unsubscribe demi-demokrasi

Kirim email ke