KOPERASI DONGKRAK NASIB PETANI, KONGLOMERAT MARAH


Jakarta/Karlsruhe (kawat) - Kiprah Departemen Koperasi dibawah komando Dr.
Adi Sasono terus melaju dan semakin pesat. Membuat popularitas tokoh arus
bawah ini semakin mejulang terutama dikalangan masyarakat petani di Tanah
Air.

Dalam waktu relatif singkat, depkop berhasil mengembalikan stabilitas harga
disektor-sektor rawan, seperti migor, beras dll. Menentang hambatan elite
ekonomi, Adi Sasono berhasil menggolkan program pengucuran kredit terhadap
jutaan petani yang selama krisis ini merupakan lapisan paling menderita, dan
dia pun tidak tanggung-tanggung memangkas jalur birokrasi ciptaan
pemerintahaan Orde Baru.

Sudah dapat ditebak, keberhasilan ini berarti pula rontoknya sebagian
kekuasaan konglomerasi atas faktor-faktor produksi petani. Tidak aneh jika
kemudian propaganda mendeskriditkan Depkop semakin gencar, melalui berbagai
media yang sebagian besar berada dibawah payung para pengusaha yang kini
tidak diketahui kubunya, demikian kata seorang insider di Departemen
Koperasi kepada wartawan.

Salah satu media yang dekat dengan kelompok konglomerat ini seperti SiaR,
dalam banyak penerbitannya menyatakan kekhawatirannya akan munculnya
kekuatan ekonomi baru dikalangan masyarakat petani. Dalam sebuah majalah
terkemuka di Asia, FEER, bahkan Adi Sasono dikatakan sebagai "orang paling
berbahaya", tanpa menyebutkan lebih lanjut berbahaya bagi siapa.

Apakah pertarungan David lawan Goliath ini akan berakhir dengan kemenangan
rakyat kecil, masih harus menunggu perkembangan berikutnya. (ad)

--------------------------
To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the
message body the line:
unsubscribe demi-demokrasi

Kirim email ke