To:                     [EMAIL PROTECTED]
From:                   "Gu Yo-Nan" <[EMAIL PROTECTED]>
Date sent:              Mon, 10 Jul 2000 18:28:57 -0000
Send reply to:          [EMAIL PROTECTED]
Subject:                [proletar] Re: Ajaran Islam biadab ?

> [EMAIL PROTECTED] wrote:
> 



    Diskusi tentang hukuman mati ini telah lama selesai di Eropa dan
    di  Amerika masaalah ini agak hangat dibicarakan orang, seperti
    disinggung GYN disini, terutama menjelan dan setelah eksekusi
    trpidana mati yang terakhir yang katanya di laporkan secara luas
    oleh media Amerika. 

    Orang-orang Islam Indonesia akan menarik pelajaran yang besar
    bila mereka mengikuti argumen yang dipertukarkan doeloe di Eropa
    dan yang sekarang sedang dipertukarkan orang di Amerika. 

    Saya yakin ada web-site yang masih membiaraka masaalah ini. 


=========================================


> > Untuk pembuktian yang masih mengandung keraguan, tentunya pemberian 
> > hukuman mati tidaklah pantas.
> 
> Meskipun tidak ada keragu-raguan lagi pun, hukuman mati itu tidak 
> saja tidak pantas.
> 
> > Seandainya bukti-bukti telah pasti menunjukkan bahwa seseorang 
> > melakukan pembunuhan dengan sengaja dan tanpa hak, apakah hukuman 
> > mati bagi orang tersebut masih tidak dibolehkan ?
> 
> Tidak ada satupun orang di dunia, termasuk pemerintah, yang berhak 
> membunuh orang itu, meskipun dia sudah nyata bersalah.
>  
> > Bagaimana dengan nasib keluarga (isteri dam anak) terbunuh, apakah 
> > juga memperoleh pertimbangan dan perhatian yang seimbang (adil) ?
> 
> Memang inilah satu-satunya alasan yang tampaknya memberi justifikasi 
> untuk menjatuhkan hukuman mati. Yaitu sebagai pembalasan dendam.
> 
> Tapi, dari survey yang telah dilakukan, terbukti bahwa :
> 
> 1. Penghukuman mati terhadap pembunuh, ternyata tidak memberikan 
> kepuasan bathin kepada keluarga korban.
> 
> 2. Justru memaafkan dan ber-rekonsiliasi dengan penjahatnya lah yang 
> berhasil mendatangkan ketenangan bathin. Rekonsiliasi ini dilakukan 
> dengan mempertemukan keluarga dengan si pembunuh, dan mengadakan 
> percakapan untuk bisa mengerti apa sebabnya si pembunuh itu membunuh. 
> Pada level personal dan manusiawi inilah, baru anggota keluarga 
> korban bisa mengerti dan memaafkan si pembunuh, yang tidak lain 
> adalah seorang manusia biasa saja.
> 
> Untuk info lebih lanjut, silakan buka 
> http://www.amnesty.org/ailib/aipub/1999/AMR/25112899.htm
> 
> 
> > Juworo.
> 
> Gu Yo-Nan


Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo
=====================================

* Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, 
kedunguan, kegoblokan dan kebodohan

* Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista


Kirim email ke