FYI ------- Forwarded Message Follows ------- Date sent: Mon, 10 Jul 2000 16:02:17 -0600 (MDT) To: [EMAIL PROTECTED] From: [EMAIL PROTECTED] Subject: [INDONESIA-NEWS] KMP - KBRI Riyadh Berusaha Hindarkan 'Qisas' bagi WNI X-URL: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0007/11/nasional/kbri08.htm >Selasa, 11 Juli 2000 KBRI Riyadh Berusaha Hindarkan "Qisas" bagi WNI Jakarta, Kompas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dan Konsul Jenderal RI di Jeddah terus berikhtiar mendapatkan maaf bagi warga negara Indonesia (WNI) yang disangka melakukan pembunuhan dan terancam hukuman qisas (hukuman mati) di Arab Saudi. Upaya itu diharapkan dapat menekan jumlah WNI yang dihukum qisas di negara itu. Hal ini dikemukakan oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Baharuddin Lopa di Riyadh, Senin (10/7). Ia mengemukakan, sesudah Warni dieksekusi karena berlaku hukum qisas baginya, sejumlah lagi warga negara Indonesia di Arab Saudi terancam hukuman qisas karena (sangkaan) pembunuhan. Untuk menghindari terus berlangsungnya hukuman qisas (untuk WNI) itu, KBRI dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) terus berusaha melakukan pendekatan kemanusiaan kepada pihak berwajib di Arab Saudi, tokoh-tokoh masyarakat Arab Saudi, dan keluarga korban. Kebijakan itu dilakukan agar mereka bersedia memberi maaf kepada tersangka orang Indonesia, yang diduga melakukan pembunuhan. Di antaranya karena maksud itulah, pada hari Sabtu (8/7), Dubes RI Baharuddin Lopa bersama Konjen RI Mohammad Jusuf dengan disertai staf, menemui Kepala Kepolisian di Madinah yang menangani kasus Siti Zaenab yang terancam hukuman qisas karena pembunuhan yang dilakukannya. Rombongan Dubes diterima Letkol Talal Abu Salamah, yang mewakili pimpinan kepolisian di wilayah itu. Dalam pertemuan itu, diajukan permohonan agar melalui perantaraan pihak kepolisian keluarga korban memaafkan Siti Zaenab agar luput dari hukuman qisas. Dubes RI juga menyatakan, apabila emosi pihak keluarga surut dan bersedia menerima Dubes RI bersama Konjen, dalam upaya pemberian maaf tersebut, maka Dubes dan Konjen dengan senang hati dapat segera bertemu dengan keluarga korban-guna pendekatan kemanusiaan itu. (*/as) Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo ===================================== * Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, kedunguan, kegoblokan dan kebodohan * Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista