To:                     <[EMAIL PROTECTED]>
From:                   "**Al-Hallaj**" <[EMAIL PROTECTED]>
Date sent:              Mon, 7 Aug 2000 17:24:00 +0700
Send reply to:          [EMAIL PROTECTED]
Subject:                Re: [proletar] Re: Kemajemukan Sebuah Kelompk Besar

>  From: "Kurniawan Sandy" <[EMAIL PROTECTED]>
>  kurniawan:
>  karena saya benar-benar tidak habis mengerti kenapa
>  pelarangan makan babi yg jelas tidak merugikan orang
>  lain itu harus di-ijtihad-kan.
> 
>  saya tidak habis pikir.
> 
> ********
>  PS :
>  rasanya yang dipermasalahkan itu adalah bagaimana memandang larangan itu.
> apa larangan itu akan bersifat dogmatis, dan tidak mengikuti perkembangan
> jaman, statis atau ayat itu adalah untuk bangsa arab abad itu dengan
> alasan-alasan  yang ada pada saat itu, yang mungkin telah dapat diatasi
> dengan teknologi  jaman ini.
>  jika telah dapat diatasi dengan teknologi jaman ini, apakah larangan itu
> tetap berlaku?  jika larangan itu bisa diketahui sebabnya, maka bisakah kita
> membuat solusi  lain untuk mengatasi sebab itu?
> juga dipermasalahkan bagaimana menyikapi larangan itu. saya pernah dengar
> dari pelayan restoran bakmi gang kelinci, dulu disitu dijual makanan daging
> babi, tapi ada seorang muslim yang begitu tau disitu
>  dijual babi, ngamuk dan membanting meja. akhirnya restoran itu tidak lagi
> menjual daging babi. apa itu sikap yang pantas dalam menyikapi sebuah
> larangan? apa begitu takutnya melanggar sebuah larangan agama sehingga
> melakukan hal seperti itu?
> dari pandangan saya, rasanya itulah yang dipermasalahkan. tapi mungkin saja
> saya salah.
> 
> ******************
>     Al-Hallaj:
>     Menurut rekan Muslim khan Quran itu diturunkan Allah. Allah
> membisikkannya kepada Muhammad lewat Jibril. Maka itu ayat-ayat dalam Quran
> adalah kata-kata Allah sendiri. Karena itu kata-kata Allah maka sifatnya
> universal dan kekal adanya. Sekali tertulis, tetap tertulis.
>     Maka pikiran saya ialah bahwa Quran itu sebenarnya tidak boleh
> ditafsirkan manusia. Mengapa?? Karena artinya bisa dibelokkan. Apakah
> pennafsiran itu memang sesuai dengan maksud Allah??


    Tu Allah goblok bener! 

    Dan bikin sengsara manusia aja! 

    Udah bikin manusia atau apa aja salah design melulu, eh bikin
    peraturan ngak gampang dipahami manusia. 

    Kenapa bikin peraturan nggak jelas sehingga nggak ada hamba Allah
    yang ngerti?

    Kenapa nggak diturunin sekali gus 'buku-pinter' buat memahami
    ayat-ayat yang nggak jelas, atau ayat-ayat yang saling
    bertentangan?

    Atau bikin jalur komunikasi hingga kalo ada masaalah bisa
    ditanya'in jawabnya? 

    Manusia aja bisa bikin internet masak Allah ngak bisa bikin jalur
    komnikasi yang lebih canggih? 

>     Seandainya Quran itu dikarang pengarang manusia, maka sangat logislah
> kalau Quran itu ditafsirkan karena dulu di"lahirkan" di Arab.
> 
> 
> Si Kafir Al-Hallaj.
> 
> 
> 
> 
> --------------------------------------------------------------------<e|-
> Special Offer-Earn 300 Points from MyPoints.com for trying @Backup
> Get automatic protection and access to your important computer files.
> Install today:
> http://click.egroups.com/1/6347/0/_/8509/_/965648463/
> --------------------------------------------------------------------|e>-
> 
> Post message: [EMAIL PROTECTED]
> Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
> Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
> List owner  :  [EMAIL PROTECTED]


Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo
=====================================

* Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, 
kedunguan, kegoblokan dan kebodohan

* Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista


Kirim email ke