Organization:           d'Molukkens
To:                     [EMAIL PROTECTED]
Priority:               normal
From:                   "Alif Uru" <[EMAIL PROTECTED]>
Date sent:              Fri, 11 Aug 2000 17:09:28 +0700
Send reply to:          [EMAIL PROTECTED]
Subject:                Re: [proletar] Proletar Rekor Lagi

> Yah, saya pernah cerita mengenai kawan saya yang berbalik marah 
> ketika melihat posting anda di Apakabar mengenai Moerdhani. Harus 
-> diakui, bahwa banyak juga pemuka agama Kristen yang membenarkan 
> tindakan Moerdhani pada kasus Priok. Banyak orang Kristen (Indonesia) 
> yang merasa Kekristenannya di serang, jika ada orang Islam yang 
> menyalahkan pembantaian Priok tsb., mereka bahkan bercerita dengan 
> bangga tentang bagaimana perkasanya Moerdhani melakukan tindakan 
> pengaman, selama masa berkuasanya. Mereka terkadang tidak sadar bahwa 
> apa yang dilakukan Moerdhani, sangat bertentangan dengan ajaran KASIH 
> yang mereka anut...



    Ini satu, dan prinsipil. 

    Yang kedua lebih prosais, artinya praktis saja: kan di Indonesia
    orang Nasrani tidak bisa terus-terusan menguasai ABRI? 

    Di negeri yang majoritas Islam, lama-lama orang Islama juga akan
    banyak yang (akan) jadi serdadu, dan serdadu  yang beragama
    Islam jelas tidak akan memprioritaskan buat membunuh orang Islam
    untuk menenangkan orang Nasrani. 

    (Bagi yang lupa: yang tradisionil menjadi tentara itu dulu - dari
    jaman penjajahan - adalah orang yang buka penganut agama Islam,
    kebanyakan orang Islam - kecuali Nasution - baru belajar pegang
    senjata di zaman Jepang, jadi Heiho atau Putra seperti Sudirman
    atau Kartosiwiryo). 

    Jadi mendukung mati-matian dwi-fungsi, mendukung Benny Murdhanai,
    termasuk ketika dia membantai manusia, adalah kesalahan moral dan
    juga ....kesalahan politik. 

    Sekali lagi: bila hierarkhi gereja menyalahkan Benny Murdhani
    ketika itu, akan besarkah peluang bagi Gogon untuk mendirikan
    KISDI dan merazzia Kompas? 

    Inilah kesalahan orang Nasrani menurut hemat saya: 

    mereka telah meredusir volume otak mereka menjadi segede otak
    kodok, sehingga bisanya cuma bisa berfikir untuk melompat
    selangkah kedepan dan mereka telah kehilangan kesanggupan untuk
    melihat jauh kedepan. 

    Saya bertanya: kenapa mereka tidak mengadakan penelitian untuk
    mengetahui jalur ajaran fundementalisme Islam (yang memusuhi
    Nasrani) ke Indonesia dan kemudian bisa lebih mudah menjelaskan
    kesalahan fikiran fundemenalis itu? 

    Mereka buang-buang tenaga dan waktu mereka untuk mempertahankan
    Pancasila (ada berapa tesis universitas yang ditulis oleh orang
    Nasrani tentang Pancasila?) 

    (Bagi yang tidak tahu: fundementalisme Islam yang berpegang
    kepada ayat pedang dan yang mau kembali ke Konstitusi Madinah itu
    berkembang di Pakistan - Maudidi, tapi terutama di Mesir - Sayid
    Qutb - dan disebarkan ke Indonesia - berkat petro dollar - dari
    Mesir dan terutama Saudi Arabia). 

    Dan kenapa mereka tidak menggaris bawahi kemajuan pikiran dan
    langkah bagus yang diambil oleh Vatikan misalnya? 

    Siapa di internet ini yang rajin bicara tentang pidato Paus bulan
    Februari (atau Maret) yang lalu?

    Saya! 

    Dan bukan orang Nasrani! 

    Mari kita lihat kenyataan sebagaimana adanya: 

    orang Nasrani Indonesia selama ini bersikap sebagai minoritas
    yang menjadi korban (dan sibuk mencari perlindungan - dibelakang
    Pancasila, dibelakang serdadu seperti Murdhani atau dbelakang
    Abdurrchman Wahid ) dan bukan sebagai penegak keadilan, bukan
    sebagai pejuang kebebasan beragama (seperti orang Protestan dan
    Yahudi di abad XVIII. 

    Agar jelas: ketenteraman orang Nasrani di Indonesia hanya bisa
    dicapai dengan memperjuangkan kebebasan beragama - artinya
    memperjuangkan negara demokratik yagn sekuler dan bukan dengan
    membiarkan dibunuhnya orang Islam oleh serdadu Nasrani. 

    Bila I did not minced my words terhadap kardinal, uskup, romo
    dan pendeta sebabnya juga adalah karena mereka tidak ada ekskus
    untuk tidak tahu bahwa Eropa aman dari perang agama setelah
    orang-orang Nasrani sepakat untuk memisahkan urusan agama dari
    urusan negara. 

    Betul bahwa ajaran Islam belum mengadakan reformasi dan yang
    akan mengadakan reformasi itu adalah orang Islam sendiri,  tapi 
    adalah tugas moral orang Nasrani Indoenesia, dan untuk untuk
    kepentingan mereka sendiri, buat ikut menolong membukakan jalan
    bagi orang Islam untuk mengadakan reformasi. 

    Kenapa mereka tidak keras-keras berusaha untuk menjelaskan apa
    artinya sekularisme itu, apa artinya pemisahan urusan agama dari
    urusan negara? 

    Boro-boro:mereka pada bukan celana dalam dan nungging dihadapan
    serdadu tukang bunuh dan tukang suruh bunuh! 


> Saya pernah bertemu pak Benny, baru-baru ini, dia tampak jauh
> lebih tua dari umurnya, dan (katanya) sangat aktif dilingkungan
> gereja... Mungkin dalam masa tuanya, ia kecapekan menahan rasa
> bersalahnya... ...mungkin....(itu asumsi saya), tapi kalau memang
> begitu,...kenapa ia tidak membayarnya lewat pengadilan?


    Dan menyatakan penyesalannya. 

    Jendral Massu yang menyiksa orang Aljazair selama prang
    kemerdekaan juga telah mengaku bahwa dia menyiksa orang Aljazair
    da menyatan penyesalannya. 

> yaaaaah.......saya mulai terlalu idealis..... 
> 
> >===================================================
> >     From:                   [EMAIL PROTECTED]
> > 
> >     Saya sudah kirim beberapa kali posting politik, tidak ada
> >     reaksinya, kecuali - saya kira - kalau saya mulai kritik Amien
> >     Rais. (Kalau masaalah Gogon, laskar assunah wal jamaah sudah
> >     jelas) 
> > 
> >     Masaalahnya adalah bahwa kebanyakan peserta milis ini yang rajin
> >     menulis adalah orang Nasrani - dan orang Nasrani Indonesia banyak
> >     yang munafik dan sedikit yang meniru Calvin - maka bakal susah
> >     buat mereka bicara politik yang mengeritik Abdurrachman Wahid.
> >     Untuk mempertahankan Abdurrachman Wahid sudah mulai susah 
> >     memang,
> >     tapi untuk mengeritiknya belum banyak orang Nasrani yang berani. 
> > 
> >     Sebenarnya saya mulai muak dengan orang-orang Nasrani Indonesia,
> >     yang berbeda dengan kebanyakan orang Islam orang Nasrani itu
> >     rata-rata tidak bodoh, rata-rata tidak tolol, rata-ata tidak 
> >     dungu dan  rata-rata tidak goblok tapi orang Nasrani itu tidak
> >     banyak yang berani berfikir konsisten. 
> > 
> >     Rata-rata munafik. 
> > 
> >     Saya bertanya: sudah begitu banyak posting saya yang mengeritik
> >     rohaniwan - dengan bukti -  ada berapa reaksi? 
> > 
> >     Rata-rata diam, tidak mengiyakan, tidak juga membantah. 
> > 
> ---cut---
> 
> 
> <alif>
> 
> _____________________
> http://fly.to/alifuru  
> 
> --------------------------------------------------------------------<e|-
> Great savings and lots more -- beMANY!
> http://click.egroups.com/1/8028/0/_/8509/_/965986462/
> --------------------------------------------------------------------|e>-
> 
> Post message: [EMAIL PROTECTED]
> Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
> Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
> List owner  :  [EMAIL PROTECTED]


Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo
=====================================

* Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, 
kedunguan, kegoblokan dan kebodohan

* Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista


Kirim email ke