Date sent: Mon, 14 Aug 2000 15:42:42 -0600 (MDT) To: [EMAIL PROTECTED] From: [EMAIL PROTECTED] Subject: [INDONESIA-NEWS] KMP - Frans Seda Soal Ketidakstabilan Politik ... > X-URL: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0008/15/utama/keti11.htm > > >Selasa, 15 Agustus 2000 > Frans Seda : > Ketidakstabilan Politik Menyentuh Fundamental Agama > Malang, Kompas > Frans Seda, anjijng katolik, cabo Soeharto selama Orde Baru bicara soal politik sekarang! Nggak eh! > Mantan Menteri Keuangan Frans Seda berpendapat, ketidakstabilan > politik dan keamanan saat ini telah menyentuh fundamental kehidupan > agama, sehingga para pemuka agama berusaha mengembangkan peran agama > menjadi usaha memanusiawikan proses politik. Keterpurukan sosial telah > menggerogoti ketahanan moral, sehingga kehadiran agama diperlukan > sebagai dasar kekuatan moral, bahwa untuk selamanya seluruh umat > beragama ini selalu bersahabat. > > Pendapat itu dilontarkannya di depan acara dialog antarpemuka agama > Senin (14/8) malam di Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang pimpinan Ketua > Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), KH Hasyim Muzadi. Acara > yang semula dikabarkan akan menelurkan semacam maklumat bersama, > berkembang menjadi acara silaturahmi. > > Di antara pemuka agama yang hadir selain Ketua PB NU Cecep > Syarifuddin, juga Sekjen Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr > Hadiwikarto, aktivis Forum Komunikasi Antarumat Beragama Malang Rm > Benny Susetyo dan sekitar 50 orang lain pemuka berbagai agama, tokoh > PDI Perjuangan, dan tokoh PRD. Acara dipimpin Pendeta GKJW Prof Dr > Wismoadi Wahono. > > Tuan rumah, Hasyim Muzadi, menyarankan dilakukannya penyembuhan > kasus-kasus luka akibat konflik bernuansa keagamaan. > > Sekretariat bersama > > Menurut Hasyim, di antara pilihannya adalah perlunya dibentuk semacam > sekretariat bersama di antara para pemuka agama untuk menepis berbagai > persoalan konflik bernuansa agama di daerah. Hasyim juga menyarankan, > demi kepentingan keselamatan umat beragama-bukan semata-mata untuk > kepentingan posisi politik-pemuka agama tetap perlu memberikan saran > pemecahan berbagai krisis sosial di daerah. > > Di sela-sela acara, Frans Seda mengemukakan DPR seharusnya bisa > menjadi solusi bagi krisis politik saat ini, dan tidak membiarkan > dirinya menjadi medan power struggle bagi kepentingan golongan dalam > politik. Seharusnya Sidang Tahunan MPR dapat dimaknai sebagai proses > memulihkan kembali wibawa pemerintah, setelah dua gejala penting > kemerosotan wibawa pemerintah dan kemerosotan disiplin sosial demikian > terasakan. > > Menurut Seda, MPR yang mestinya menjadi pengawal konstitusi telah > berubah menjadi lembaga pressure kekuasaan yang melangkahi konstitusi. > > "Saat ini bukan separatisme yang mengancam kehidupan bangsa, tetapi > yang lebih berbahaya konflik sosial atas dasar dan nuansa agama. Kita > mempunyai pikiran yang sama untuk saling membantu demi keselamatan > umat," tegas Seda." (ody) Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo ===================================== * Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, kedunguan, kegoblokan dan kebodohan * Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista