To:                     [EMAIL PROTECTED]
From:                   "Zhao Yun" <[EMAIL PROTECTED]>
Date sent:              Wed, 16 Aug 2000 09:42:47 -0000
Send reply to:          [EMAIL PROTECTED]
Subject:                [proletar] Re: Sepakbola 17 Agustus

> --- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:
> > 
> > 
> > To:                 [EMAIL PROTECTED]
> > From:               Permadi Witjaksono <[EMAIL PROTECTED]>
> > Date sent:          Tue, 15 Aug 2000 22:23:16 +0700
> > Send reply to:      [EMAIL PROTECTED]
> > Subject:            Re: [proletar] Sepakbola 17 Agustus
> > 
> > > Saya coba jawab, tapi jawaban saya hanya dari memori, maaf atas 
> > > ketidakakuratannya.
> > > 
> > 
> >     Kali ini anda ketularan penyakit Amien Abbas, anda tidak tahu
> >     hubungan kisah 17 Agustus dan kisah Nabi Muhammad: versi resmi
> >     kedua kisah itu adalah dusta semata. 
> > 
> 
> ZY :
> Aih....benar, banyak hal yg sudah jadi cerita publik bisa jadi adalah 
> dusta semata, kita nggak tahu sebenarnya ada apa,  ini contohnya :
> 
> Subject: [INDONEWS] Fw: Belanda menutupi sejarah penjajahan  
>           di Indonesia                                        
>                                                               
> Indonesia Daily News Online
> http://www.indo-news.com/
> 
> From: Dion H.
> 
> Kami membaca tulisan Sdr. Denny Sutoyo Gerberding dalam Kompas Edisi 
> Selasa 15 Agustus 2000, dengan judul "Ganti Rugi Indonesia untuk 
> Belanda.  Saya beserta Istri terkejut karena baru mengetahui selama 
> ini, betapa besarnya peran Indonesia terhadap Belanda,  saat Belanda 
> memerlukan bantuan untuk membangun negaranya yang hancur setelah PD-
> II.   Selama lebih dari 20 tahun saya tinggal di Negeri Belanda, 
> belum pernah mendengar sejarah/masa lalu Belanda di Indonesia, solah-
> olah sejarah tersebut hilang lenyap tenggelam di Laut Utara Noordzee).
> 

    Orang goblok, orang tolol, orang pendusta! 

    Diberbagai kota Belanda ada jalan Lombok, ada jalan Java, ada
    jalan Sumtera ... apakah ini yang namanya "sejarah tersebut
    hilang lenyap tenggelam di Laut Utara Noordzee)?" 


> Anak-anak saya yang mengecap pendidikan Dasar Belanda, termasuk 
> generasi muda Belanda lainnya, tidak pernah diberi pelajaran sejarah 
> tentang masa lalu Belanda di Indonesia (Nederlands-Indie).  Anak 
> bungsu kami dapat dengan mudahnya, menceritakan perang Belanda 
> melawan penjajahan Spanyol tahun 1568 (dalam perang 80 tahun), sedang 
> kakaknya tampak kurang senang dengan bangsa Jerman setelah mengetahui 
> kekejaman Nazi,  maupun sejarah pendudukan Jerman atas Belanda yang 
> terjadi di tahun 1942-1945. Yang jelas kedua putra-putri kami tidak 
> mengetahui apa-apa tentang pendudukan Belanda di Indonesia.
> 
> Ingin rasanya berteriak sekuat tenaga agar saudara-saudara Belanda 
> juga mengetahui tentang perlakuan Belanda terhadap Bangsa Indonesia 
> dimasa penjajahan.  Ingin rasanya kami berbuat  sesuatu agar nama 
> baik kami sebagai anggota Masyarakat Indonesia di Luar Negeri dapat 
> kembali pulih.
> 
> Saya mohon dengan hormat seandainya mungkin tulisan tersebut dapat
> disebarluaskan melalui media ini, agar para pembaca lainnya juga dapat
> mengetahui sejarah yang sebenarnya.  Yang benar harus dikatakan benar 
> dan yang salah harus di akui, agar manusia dapat hidup tenteram dan 
> damai.
> 
> Atas nama Anak-anak kami dan generasi muda seumurnya kami mengucapkan
> banyak terima kasih kami ucapkan kepada Kompas dan Admin IndoNews.
>


    Ini omong kosong!

    Ini tipuan! 

 
> Adipati, Anggota Masyarakat Indonesia di Belanda.
> 
> Catatan :
> Saya baca artikel "Ganti Rugi Indonesia untuk Belanda" tersebut di 
> KOMPAS tgl. 15 Agustus Kemarin...., dari berita tersebut nampaknya 
> untuk merdeka Bangsa Indonesia harus mbayar Belanda 4,5 Milyar Gulden.
> 

    Saya nggak baca artikel itu, akansaya baca kalau masih ada di web
    site Kompas. 

> Salam,
> ZHAO YUN

Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo
=====================================

* Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, 
kedunguan, kegoblokan dan kebodohan

* Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista


Kirim email ke