To: [EMAIL PROTECTED]
From: [EMAIL PROTECTED]
Date sent: Wed, 18 Oct 2000 14:02:30 +0700
Send reply to: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Istiqlal] Bisa dilihat siapa yang KETETERAN
Tersebutlah menurut sahibul hikayat ada orang Islam yang telah
berhasil meredusir volume otaknya menjadi segede otak kerbau.
Namanya n_heru.
Dan karena otaknya juga cuman segede otak kerbau, artinya dianya
dungu kayak kerbau, maka omong kosong yang disampaikan oleh
perempuan Islam yang otaknya juga suma tinggal segede otak
kadal, artinya danya dungu, bodoh, tolol dan goblok, cerita
perempuan pandir itu dianggap oleh n_heru itu sebagai cerita
serius.
Dan karena dia dalam berfikir suka memakai taik yang mau keluar
dari duburnya dan bukan neuron, yang pada hal sudah banyak yang
lumpuh itu, ditulisnyalah segera posting dibawah ini.
Dan karuan saja dia kecele: kambing congekpun - saya yakin -
tahu bahwa cerita ini adalah omong kosong.
Sesunguhnya, bagaimana mungkin semua anak-anak punya permintaan
yang sama sekali gus?
Cerita sedih tapi tipikal Islam: orang Islam itu rata-rata
goblok, tolol,dungu dan bodoh.
Dan besok paginya, ketika n-heru ngaca akan bersukur kepada Allah
yang Maha Tolol tapi biadab itu: dia bersukur karena dia,
n-heru masih bisa setolol itu.
Dan pagi ini, ketika dia buka komputernya apakah dia
terkencing-kencing keteteran?
Walahu alambisawab.
> Heru :
> Bagaimana nich .....??
> Pada kemana......??!!, Batara, Bagus, Jusfiq dll......., sibuk kerja yach...??
>
> Bagaimana pandangan anda tentang hal berikut ini.......??!!
>
>
> Rohadji Trie :
> Sejarah selalu berulang,
> kejadian serupa ini juga pernah terjadi tahun 1964- 1965 di kota
> Semarang, bahkan waktu itu berada di lingkungan "kartika candrakirana".
>
> salam,
> rt
>
> >
> > Christien Triutami :
> > Kalau bercerita tentang kisah anak-anak ini, saya jadi teringat dengan
> > kegiatan anak-anak dibalai sidang senayan pada minggu pagi awal Januari
> thn
> > 1999...( jadi nggak usah jauh-jauh ngelamun keluar negeri).
> >
> > Waktu itu anak-anak yang hadir disuruh berdoa memejamkan mata dan dalam
> > berdoa itu anak-anak disuruh meminta makanan kesukaan dia yaitu permen
> > coklat.....
> > Setelah anak-anak selesai berdoa, anak-anak itu membuka matanya dan memang
> > ditelapak tangannya sudah tersedia permen coklat....
> >
> > Siapa sebenarnya yang naroh permen coklat itu....?
> >
> >
> > Heru :
> > Ingin tanya nich 'mba Christien :
> > Waktu itu memanjatkan doanya ditujukan kepada siapa...? Manusia atau
> > Tuhan...??!!
> >
> > Apakah ini bertujuan untuk mendidik anak-anak tersebut....??