To: <[EMAIL PROTECTED]>
Copies to: <[EMAIL PROTECTED]>
From: "Saep Lukman" <[EMAIL PROTECTED]>
Date sent: Tue, 28 Nov 2000 07:52:36 +0700
Send reply to: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [proletar] keagungan ramadhan
>
> Ramadhan adalah bulan yang agung dan diagungkan kaum muslim.
> Sebenarnya apa sih makna-makna keagungan bulan suci ini. Sebab
> yang nampak ternyata Ramadhan masih disikapi tak lebih dari
> sekedar ritual formal biasa saja.
>
Benernya sih nggak ada!
Di Indonesia puasa, sembahyang, naik haji (kalau perlu sembari
korupsi, alhamdulilah rejeki nomplok), menolak makan babi dan
menolak minum anggur + bir (tapi boleh makan peuyeum atau tape)
adalah sekedar usaha orang-orang Islam goblok, tolol, dungu dan
bodoh untuk menunjukkan kelainannya dari orang yang bukan Islam.
Ntar semua ini juga bisa berubah, bila orang Islam sudah mulai
memakai neuronnya untuk berfikir!
Jangan kita lupa bahwa di Tunisia mendiang Habib Bourguiba telah
berusaha doeloe untuk menyatakan puasa itu nggak fardhu (dan dia
minum air dibulan puasa di depan kamera televisi), orang Turki
yang Islam juga minum arak (semalam saya minum arak bikinan
Yunani sampe rada sempoyongan) orang Islam di Tiongkok juga makan
daging babi (hari Sabtu yang lalu saya makan ca siu di Amsterdam
beserta tamu dari Perancis).
Agar jelas: semua ini (puasa etc.) adalah bahagian dari budaya
Arab, yang ditiru oleh orang Indonesia yang mau masuk sorga
Arab, yang pada hal kere itu (nggak ada duren, ngak coklat, nggak
ada cognac, nggak ada calvados dll. yang nikmat itu).
Tapi seperti kata Sasis hari ini, orang Nasrani juga sama aja
gobloknya ngerayaan hari Natal yang pada hal pagan itu, Santa
Claus dan segala macam haleluyah taik kucing lainnya.
Tapi selama nggak saling ngeganggu juga ngak masaalah betul sih!
Cuman goblok aja!
> salam
> saef