Metode Test yang mbak sebutkan sepertinya sudah benar,
cuma masalah kalibrasi nya mungkin yang perlu di
verifikasi lebih jauh.

Alat tersebut menggunakan gelombang ultrasonic dimana
"probe" nya di pasang di sebelah kiri dan kanan tumit
kita, respon kerapuhan  tulang akan muncul di layar
bilamana gelombang yang dipancarkan melalui tumit kita
diterima kurang dari yang dipancarkan oleh alat
tersebut (kira kira seperti itu bahasa awamnya).

Protein tidak akan menyebabkan hipercholesterol,
kecuali bila sumber protein nya adalah daging sapi,
kambing dan sumber kolesterol lainnya, sebaiknya
gunakan protein bubuk ang merupakan supplement yang
terbaik saat ini.

Olah Raga yang mbak lakukan adalah yang terbaik yang
pernah saya dengar, sayannya penggunakan Supplement
Calcium harus hati hati, karena bilamana Calcium
tersebut adalahproduk sintesis (bukan alami) maka akan
ditolak oleh ginjal dan lever mbak, jadi coba gunakan
produk yang 100% ALAMI,  agar bisa diserap oleh
tulang.

Salam





--- Nida <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear dokters,
> 
>  
> 
> Sebenarnya bagaimana test osteoporosis dilakukan? 
> Karena jumat kemarin kantor saya kedatangan wakil
> dari perusahaan suplemen calcium yang melakukan test
> kepadatan tulang kepada karyawan.  Test itu
> dilakukan dengan cara menaruh salah 1 telapak kaki
> di alat yang ada layarnya.  Kemudian petugas
> memasukkan input umur orang yang sedang diukur ke
> alat tsb, kemudian keluar hasilnya.... Begitu saja,
> hanya dalam hitungan 1 - 3 menit.
> 
> Apakah memang benar begini cara melakukan pengukuran
> kepadatan tulang? 
> 
> Terus terang, menurut saya yg awam, hal ini agak
> kurang masuk akal saya, masak hanya dengan menaruh
> telapak kaki di tempat yang ditentukan, mereka dapat
> mengetahui kepadatan tulang seseorang.  Dan setelah
> itu menyarankan kami untuk membeli produknya,
> sebagai tindakan mengatasi penurunan kepadatan
> tulang / osteoporosis yang mulai terjadi, dan
> memperbanyak makan protein, selain berolahraga.
> 
> Hal ini cukup berbahaya bagi orang yang didakwa
> menderita osteoporosis, padahal menderita penyakit
> lain seperti hipercholesterol, sehingga mendadak
> kalap mengkonsumsi protein yang berlawanan dengan
> diet kolesterol nya.  Karena saya pun didakwa
> menderita osteoporosis, padahal pola hidup saya
> sangat jauh dari itu, saya berolahraga 4-5 hari
> seminggu @ 1 jam (sudah dilakukan selama
> bertahun-tahun), yang didahului dengan jalan kaki
> keliling complex ½ jam.  Saya juga tidak
> mengkonsumsi kopi, sangat mengurangi gula, dan
> obat-obat penghilang rasa sakit/pusing/ dll.  Selain
> itu, saya juga rajin minum supplemen Calcium 1000 mg
> dari Wellness.  Dan secara umum, saya tidak
> mempunyai masalah dengan tulang.
> 
>  
> 
> Tolong dokter yang memberi jawabannya, dan
> terimakasih sebelumnya.
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



       
____________________________________________________________________________________
Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's 
Comedy with an Edge to see what's on, when. 
http://tv.yahoo.com/collections/222

Reply via email to