Kalau harga USG 4D saja sudah 1M, CT scan rasa2nya sih gak mungkin sekian ratus 
juta... Apalagi ini semua masih tergantung merk apa?
   
  Jangan lupa, harga mesin mungkin X rupiah,
  Biaya operasionalnya ? Zat Contrast, biaya listrik, overhead...
   
  Mesin bertahan 20 tahun, tapi biaya maintenancenya juga tidak murah...
  Life cycle cost dari suatu mesin, walaupun mesin mahal, utilitiesnya + 
maintenancenya selama life cycle mesin itu biasanya melebihi harga mesin 
tersebut...
   
  Kemajuan teknologi di bidang kesehatan ironisnya juga meningkatkan biaya 
perawatan...
  Apalagi dengan peraturan akreditasi sekarang ini...
   
  Lucunya, dengan biaya perawatan kesehatan yang semakin meningkat...
  Lifestyle dari generasi muda juga semakin jelek sehingga sekarang ini banyak 
umur 30-40 an sudah terkena stroke atau serangan jantung...
   
  Yuk lari pagi di Ancol biar sehat dan gak usah perawatan macem2
  (tapi jangan lari 10 menit lalu berhenti makan bakmi yahhh)
   
  Peace...
  

"Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Hello Eko,
Saya tdk berada pada bagian yg menjual peralatan tersebut;
Saya juga tdk berada pada salah satu rumah sakit yg menyelenggarakan 
services tersebut.
Jadi perlu saya tegaskan bahwa anda tdk perlu ngotot seolah saya 
berkepentingan dlm hal ini.
Harga 8 M saya ambil kira2 dari pengalaman saya ketika masih tergabung 
dg PT Bersaudara yg mensuplay ultarasonic.
Perhitungan 4 juta perscan per org saya peroleh ketika saya merujukan 
pasien utk check ke salah satu Rs yg mempunyai vasilitas, dan mendapat 
laporan ttg hal itu.

Kesalahan perhitungan memang saya sengaja, agar anda bisa menajdi kritis 
dan kembali menulis baik bantahan mau pun opini anda, dg demikian kita 
bisa melanjutkan diskusi ini yg saya anggab penting.
Dlm, paraktek meskipun peralatan sebangsa CT bisa bertahan 20 tahun, 
akan tetapi setiap 10 tahun sdh ada yg baru dan jauh lebih canggih, 
sehingga tdk selalu harus dipakai sampai habis baru di ganti, karena 
akan tergantung dari kebutuhan.

Berkaca pada kakak saya yg bekerja di Belanda, peralatan setiap 5 tahun 
diganti dg yg lebih baru dan lebih canggih dlm hal memberikan gambar yg 
baik dan teliti sehingga mengurangi faktor kematian akibat kesalahan 
diagnosa.

Tempat tidur goyang, mri dan peralatan kontrol adalah bagian dari CT 
scan tersebut yg membawa sang pasien dg tidur terlentang, memakai 
penutup telinga dan tempat tidurnya, bergerak sendiri, alatnya juga 
bergerak, sehingga diperoleh hasil gambaran yg dipotoing2,
Jadi kalau pasien tdk memperdulikan, maka anda mesti perduli karena hal 
itu merupakan bagian dari alat yg membuat alat tersebut menajadi mahal 
dan saya pakai tulisan ini agar bisa mengambil bandingan dg tempat tidur 
besi biasa 1org yg terbuat dari besi pipa saja

Intinya hitung2an ini saya angkat agar menjadikan pola pikir utk bisa 
itung2an juga kenapa harga CT menjadi mahal.
Harga2 lainnya yg belum dipapar disini adalah harga film per pasien, 
harga maintenancenya, harga operatornya, harga obat yg dipergunakan utk 
mempertegas imagenya, harga tenaga ahli radiologinya, harga listrik, 
ruangan, aircondition dlsbnya.
Nah anda hitung saja, berapa modal mereka, lalu barangkali bisa anda 
gunakan utk memaksakan mereka utk turun harga jadi 150 rb per pasien?
Wahalu alam.

Bung Endraya menggambarkan harga mungkin lebih konkret sekitar 700 
juta, akan tetapi jangan hanya berpatokan 700 juta saja kerana bea masuk 
yg 200% akan menaikan harga dari 700 juta menjadi ... hitung sendiri 
saja, dan kemudian perlu tambahan bunga bank, belum lagi keterlambatan 
pembayaran, dari pemesan, biaya2 lain, dan tentu saja keuntungan agar 
perusahaan bisa hidup dan melanjutkan service garansi dan maintenance.
Kalau saya kemudian mark up 250% dari harga modal, artinya harga barang 
bisa menjadi 2 M lebih, betul ndak ya? hitung2anya? sekali lagi silahkan 
anda menghitung sendiri dan sampaikan yg benarnya bagaimana.

Mengenai 150 rb, yg anda tuliskan, seolah bahwa 150 itu bisa dianggab 
wajar oleh pasien, maka saya kembalikan bahwa ada image scan yg 
menggunakan X-Ray, USG, dg harga per scannya 150 rb, tetapi kembali 
tergantung pada aplikasinya apakah sdh cukup dg menggunakan hal itu, 
ataukah harus menggunakan CT atau MRI yg hasil imagenya bisa lebih 
detail dan lebih teliti
Jadi bijaksanalah menggunakan peralatan, sesaui dg kemampuan dan kegunaanya.

Dan apakah 150 rb adalah uang yg sedikit? saya kira juga tdk karena ada 
masyarakat yg setiap harinya hanya makan sekali mie instant saja jadi 
kalau 150 rb itu akan merupakan anugrah bagi dirinya karena bisa makan 
yg lebih bermutu.

Terima kasih atas koreksi anda
Apakah dg keluhan mahal, lalu bisa merubah harga yg sdh terjadi?
Karena mahalnya yg anda tanya dan penjelasan kenapa mahalnya yg saya 
sampaikan, bukan mau saya hitungkan keuntungan RS yg nota bene bukan 
kepentingan saya.

Semoga bermanfaat,
Wassallam

Eko. S wrote:
> maaf saya koreksi pernyataan dari Bp."Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea
> MBA. PhD."..yaitu ..>bila dlm 1 tahun dikelola pasien yg menggunakan jasa
> peralatan tersebut 100,000 org misalnya, maka berarti diperlukan 4 juta
> biaya perpasien baru akan mencapai 400 juta pertahunnya....dst...
> (mohon bapak hitung ulang)
>
> menurut perhitungan saya (maaf sebelumnya kalau saya salah, mohon koreksi)...
> apabila benar alat tersebut CT Scan harganya Rp.8.000.000.000 (delapan
> milyar Rp)
> dan bisa bertahan selama 20 tahun, maka
> dalam perhitungan bisnis saya sedemikian rupa, sehingga masyarakat kecil
> bisa menikmati fasilitas tersebut
> dan tidak terlalu berat karena murah dan terjangkau.
>
> contoh perhitungan bisnis yang (mungkin) bisa terjangkau oleh masyarakat
> miskin, yaitu:
> * Alat CT Scan Rp.8.000.000.000 /unit
> * Tarif foto CT Scan Rp.150.000/orang
>
> di perlukan sebanyak 53.334 pasien saja untuk bisa BEP
> atau sekitar 15 pasien per hari selama 10 tahun saja (kalau lebih dari
> 15pasien/hari maka semakin cepat BEP)
>
> jadi 15orang X 30hari X 10tahun X Rp.150.000/orang = Rp.8.100.000.000
> (delapan milyar seratus juta Rp)
> maka apabila umur alat CT Scan tersebut mampu bertahan selama 20
> tahun....? adalah keuntungan yang sangat
> luar biasa menggiurkan bukan...... dan tentunya pihak pasien juga tidak
> terlalu terbebani dengan tarif Rp.150.000/orang
>
> win - win solution adalah jalan terbaik
> 1 pihak (rumah sakit) tidak rugi, bahkan sangat menguntungkan.
> 1 pihak (pasien) tidak terlalu merasa dirugikan/memberatkan dengan tarif
> sebesar itu..mungkin.
>
> intinya adalah semakin murah biaya/tarif CT Scan maka semakin banyak
> konsumen/pasien/pengguna CT Scan,
> dan akhirnya semakin cepat kembali modal BISNIS nya, pelayanan semakin
> baik dan akurat sehingga bisa di tekan
> angka resiko dan akhirnya masyarakat miskin bisa sehat kembali tanpa biaya
> yang MAHAL.
>
> dan untuk masalah yang lain...tempat tidur goyang, besi khusus, anti
> getar, technology mri..dsb..dsb itu
> pasien tidak memperdulikan.
> justru dari pihak pasien dan keluarganya adalah yang sering di keluhkan
> masalah BIAYA MAHAL nya.
>
> demikian terimaksih
>
> eko.
> ________________________
>
> 
>> Hello Eko,
>>
>> Gampangnya begini:
>>
>> Ada tempat tidur yg ketika anda naiki alias tidur diatas, bisa bergerak
>> sendiri maju mundur sambil melakukan pekerjaan foto;
>> Kemudian ada system pengambilan gambar yg sangat halus dan tajam, yg
>> bisa melakukan pengambilan gamabar setebal potongan setiap 2 mm dari
>> permukaan tubuh kedalam tubuh.
>> Lalu ada juga bagian pengaturan yg kemudian menyusun potongan2 gambar
>> tadi menjadi gambar yg berurutan, sehingga kletika di jabar dlm
>> penglihatan bisa menunjukan gambar potongan tubuh sedemikian seolah
>> tubuh tadi diiris tipis2 dan dilihat apa yg terdapat disana.
>> Dan masih ada bebrapa lagi yg semuanya seolah mengerjakan pekerjaan
>> memotong dan melihat kedlam tubuh tanpa yg dipotonmg atau dilihat
>> merasakannya, meninggal atau pun mengalami kerusakan pada anggota tubuh
>> yg dipotoing tadi.
>> Nah samapi disini kebayang ya bahwa ada berapa banyak komputer yg harus
>> disambungkan dg pekerjaan masing2, ada berapa banyak peralatan foto
>> tembus baik dari jenis X-Ray, mau pun resonansi magnetik yg mestio
>> digabungan, dan tempat tidur canggih yg kemudian menggerakan tubuh yg
>> tidur diatasnya secra sinkron dg perlatan foto tadi agar diperoleh foto2
>> penampang yg baik, jelas dan memberikan informasi yg bisa dibaca n
>> dimengerti.
>>
>> Nah bayangkan kalau kita beli dipan no 1 yg muat 1 org yg terbuat dari
>> besi, diam saja, tdk bisa bergerak, n harganya adalah diatas 3 juta,
>> lalau tempat tidur tadi dipasangkan peralatan2 otomatis seperti yg di
>> sebutkan diatas, maka harga peralatan menjadi ratusan juga sampai
>> milyaran rupiah.
>>
>> Kemudian, ketika membeli peralatan tersebut utk di pasangkan sebagai
>> saran analisa diagnosa di rs, maka pemegang saham tentu akan bertanya,
>> berapa lamakah modal yg di tanamkan pada peralatan tersebut bisa
>> dikembalikan?
>> Lalu juga perlu dihitungkan bahwa umur poeralatan tersebut paling
>> bertahan dlm kecanggihan dan ketelitian sesaui dg perkembangan penyakit
>> dll, nya berkisar pada 20 tahun; maka perhitungan bila dibeli dg harga 8
>> milyar misalnya, maka pertahunnya diperlukan dana sebesar 400 juta baru
>> tdk ada keuntungan, dan baru terbayar peralatan tersebut pass 20 tahun
>> kemudian.
>> Dg demikian maka bila dlm 1 tahun dikelola pasien yg menggunakan jasa
>> peralatan tersebut 100,000 org misalnya, maka berarti diperlukan 4 juta
>> biaya perpasien baru akan mencapai 400 juta pertahunnya.
>>
>> Nah kira demikianlah hitung2an kasar ttg peralatan dan kenapa biayanya
>> menjadi demikian mahal.
>>
>> Sekarang mengenai kegunaanya:
>>
>> Ketika mula2 org menyingkapi misteri cara kerja dan keberadaan organ dlm
>> tubuh manusia, org melakukan pembedahan dg sangat hati2, m,enemukan
>> organ perorgan, kenyatnya perlahan dan hati2 agar tdk rusak, dikumpulkan
>> sedikit demi sedikit karena ada keterkaitan etika dan kemanusiaan, serta
>> terbatasnya donor yg menyumbangkan organ tubuhnya utk dipelajari, sampai
>> ratusan tahun kemudian, barulah diperoleh hasil yg lebih dan semakin
>> teliti sebagaimana pa yg dimiliki oleh kita sekarang ini.
>> Nah bayangkan kalau seorg yg sedang sakit, kemudian org tersebut perlu
>> dipotong2 dulu baru bisa melihat oragn yg dicurigai, maka berarti ybs
>> perlu di sayat dg mesin khusus sehingga tdk menjadi rusak, pada hal
>> kendala ini tdk dimungkinkan karena kalau org disayat so pastri akan
>> pindah dimensi, dan yg menyayat bisa dikategorikan sebagai murder by
>> mutilasi.
>>
>> Maka beruntunglah peralatan yg ada sdh dikembangkan dari jenis spot yg
>> hanya bisa memberikan bayangan potongan 2-dimensi, menjadi sedemikian
>> bisa menjadi 3-dimensi dg bantuan berbagai peralatan yg kurang lebih
>> saya sebutkan diatas.
>> Jadi utk mendapatkan analisa dsan diagnosa yg tdk bisa dilakukan dg maat
>> telanjang karena tdk bisa kita seperti superman menerobos dg mata x-ray
>> kedalam tubuh ybs, bisa dilakukan dg bantuan peralatan CT (computrer
>> tomograph) tersebut.
>>
>> Nah sekarang tinggal apakah penggunaan CT diperlukan?
>> Apakah tdk ada kendla lainnya yg ditampilkan oleh tubuh seperti iris,
>> scelero dll yg juga memberikan gambaran ttg adanya gangguan pada organ
>> tubuh?
>> Apaklah sedemikian parahnya gejala yg ditampakan sehingga mengarahkan
>> utk dilakukanCT agar bisa diketahui kelaianan yg ada? apakah dg x-ray
>> atau peralatan yg lebih murah seperti USG tdk sanggub memberikan
>> gambaran n mesti di lakukan dg CT?
>> Ini akan bergantung pada ketajaman perlatan yg dipakai, keahlian
>> operator yg memfungsikan peralatan, sehingga dapat memanipulasikan
>> peralatan sedemkian dan dan menghasilkan tampakan kelainan?
>>
>> Saya masih ingat ketika mengikuti operator penggunaan USG pada hati, ada
>> operator tertentu yg kemudian bisa menghasilkan gambar yg sanagt tajam
>> utk bisa membedakan inti persoalan, tetapi ada yg kemudian memriksanya
>> dg tdk mendapatkan kelaianan apa pun, dan ini sempat menajdi pembahasan
>> saya ketika membahas ttg ultrasonogarafi dlm skripsi saya waktu itu,
>> dimana pemelihan frekwensi getar taranducer, pengatyran focos,
>> pengaturan filter, semuanya kemudian mempengaruhi hasil yg bisa
>> menyesatkan atau memperjelas masalah.
>>
>> Jadi, kembali pada banyak faktor utk memutuskan apakah diperlukan
>> penggunaan CT atau cukup dg menggunakan perlatan yg lebih sederhana.
>> terhadap symptoms yg ditunjukan pasien.
>> Saya sempat kaget waktu ada pasien yg disusruh CT utk medeteksi adanya
>> jamur pada paru, dg alasan tdk jelas menggunakan X-ray.
>>
>> Nah dg pengupasan saya diatas saya harap pertanyaan selanjutnya dari
>> anda bisa terjawab;
>>
>> Karena walau pun komputer menjadi semakin murah, tetapi peralatan
>> mekanisnya menjadi semakin mahal, dan memang tdk bisa menggunakan yg
>> murah karena kepresisiannya.
>> Sebagai gambaran coba anda gerakan tempat tidur dg termin 1/2 mm per
>> pergerakan, apakah anda bisa menggunakan tangan? tentu tdk karena
>> peralatan yg digunakan pun memerlukan gear yg halus dg ketelitian yg
>> tinggi, berserta sensor dan stepper motor yg juga bergerak sangat sempit
>> 1/4 mm atau 1/8 mm utk bisa mendapatkan pergerakan yg 1/2 mm saja, dan
>> inilah yg pada akirnya membuat perlatan CT tersebut menjadi mahal.
>> Ndak perlu jauh2, kakinya saja perlu ikatan dan berdiri yg stabil kuat
>> dan tdk bergetar sehingga tdk mengganggu kwalitas image atau foto yg di
>> tembakan, dan ini tdk bisa menggunakan pipa, mesti menggunakan besi
>> solid, (berapakah harga besi solid per kg nya? bandingkan dg kawat besi
>> per kg nya 7500?) belum lagi anti magnetiknya kalau menggunakan
>> technology mri.
>>
>> Jadi barangkali bijaksananya adalah bagi yg kurang mampu, perlu menjaga
>> diri tdk ikutan seperti org berada, kembalilah ke kondisi natural,
>> sehingga dg demikian tdk menderita gangguan, dan kerna itu tdk perlu di
>> CT seperti org berada, atau kenalilah diri anda sebanyak mungkin,
>> sehingga bila ada gangguan bisa dg segera ditemukan dan tdk berlarut dan
>> sampai pada kondisi yg kemudian memerlukan CT utk bisa menemukan
>> kelainannya.
>>
>> Hal lainnya adalah kenalilah gangguan yg terjadi itu kira2 apa, sehingga
>> kalau ditawarkan CT, apakah sedemikian perlunya samapi perlu di CT
>>
>> Semoga yg saya tulis ini dapat bermanfaat,
>>
>> Wassallamm
>>
>>
>> Eko. S wrote:
>> 
>>> selamat pagi..
>>>
>>> kepada semua rekan milis, ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan.
>>> kami mohon penjelasan dari para rekan dan para dokter yang mengetahui
>>> hal
>>> foto CT Scan tersebut, pertanyaan kami yaitu:
>>>
>>> 1. mengapa biaya foto CT Scan begitu sangat mahal.
>>> 2. apa istimewanya sehingga begitu mahal.
>>> 3. banyak rakyat miskin yang tidak kuat untuk membayar tarif foto CT
>>> Scan
>>> meskipun foto CT Scan tersebut sangat dibutuhkan buat mereka (biasanya
>>> pasien ditawari terlebih dahulu oleh petugas rumah sakit untuk fasilitas
>>> foto CT Scan tersebut,tapi setelah mengetahui tarifnya, mereka menolak
>>> karena biayanya sangat mahal) sehingga penangananya tidak bisa maksimal
>>> dan akhirnya berakibat fatal.
>>> 4. apakah hanya mereka yang berduit saja yang mendapat fasilitas
>>> pelayanan
>>> lengkap dan baik/bagus.....sehingga nyawa mereka bisa cepat
>>> tertolong..??
>>> 4. apakah ada alat foto CT Scan yang khusus untuk rakyat miskin (kami
>>> sangat membutuhkan).....kapan..??
>>>
>>> demikian pertanyaan ini saya ajukan, karena kami, kita dan semua rakyat
>>> membutuhkan pelayanan medis yang sama (tidak melihat suku, ras dan
>>> sosial
>>> ekonomi tertentu) mengingat hal ini menyangkut kemanusiaan dan nyawa
>>> seseorang dan bukan bisnis semata.
>>>
>>> terimakasih,
>>> eko piko
>>>
>>>
>>> 
>> --
>>
>> "Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
>>
>>
>> 
>
>
>
>
> [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ] 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
> 

-- 

"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"

[Non-text portions of this message have been removed]



                         

       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to