Seperti bagian-bagian tubuh lain, otak bisa terkena tumor maupun
kanker. Bedanya, jika pada bagian tubuh lain tumor jinak kadang tidak
mengganggu dan tidak berbahaya, di otak tumor jinak pun bisa sangat
mengganggu dan membahayakan nyawa.

Banyaknya bagian otak yang memiliki fungsi pengaturan tubuh yang
berbeda-beda membuat tumor dan kanker otak memiliki gejala yang sangat
variatif. Gejala yang muncul sangat tergantung di bagian otak mana
tumor tersebut muncul.

Dr. Iskandar Japardi menjelaskan gejala umum tumor dan kanker otak
adalah sebagai berikut:

Gejala Serebral Umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia), yang
dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah
tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan
sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan
ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai
pada 2/3 kasus.

Nyeri Kepala
Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala
awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut
diketemukan 70% kasus. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan
episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada
malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana
terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala
dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.

Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih
sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat
proyektil dan tak disertai dengan mual.

Kejang
Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25%
kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2%
penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak.
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila:
- Bangkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun
- Mengalami post iktal paralisis
- Mengalami status epilepsi
- Resisten terhadap obat-obat epilepsi
- Bangkitan disertai dengan gejala tekanan tinggi intrakranial lain.
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak di korteks, 50% pasien
dengan astrositoma, 40% pada pasien meningioma, dan 25% pada
glioblastoma.

Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK)
Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang
timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan penurunan
kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil udem. Keadaan ini perlu
tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi.
Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya N.VI oleh
TTIK. Tumor-tumor yang sering memberikan gejala TTIK tanpa
gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma,
spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum, dan
craniopharingioma.

Selain gejala umum di atas ada gejala-gejala spesifik berdasarkan
lokasi dan fungsi otak yang diserang. Antara lain:

Tumor pada Lobus Frontal:
- Perubahan perilaku dan kepribadian
- Penurunan kemampuan menilai sesuatu
- Penurunan daya penciuman
- Penurunan daya ingat
- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
- Penurunan fungsi mental/kognitif
- Penurunan penglihatan dan radang syaraf mata

Tumor pada Lobus Parietal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Tidak bisa menulis
- Tidak mampu mengenali seseorang
- Kejang-kejang
- Disorientasi ruang

Tumor pada Lobus Oksipital:
- Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua belah mata
- Kejang-kejang

Tumor pada Lobus Temporal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Kejang-kejang
- Kadang tanpa gejala sama sekali

Tumor pada Fosa Posterior:
- Gangguan berjalan
- Nyeri kepala
- Muntah

Tumor pada Cerebello Pontin Angie:
- Gangguan pendengaran

Tumor pada Batang Otak:
- Perubahan perilaku dan emosional (lebih sensitif, mudah tersinggung)
- Sulit bicara dan menelan
- Mengantuk
- Sakit kepala, terutama pada pagi hari
- Kehilangan pendengaran
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi wajah
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi tubuh
- Gerakan tak terkontrol
- Kehilangan penglihatan, kelopak mata menutup, juling, dll.
- Muntah

Tumor pada Selaput Otak:
- Sakit kepala
- Kehilangan pendengaran
- Gangguan bicara
- Inkontinensi (tidak mampu mengontrol buang air kecil/besar)
- Gangguan mental dan emosional (apatis, anarkis, dll)
- Mengantuk berkepanjangan
- Kejang-kejang
- Kehilangan penglihatan

Tumor pada Kelenjar Pituitary:
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Memproduksi air susu
- Impotensi

Tumor pada Hipotalamus:
- Gangguan perkembangan seksual pada anak-anak
- Kerdil
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Gangguan cairan dan elektrolit

Tumor pada Ventrikel:
- Hidrosefalus
- Leher kaku
- Kepala miring
- Nyeri kepala mendadak
- Penglihatan kabur
- Penurunan kesadaran

Walaupun mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti di atas,
belum tentu seseorang mengidap tumor atau kanker otak. Untuk
memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter
spesialis (bedah) syaraf dan pemeriksaan lanjutan seperti CT scan,
MRI, angiogram, myelogram, spinal tap, serta biopsi.

Sumber: http://rumahkanker.com/

On 15/04/2009, ♡diaz <dip...@yahoo.com> wrote:
> Dear all..
>
> Ada yg mau share g ttg gejala kangker otak...
> Apa aja keluhannya.. Ampe gimana cara penanganannya ketika kangker menginjak
> stadium 3...
>
> Makasih ya...
>
>
> Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> ------------------------------------
>
> [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


-- 
http://rumahkanker.com/
peduli dan setia mendampingi

Kirim email ke