Semoga informasi ini bermanfaat..Detik Online...

Senin, 27/04/2009 09:45 WIB
Kecemasan Dunia dan Pencegahan Penyakit Flu Babi
Taruna Ikrar, MD, PhD - Opini


Jakarta - Strain baru dari flu babi (swine flu) ini telah semakin menakutkan. 
Hal ini bermula dari penyebaran penyakit baru ini di Meksiko. Dunia kesehatan 
dikagetkan oleh kondisi ini karena penyakit baru ini bisa bersifat pandemik dan 
meyebar ke seluruh penjuru dunia seperti penyakit flu Burung.

Kalau ini terjadi akan sangat mengkhawatirkan. Tentunya Indonesia sebagai 
negara tropis akan secara mudah terjangkiti oleh penyakit baru ini.

Bahkan, Badan dunia World Health Organization (WHO) telah menetapkan sebagai 
kondisi akut atau darurat. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal WHO 
Margaret Chan. Dalam penjelasannya Chan mengatakan bahwa wabah yang tidak 
pernah dilihat sebelumnya memiliki "potensi menyebar keseluruh dunia (Pandemi)".

Penyakit ini menunjukkan gejala-gejala demam lebih dari 39 derajat celcius, 
badan nyeri, batuk, sakit tenggorokan, pembengkakan (congestion) jalan 
pernafasan, dan dalam beberapa kasus, muntah, dan diare. Akhirnya bisa 
menyebabkan sebagai ancaman kehidupan.

Dalam kondisi tersebut virus H1N1 yang biasanya hanya terdapat dan menginfeksi 
hewan babi dan meyebabkan penyakit pada binatang tersebut ditemukan pada 
penderita penyakit flu babi. Virus tersebut mengalami mutasi dan berubah strain 
genetiknya dan akhirnya dapat tumbuh dan hidup dalam tubuh manusia serta 
menimbulkan penyakit baru yang kemungkinan lebih ganas dari flu Burung.

Selanjutnya dapat menyebar baik dari babi ke kemanusia maupun antar manusia. 
Sehingga, akan menjadi bencana dan kecemasan dunia.

Di Meksiko telah dilaporkan 81 orang yang meninggal akibat penyakit ini. 1.324 
orang yang menderita terjangkit penyakit flu Babi dan kemungkinan jutaan 
lainnya mempunyai resiko menderita penyebaran penyakit baru yang sangat 
menakutkan ini. Bahkan, penyakit ini telah dilaporkan terdapat 11 penderita di 
San Diogo, Texas, Kansas, dan New York Amerika.

Melihat penyebaran penyakit yang begitu cepat dan potensi penyebarannya ke 
seluruh dunia termasuk Indonesia yang sangat mengkhawatirkan maka saatnya 
pemerintah melakukan tindakan pecegahan (preventive) penyebaran penyakit ini di 
Indonesia untuk melindungi warga negara dari bahaya penyakit baru ini.

Oleh karena penyebarannya antar manusia dengan awal vektor virus ini berasal 
dari babi maka ada tiga langkah utama yang bisa dilakukan Pemerintah Indonesia 
yaitu:

1) Mengintensifkan karantina dan pengawasan bandara international sebagai 
tempat masuknya (entry point) penyakit. Pengawasan dan pendeteksian bisa 
dilakukan bagi semua pendatang yang memasuki atau pun transit di bandara 
international di Indonesia dengan melakukan deteksi dini. Jika ada penumpang 
atau pun pendatang dengan gejala awal seperti tersebut di atas selayaknya 
segera dilakukan karantina oleh petugas kesehatan Bandara. Jika benar mereka 
menderita penyakit tersebut segera dilakukan pengobatan di bandara. Bahkan, 
bisa dilakukan deportasi.

2) Memperbaiki lingkungan. Khususnya lingkungan peternakan (khususnya 
peternakan babi) yang ada di Indonesia. Dengan cara pembersihan dan memperbaiki 
sanitasi dan kesehatan lingkungan di daerah peternakan tersebut. Hal ini dapat 
dilakukan oleh Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Departemen Pertanian.

3) Memberikan vaksinasi flu dengan menggunakan Tamiflu pada daerah-daerah 
rawan. Tentunya ini menjadi tanggung jawab Departemen Kesehatan. Khususnya 
Direktorat Pemberantasan Penyakit Menular (P2M).

Jika semua tersebut telah dilakukan secara maksimal, dilanjutkan dengan 
monitoring, untuk mengantisipasi penyebaran dan melonjaknya wabah penyakit ini 
di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.

Taruna Ikrar MD PhD
Postdoctoral Scholar,
University of California,
School of Medicine, 346 Irvine, CA, US of America

http://suarapembaca.detik.com/read/2009/04/27/094503/1121870/471/kecemasan-dunia-dan-pencegahan-penyakit-flu-babi

(msh/msh)



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke