Title: Re: e-ketawa :-) LAPORAN TIM KERJA PERHIMPUNAN INTI
Gimana neh member2 sekalian, laporannya bisa diterima gak?

From: "intidpp" <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: e-ketawa@yahoogroups.com
Date: Tue, 4 Jan 2005 21:57:31 +0700
To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, "E-ll-Y" <[EMAIL PROTECTED]>, <e-ketawa@yahoogroups.com>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, "Ester Indahyani Jusuf" <[EMAIL PROTECTED]>, "eko gunarto" <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, "Eduardus" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: e-ketawa :-) LAPORAN TIM KERJA PERHIMPUNAN INTI


LAPORAN PANTAUAN TIM AJU PERHIMPUNAN INTI

UNTUK BANTUAN ACEH DAN SUMATRA UTARA

30 DESEMBER 2004 – 01 DESEMBER 2005





Tim aju yang berangkat :

1. Ulung Rusman

2. Lisa Suroso

3. Eric Satyadi

4. Marsma Pnb. AB. Suroso sebagai relawan penghubung.



30 DESEMBER 2004


  • Berangkat dari Lanud HPK pukul 15.00 dengan pesawat Hercules Republik Singapura dan tiba di Lanud SIM pukul 19.00, seharusnya berangkat pk. 05.00 pagi tapi dikarenakan tidak bisa melakukan pendaratan di bandara polonia jika (biasanya jumlah lalu lintas penerbangan yang ada sekitar 70 penerbangan mendadak naik menjadi 280 penerbangan), dan kami juga mengalami kesulitan pendaratan sekitar 90 menit  dengan alasan yang sama.
  • Mencari informasi tentang posko2 bantuan logistik, keadaan lapangan, akses dan jalur transportasi, aparatur dan koordinasi dengan pemerintah setempat, serta jalur distribusi logistik ke para pengungsi.
  • Hasil yang diperoleh dari survey awal, wawancara dengan posko BUMN, posko LSM2 lain dan wawancara dengan Kolonel Ismunandar sebagai penanggungjawab lapangan Lanud SIM :
  1. Lanud SIM sebagai Pusat jalur transportasi udara utama  dan pangkalan SIM menjadi  gudang logistik utama untuk penyaluran bantuan pada para Pengungsi.
  2.  Pendistribusian logistik dipusatkan di Satkorlakpus dan Satkorlakda di Pendopo Banda Aceh (kantor Gubernuran), dan harus dilaporkan dan tidak bisa didistribusikan masing-masing, harus menunggu arahan dari mereka. Setiap malam mereka rapat koordinasi pukul 20.00 WIB.
  3. Tidak adanya fasilitas apapun dari pemda, kepolisian, dan TNI-AD karena semua habis tersapu ombak (asrama brimob banyak korban yang meninggal bahkan persenjataan, mobil, 1 buah tank dan 2 buah helikopter ikut hilang ditelan tsunami ) Satu-satunya fasilitas yang masih berfungsi adalah TNI-AU karena letaknya jauh dari kota. RS pun baru saja berfungsi hari ini karena sebelumnya masih penuh lumpur dan mayat.
  4. Untuk tim-tim relawan atau LSM yang ingin membantu hendaknya mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang lengkap dan memadai masing-masing (seperti mobil/truck, dapur umum, tenda,logistisk,  tim, dll) karena tidak adanya fasilitas sama sekali, dan diharapkan kedatangan mereka justru tidak menjadi beban bagi yang lain.
  5. Tidak adanya media center dan pusat informasi yang menyebabkan tidak adanya koordinasi dan arah. Masing-masing unit merasa bingung dan hanya mampu menumpuk logistik yang datang di gudang.
  6. Gudang logistik yang ada baik di Pangkalan Lanud dan Pendopo sudah sangat penuh tapi  belum mampu untuk disistribusikan dengan baik, karena masih juga menggunakan prosedural yang sangat administratif sedangkan para korban sudah banyak yang kelaparan.
  7. Faktor keamanan harus tetap diperhatikan karena banyak orang yang kelaparan dan ada kemungkinan GAM pun mengambil kesempatan dalam keadaan ini (tgl 29 malam ada kontak senjata brimob dengan Gam, dan 1 anggotan Brimob yang tetembak kakinya).
  8. Jarak antara Lanud militer SIM sebagai tempat turunnya penumpang yang menggunakan fasilitas militer ke Hanggar Paskhas sebagai gudang logistik kurang lebih 1 km. Jarak antara Hanggar Paskhas ke Lanud Sipil kurang lebih 1 km, dan jarak antara Lanud Sipil ke jalan raya kurang lebih 2 km.
  9. Jarak antara Lanud ke kota Banda Aceh kurang lebih 7 km, namun demikian aroma bau busuk sudah mulai tercium sejak pertama kali kami datang.
  10. Koordinasi di lapangan terlihat sangat tegang, terbukti dengan banyaknya orang2 yang secara mental sudah lelah dan sangat emosional, sehingga gesekan2 antar lembaga sering sekali terjadi yang dikarenakan hal-hal kecil  dan suasana menjadi tidak akrab dan terkesan tidak ada kerjasama. Ini dapat dimaklumi setelah apa yang kami lihat di hari kedua.
  11. Sekedar Informasi Organisasi ionghoa Yang ada langsung: Walubi yang bekerjasama dengan TNI AU (dipimpin Langsung Ibu Siti Hartati Murdaya), Yayasan Tzu Chi yang bekerjasama dengan AG dan TNI AD, dan INTI. Kami di beri kemudahan bermalam di ruang tunggu Vip di Pangkalan Lanud.


31 DESEMBER 2004
  • Peninjauan  langsung ke Lokasi Bencana dengan diantarkan oleh salah seorang korban. Hasil pengamatan tim aju adalah bahwa ternyata kerusakan di Kota Banda Aceh benar-benar sangat-sangat menganggetkan  dan sangat memprihatinkan, dimana:
  1. Luas daerah bencana meliputi 80 % kota Banda Aceh. Sejauh mata memandang yang terlihat adalah puing-puing yang berserakan. Bahkan pantai pun belum terlihat. Jalan-jalan utama sudah mulai dibersihkan dengan buldoser sehingga mobil bisa lalu lalang tapi hanya dibeberapa titik tertentu, dan daerah yang dibersihkan ternyata masih sebagian kecil dari seluruh kota yang rusak. Masih ada sekitar 10 km tumpukan puing, lumpur, dan mayat sampai menuju ke pantai. Perkiraan kami luas daerah yang belum dibersihkan bisa mencapai 60% dari kota Banda Aceh sendiri.
  2. Tumpukan puing bercampur lumpur mencapai 1 meter tingginya, sehingga yang bisa membersihkan dan membuka jalan hanyalah buldoser dan alat2 berat.
  3. Ironisnya, dibandingkan dengan luas daerah bencana hanya terlihat sebagian kecil tentara yang bergerak membuka jalan, membersihkan puing dan menumpuk mayat-mayat. Hasil wawancara kami dengan mereka, sudah 4 hari (berarti dari hari pertama setelah bencana) mereka bekerja menumpuk mayat setiap hari dan itupun masih sebagian kecil kota yang bisa dibuka jalannya. Apa yang kami rasakan adalah perasaan ‘putus asa’ dan ‘tidak mungkin’ kita bisa membersihkan seluruh kota ini. Pemandangan ini begitu melelahkan mental karena apa yang kami lihat hanyalah puing dan mayat2 bertumpuk yang membusuk dimana-mana. Para tentara sebagai satu2nya armada yang masih berfungsi dan terkoordinasi dan yang mau mengangkat mayat2 itu  pun terlihat lelah dan emosional. Tentu ini adalah keadaan yang sangat manusiawi karena siapapun belum pernah menghadapi kondisi yang sangat parah seperti ini.
  4. Di jalan2 terlihat beberapa gelintir warga Aceh yang berusaha mengunjungi tempat tinggalnya, tatapan mata mereka semua kosong, bahkan ada yang hanya duduk diam, mondar-mandir tanpa bicara dengan wajah bingung, menagis histeris, ataupun berusaha mengeluarkan barang dari rumah. Setiap ada relawan yang datang mereka menghampiri meminta air, roti ataupun uang (akan berbahaya jika mobil relawan datang tanpa membawa logistik yang cukup) Bahkan Komandan Satuan Marinir yang bekerja hari itu meminta air atau sekedar rokok untuk diberikan kepada anak buahnya yang terlihat lelah secara fisik dan mental.  Tidak ada yang memperhatikan para tentara ataupun relawan yang bekerja membersihkan kota.
  5. Melihat kondisi diatas, perlu kita membawa uang dalam amplop, minuman, makanan kecil untuk sekedar dibagi2kan, jadi kita tidak terlihat sebagai turis yang menjadi ‘tour bencana’ ditengah mereka yang bekerja keras dan tidak tercukupi logistiknya (ternyata ini juga dilakukan oleh wartawan Metro TV )
  6. Hasil rapat Satkorlakpus, Satkorlakda dan para LSM yang dilakukan semalam (tgl 30)  dengan hadirnya Jusuf Kalla adalah bahwa semua distribusi logistik diserahkan kepada para LSM yang mempunyai alat angkut. Jadi mereka langsung bisa bergerak sendiri ke titik manapun, dan bisa dibagi sendiri2 mulai dari Kabupaten, Kecamatan, bahkan Kelurahan sekalipun. Hal ini kami cermati karena Satkorlakda pun sudah kewalahan mengatur semua distribusi logistik sehingga akhirnya diserahkan ke semua lembaga yang mempunyai perlengkapan mobile sendiri, sehingga tumpukan barang di Hanggar Paskhas langsung berkurang sampai 40%. Kami melihat truk2 Walubi, Tsu Chi, dan Relawan Malaysia, beberapa negara asing berputar2 kota menurunkan logistik.
  7. Tim UN mulai datang dan membangun Posko di pangkalan Lanud.
  8. Kami mendatangi bandara sim sipil, disini antrian pembelian tiket begitu panjang ( ada yang sudah dibandara berhari-hari, dan untuk mendapatkan tiket berangkat saja memerlukan waktu hingga 8 jam itupun dengan penerbangan yang selalu mundur penerbangannya ), harga tiket sempat mengalami kenaikkan 100%, namun tgl 31 mulai kembali normal.
  9. Kami mengunjungi juga Pendopo sebagai pusat koordinasi dan Kesdam sebagai satu2nya RS yang berfungsi. Di Pendopo Konfirmasi kami tentang masalah distribusi individual ditanggapi positif oleh Korlap Bpk. Tantawi dan Bpk. Setiabudi. Mereka bahkan menyarankan kami menyisir daerah utara juga, seperti Pidie dan Sigli, kemudian kami juga berkoordinasi dengan bapak Budi Atmaja sebagai penanggung jawab tertinggi di pendopo (wakil langsung dari pak Jusuf Kalla) dan dari beliau, Inti diberikan izin untuk bisa menyalurkan bantuan kemanapun dan terus berkoordinasi, namun jika tidak bisa menyalurkan langsung INTI diberikan akses untuk korrdinasi dengan Kodim 0101.  Kami juga sudah memberikan surat keterangan kahadiran Perhimpunan INTI untuk mendistribusikan logistik disana.
  10.   Perkembangan di hari ini cukup signifikan  seperti  pengangkutan pengungsi di Lapangan Militer SIM yang sebelumnya dikoordinir oleh TNI-AU pun sudah diserahkan kepada masing2 negara dan LSM yang mempunyai pesawat, seperti Singapura, Malaysia, Austalia, Pesawat carteran Tsu Chi, dll. Jadi mereka memilih sendiri pengungsi mana yang mau diangkut, mendata dan menghitung sendiri baru selanjutnya memberikan tembusan laporan pada TNI-AU. (Melihat hal ini pengungsi berlarian banyak berebut pesawat setiap kali ada pesawat landing. Ini juga menjadi sebab mengapa kami sulit sekali mencari tumpangan pesawat di hari kedua karena TNI-AU hanya mempunyai 4 Hercules yang terbang setiap harinya, sementara kami tidak bisa lagi memakai konektivitas untuk masuk ke pesawat kecuali pesawat TNI-AU yang skala penerbangannya sangat sedikit dibandingkan dengan pesawat asing lain).
  11. Jalan Darat dari Medan menuju Aceh sudah bisa ditempuh dengan aman. Hanya kadang ada pencegatan di tengah jalan mobil/truk logistik  di daerah Pidie dan Sigli oleh masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi karena di daerah itu sampai Lhoksumawe pun bencana cukup parah terjadi dan mereka belum kebagian logistik. Bahkan beberapa wawancara kami dengan para korban  yang berasal dari sana mereka merasa heran mengapa semua logistik dipusatkan hanya di Banda Aceh padahal melewati banyakdaerah mereka yang juga rusak dan banyak pengungsinya tapi masih belum mendapatkan bantuan.
  12. Jalan Darat maupun laut menuju Meulaboh sampai laporan ini diturunkan masih belum terjangkau dan putus total sama sekali. Logistik hanya bisa diturunkan melalui pesawat, tapi helicopter sudah menemukan tempat landing yang aman disana atau via kapal tongkang.
  13. Kami juga mengamati bahwa para relawan pun sulit mencari makan. Sepertinya dibutuhkan juga Dapur Umum untuk para relawan untuk menjamin kesehatan dan makanan yang sehat karena dikhawatirkan wabah sudah mulai merebak dan kondisi fisik harus dijaga.
1 Januari 2005
  1. pk. 08.30 Kami akhirnya memutuskan untuk mengambil jalur penerbangan komersil ke aceh dan kami berjalan kaki dan ojek menuju bandara sipil. Kami mendapatkan tiket garuda mdn-aceh dengan mengantri sekitar 1,5 jam dengan waktu keberangkatan pk 16.30 tapi baru berangkat pukul 22.00. keterlambatan ini disebabkan alasan yang sama dengan hari 1.
  2. Kami sempat bertemu dengan saudari Raihan dan dari Raihan kami sempat mengunjungi 2 Posko teman2 aceh (Seva: Save Emergency for aceh dan Task Force aceh, merupakan 2 organisasi anak muda Aceh, dan dari koordinasi yang ada mereka bersedia bekerja sama dengan INTI untuk Pendistrbusian bantuan).
  3. Tiba di Medan  pk. 23.00, kami menuju sekretariat sementara teman2 IPI (sebab Posko INTI di Medan tidak ada orang). Dan sempat berkoordinasi dengan saudari Christin Tjhin.
Salam Hangat,

Ulung, Lisa, Eric, Marsma AB. Suroso





Note:

Hari ini Kami akan rapat Internal dengan PD Sumut Dan PC Medan pk. 12.00

Kemudian akan berkoordinasi dengan IPI. (malam ini kami akan menyusulkan foto2, data dan notulensi rapat koordinasi hari ini)

---------------------------------------------------------------------------------
Berikut berita dari rekan sekantor saya yang selamat dari bencana gempa tsunami. Perusahaan kami punya kebun di sekitar Meulaboh, kota yang sampai saat ini belum bisa diekspos karena terisolasi dan diperkirakan korban terbanyak dari sana. Kota Meulaboh adalah kota yang paling dekat dengan pusat gempa (Aceh barat). Kami selama ini berkomunikasi dengan satelit melalui Lotus Notes.



Wassalam Budi Handrianto



Kepada yth : rekan rekan semua PT Astra Agro Lestari Tbk



Dengan hormat, Kisah saya dan keluarga selamat dari musibah gempa dan gelombang tsunami.....



Pada hari minggu pagi 26 Desb 2004 kira2 pukul 8.00 WIB saya bersama istri berniat belanja makanan kepasar, dalam perjalanan terjadilah gempa yang sangat dasyat (8,9 SK). Saya bersama istri melihat langsung bangunan ruko yang roboh rata dengan tanah, istri saya terjatuh dan muntah2. kira kira 10 menit gempa terjadi banyak penduduk yang keluar rumah dan terjadi kepanikan yang luar biasa. Lalu kami langsung pulang kerumah orang tua saya untuk melihat anak2 yang kami titip sama orang tua dan alhamdulillah kami semua selamat.



Karena ada rasa empati yang dalam kami berdua ingin melihat kawan2 yang lain terutama yang berada dipinggir laut, akan tetapi ditengah jalan kami melihat gelombang laut yang sangat besar dan tinggi lebih dari 20 meter melimpah keruas jalan, diwaktu ini semua penduduk turun kejalan2 berl ari tanpa tujuan dan kembali terjadi kepanikan yang sangat luar biasa (lebih ngeri bila dibandingkan kepanikan di film Titanic). Ada yang jatuh2, anak2 terpijak2, kami turun dari motor karena jalan2 penuh dengan orang.



Kemudian air laut mulai sampai dijalan dengan sangat cepat dan deras dan dalam hitungan detik air laut telah mencapai 1 meter, alhamdulillah secara kebetulan didepan kami ada truk reo TNI dan kami berdua naik akan tetapi kami melihat air mulai masuk kedalam truk reo lalu kami naik keatas atap truk reo disini kami selamat dan kami melihat banyak orang tua, wanita dan anak2 hanyut terbawa arus dan sebagian ada yang tenggelam (ini terjadi di Jl. T. Umar meulaboh).



Sebagian penduduk naik ketoko2 namun air yang begitu deras menghantam pintu2 toko hingga jebol sebagian terkurung didalam took, saya perkirakan lebih setengah penduduk meninggal te nggelam dan hanyut kelaut. Dikarenakan diatas atap reo telah penuh dangan orang maka yang laki2 sepakat untuk lompat ke air dan berenang mencari atap2 toko, disini juga ada yang tenggelam Karena terantuk dengan kayu2 yang hanyut. Alhamdulliah saya bisa berenang lebih kurang 50 meter kesebuah atap toko Tunggal Menara, sedangkan istri saya masih diatas atap truk reo. Saya melihat mobil2 minibus dan rumah2 hanyut (saya perkirakan truk reo tidak hanyut karena berat). Saat ini terdengar takbir dimana2 semua bagai sudah kiamat, semua telah pasrah de ngan apa yang akan terjadi. Saya perkirakan yang meninggal yang hanyut dan meninggal lebih dari 2000 orang. Lebih kurang dua jam air sudah mulai surut, diwaktu ini kami berdua berenang lebih kurang 3 km untuk mencapai rumah orang tua. Saat berenang inilah saya melihat langsung banyak mayat2 yang bergelimpangan dijalan2, dipinggir toko, dan dimana2. secara kebetulan rumah orang tua saya agak tinggi dan air disini tidak terlalu kencang. Orang tua dan anak2 mengungsi kemesjid terdekat.



Alhamdulillah kami sekeluarga di Meulaboh selamat tetapi.. banyak istri dan anak2 kawan dan kerabat kita yang meninggal dan hanyut kelaut, hanya kepada-Nya kita berdo'a yang hanyut kelaut agar ada yang menolongnya. Amin.



Kisah ini dialami oleh Agus Maidi, Kepala Afdeling OB PT KTS.

-----------------------------------
Data kontak person Bantuan Aceh dan Sumatra Utara :



Pemda dan Pemerintahan :

1. Posko Induk         : 0868-12128645

2. Posko Kodam        : 0868-12128643

3. Dan Lanud SIM     : 0868-12126851 ( Letkol Pnb. Sadjili)

4. Satkorlakda          : 0811-833510 ( Bpk. Budi Atmaja ) / 0811-889089 ( Bpk. Bakri   Back), 0651-34508 / 0651-34504 (Bpk. Tantawi/Setiabudi)

5. Kesdam (RS)        : 0811-153489 (Dr. Pujiono)

6. Bandara Sipil        : 0651-33639

7. Kodim Aceh          : 0651-21749

8. Posko SAR Medan  : 061-4565995

9. KaBaSARNas         : 0811-870236

10. Posko Bencana Aceh Lanud SIM : 0868-12125649 / Yatiman 0815-3214750



Pos Pengungsi Langsung :

1. SEFA (Save Emergency for Aceh) dan task Force :

   Desa Lampuja no.2 Tungkup Darussalam Banda Aceh

   Raihan                : 0815-8910457 (Banda Aceh )

   Rahmat               : 0856-8975384

   Anto                   : 0812-6900699 / 0852-60025724

   Robert                : 0813-17232420



2. Jesuit Refugees     : 0651-32667

3. Sardin Hasan        : 0811-689812

4. Gereja Hati Kudus

   Komplek Asrama Militer Matai (Bpk Sinaga/ Butar2/ Ferdinand)

   Sr. Valentina        : 0813-61326415

5. Zulfikar                : 0812-6912811 (Besar Agung dekat TVRI)



Tim Relawan LSM :

1. ORARI                 : 0811-894336 (Agi)

2. Forum Lintas Agama

   John (PGI)           : 0815-53827146 / 0811-341293

   Sahroni               : 0813-31014444

3. Telkom                : 0813-21055172 (Deddy)

                              0811-114986 (Tanto)

                              0856-1418803 (Arief)

4. Mapala UI            : 0812-1809520 (Indra)

5. Posko BUMN         : 0812-6908080 (Zulfram) / 0811689699 (Kol. Yardi)

6. Yayasan OBI        : 0811-861310 (Nelly) / 0812-9556913 (Suwandi) /

 0812-6039801 ( Sukendra )

PERS

1. Reuters               : 0812-6908991 ( Dandy )

2. Kompas               : 0815-8109525 ( Iwan )

3. Metro TV             : 0811-112615 (Edi)


Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail <http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/security/*http://promotions.yahoo.com/new_mail/static/protection.html>  - You care about security. So do we.


Ketawa dot Com - http://ketawa.com/
CV Global Intermedia - http://www.g-im.com/





Yahoo! Groups Links
  • To visit your group on the web, go to:
  • http://groups.yahoo.com/group/e-ketawa/
  • To unsubscribe from this group, send an email to:
  • [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
  • Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/> .




Ketawa dot Com - http://ketawa.com/
CV Global Intermedia - http://www.g-im.com/




Yahoo! Groups Links

Kirim email ke