Serba Pedas Penurun Kolesterol

Kata orang dahulu, cabai tidak akan membubuhnya, malahan membuat kuat. Cabai banyak dimanfaatkan dalam bumbu kuliner yang sudah mendunia. Bukan hanya karena berkhasiat untuk kesehatan, salah satunya menurunkannya kadar kolesterol, tetapi juga kekuatan rasanya yang membakar.

"Cabai yang pedas telah lama dipakai untuk penyakit batuk, dingin (masuk angin), sinusitis dan bronkitis," kata Irwin Ziment, MD, profesor dari Universitas California, Los Angeles, AS>

Beberapa ahli lain mengatakan, cabai dapat membantu menurunkan kolesterol LDL yang dapat menyebabkan stroke, tekanan darah tinggi. dan penyakit jantung.

"Percobaan pada binatang yang diberi makanan tinggi capsaicin dan rendah lemak jenuh, diketahui dapat membantu mengurangi kolesterol LDL," kata Dr. Mindell.

Di dalam cabai terdapat lapisan tipis yang berhubungan dengan biji dan daging. Menurut para ahli, kebanyakan capsaicin tedapat di lapisan ini.

Makan cabai juga dapat memberi efek mengencerkan darah. Penelitian yang dilakukan Institut Max Planch di Jerman menemukan cabai dapat menghindarkan pembentukan penggumpalan darah. "Juga berperan membantu mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke," lanjutnya.

Beberapa tahun lalu, para dokter menganjurkan agar penderita ulcer (radang usus) tidak mengonsumsi makanan yang berbumbu tajam. Hasil penelitian terbaru malah sebaliknya, yaitu anjuran makan cabai untuk membantu mencegah penyakit menjadi lebih parah.

Capsaicin melindungi lapisan perut dari asam dan alkohol yang merupakan penyebab ulcer, dengan melindungi cairan pencerna. Penelitian yang dilakukan di National Hospital di Singapura menemukan, seseorang yang mengonsumsi banyak cabai bubuk, beresiko paling kecil untuk terkena penyakit radang usus. Secara spekulasi dinyatakan cabai atau capsaicin adalah faktor pelindungnya.

Makin banyak cabai dalam menu, akan menguatkan menghambat penuaan karena banyak mengandung antioksidan vitamin C dan betakaroten. Antioksidan ini dapat membantu tubuh melawan radikal bebas. Satu buah cabai merah mengandung 3 mg betakaroten.

Menurut hasil penelitian, seseorang yang mengonsumsi makanan yang kaya akan betakaroten beresiko rendah untuk terkena penyakit kanker dan jantung. Namun, banyak orang yang tidak duyan cabai mentah, padahal kandungan vitamin C-nya tinggi. Kandungan vitamin C itu akan berkurang jika cabai dimasak.

Sumber : Senior



Ketawa dot Com - http://ketawa.com/



YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke