Sedikit yg mengganjal:
Satu:
Lintah hanya mampu hidup di lingkungan basah, lembab dan berair. Salahsatu
kerabat Lintah yg bisa hidup tanpa air itu pacet. itupun tempatnya tetap
harus lembab.
Apabila lintah di expose di tempat terbuka, kering atau panas, gk lama dia
akan mati.
So, apa jadinya kalo dimasak? jelas akan mati juga, apalagi dikasih bumbu
garam, lada dan cabe (jaringan tubuh hewan lunak mullusca tidak akan tahan
dgn garam, cabe atau lada).

Dua:
Lintah hidup di usus?
plis deh.. dia kn mahluk aerob alias butuh oksigen, boooww...
emangnya cacing pita???

Tiga:
Sedikit janggal waktu mendengar "Dokter tidak bisa berbuat apa2 untuk anak
tsb..."
nyambung usus buntung aja bisa, apalagi cuman ngeluarin "Sesuatu". Operasi
jaman sekarang sudah sangat canggih. lagian obat2an oral pembunuh spesies
cacing2 kn udah banyak. minimal bisa bikin mabok tu lintah... dan tidak
seperti cacing pita, lintah kalo dah kenyang, akan copot sendiri. kalo udah
copot kan bisa ikut keluar bersama feses..

Empat:
Cuman gara2 dia sebelumnya makan kangkung, trus di vonis, ada lintah di
kangkung? apa gk terpikirkan kalo tu anak kena santet?

Saya sebagai pedagang kangkung merasa keberatan akan adanya penyebaran
berita ini..
Sejak tersebarnya kabar ini omset penjualan kangkung saya di pasar induk
caringin, gede bage, dan kramat jati menurun drastis!!
saya mengalami kerugian ratusan juta per hari atas beredarnya isu ini..
Ayo..! jangan takut makan kangkung... tarik kaaaang... (kung).!

On 1/26/07, haryo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



----- Forwarded Message ----
From: Lukas Indrayana <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 25, 2007 4:03:26 PM
Subject: [PT] OOT : APAKAH ANDA PENGGEMAR KANGKUNG ?

 Gak tau bener apa gak? Tapi kalo bener ngeri juga, makanya pentingnya
berdoa sebelum makan..

Email dari milist tetangga

Jika Anda penggemar kangkung, baik itu ca kangkung,  petis kangkung,
kangkung cos, dll yang berkaitan dengan kangkung, mungkin cerita  ini
dapat menjadi pertimbangan bagi Anda pada saat akan mengkonsumsi  kangkung.



Saya mendapat cerita ini dari seorang teman, tapi  Saya lupa tempat
persisnya di negara mana, yang jelas antara Singapura /  Malaysia.


Pada suatu hari di rumah sakit terkenal, semua  dokter kebingungan hanya
karena ada seorang anak kecil yang tampan menderita  sakit perut. Anak itu
dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya setelah 2 hari  menderita diare.
Sudah bermacam obat sakit perut yang diberikan kepada anak itu,  namun
diarenya tidak kunjung sembuh.


Di rumah sakit orang tua anak tersebut ditanya oleh  dokter, makanan apa
saja yang sudah dimakan oleh anak tersebut selama 2 hari  ini. Orang tua
anak itu kebingungan, karena sejak anaknya diare otomatis anak  tersebut
tidak mau makan, dia hanya minum susu, itu pun langsung dikeluarkan  lagi.
Setelah usut punya usut, ternyata sebelum menderita diare, malamnya anak
tersebut baru saja diajak makan kangkung cos di restoran oleh orang
tuanya.


Dokter segera melakukan rontgen, ternyata diusus  anak tersebut telah
berkembang biak lintah dengan anaknya yang kecil-kecil.  Dokter angkat
tangan dan menyatakan tidak sanggup mengambil tindakan medis  apapun.
Akhirnya anak kecil tampan yang malang itupun meninggal  dunia.


Usut punya usut, ternyata lintah itu sebelumnya  bersemayam di dalam
batang kangkung yang besar. Memang, untuk penggemar kangkung  cos yang
paling enak adalah batangnya, apa lagi jika dimasak oleh seorang ahli,  maka
kangkung cos rasanya akan menjadi renyah. Lintah yang berada di dalam
batang kangkung itu tidak akan mati walau dimasak selama apapun, apa lagi
untuk  kangkung cos prosesmemasak tidak terlalu lama untuk menghasilkan
rasa kangkung  yang enak. lintah hanya akan mati jika dibakar.


Di dalam usus anak tadi, lintah yang tadinya hanya  1 dalam 2 hari
berkembang biak dengan cepatnya karena terus menerus menghisap  darah yang
ada, otomatis dokter juga kebingungan, bagaimana  mematikan/membersih kan
lintah yang telaha sangat banyak tersebut dari dalam usus  anak malang itu.


Jujur, sejak mendengar cerita itu, kesukaan saya  akan kangkung menjadi
berkurang, boleh dibilang sudah 1 bulan ini saya sama  sekali tidak
mengkonsumsi kangkung dalam bentuk apa pun, bukan karena menjadi
paranoid, tapi bagi Saya lebih banik menjaga segala kemungkinan yang ada,
toh  tidak hanya kangkung yang dapat kita konsumsi, masih banyak sayur
lain yang  dapat kita makan dengan meminimalisir segala kemungkinan "lintah"
yang terselip  di dalamnya.


Semoga cerita ini dapat menjadi pertimbangan untuk  kita semua pada saat
ingin mengkonsumsi kangkung.

Kirim email ke