yup! contohnya bung yg dibawah ini, di kantor aja masih suka bejo 
alias bengong jorok...hehehe


--- In e-ketawa@yahoogroups.com, "Bambang Sayekti Arum" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> WAH KALO KITA DI INDO INI KELEBIHAN WAKTU KARENA TIDAK KERJA JADI 
KITA
> KELEBIHAN "HASRAT"..... HA 3X.... KALO KITA DI JEPANG LAKU MUNGKIN 
YA
>  
> 
> Bambang Sayekti Arum A 
> 
>  
> 
> Channel Dev. 
> 
> Sales & Territory Dev.
> 
>  
> 
> PT. Sinar Niaga Sejahtera
> 
> Regional Jawa Tengah II
> Jl. Raya Magelang KM 6.5, No. 192. 
> Sleman-Jogjakarta
> 
> Ph. 0274-868630
> 
> Cell. 081-325-755-345 
> 
>  
> 
> ________________________________
> 
> From: e-ketawa@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of tinu
> Sent: Friday, March 16, 2007 2:26 PM
> To: e-ketawa@yahoogroups.com
> Subject: e-ketawa :-) any comment please...
> 
> 
> 16/03/2007 11:04 WIB 
> Jepang Butuh Gairah Seks
> Rita Uli Hutapea - detikcom
> <http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-relion.ad> Tokyo - Gairah 
seks.
> Itulah yang paling dibutuhkan warga Jepang untuk mengatasi krisis
> kelahiran di negeri itu. Ya, negeri Sakura itu kian dipusingkan oleh
> cepatnya penurunan angka kelahiran. 
> 
> Menurut para ahli, belakangan ini banyak pasangan yang terlalu sibuk
> bekerja. Buntutnya, di malam hari mereka lebih suka tidur daripada
> menggoyang ranjang mereka dengan permainan cinta yang hot. Kondisi
> inilah yang menyebabkan penurunan angka kelahiran di Jepang.
> 
> Sebanyak 40 persen pria dan wanita berusia antara 16-49 tahun tidak
> pernah berhubungan seks lebih dari sebulan. Demikian hasil survei
> Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang, seperti dilansir
> Guardian, Jumat (16/3/2007). Untuk pasangan menikah, persentasenya
> adalah 34,6 persen.
> 
> Direktur Asosiasi Perencanaan Keluarga Jepang, Kunio Kitamura
> mengingatkan, Jepang akan terus menghadapi masalah tersebut jika
> masyarakat tidak menemukan kembali gairah seks mereka.
> 
> "Ini berita yang sangat buruk bagi angka kelahiran negara. Ini 
masalah
> yang perlu ditangani pemerintah segera," kata Kitamura.
> 
> Pada tahun 2005, angka rata-rata bayi lahir dari wanita Jepang turun
> hingga level terendah yakni 1,26. Jika tren ini terus berlanjut,
> populasi Jepang akan merosot menjadi sekitar 100 juta pada tahun 
2050
> dan 64 juta pada tahun 2200, atau setengah dari total populasi saat 
ini.
> 
> 
> Angka kelahiran harus naik menjadi 2,1 untuk mempertahankan jumlah
> populasi saat ini. "Situasi ini suram," ujar Kitamura yang 
menyalahkan
> jam kerja warga Jepang yang panjang. 
> 
> "Hasil riset saya menunjukkan bahwa jika Anda tidak berhubungan seks
> selama sebulan, kemungkinan Anda tidak akan melakukannya sampai
> setahun," imbuhnya.
> 
> Bahkan pasangan yang melakukan seks pun jarang mencapai kepuasan. 
Tahun
> lalu, Jepang menempati urutan terbawah dalam survei mengenai tingkat
> kepuasan seks di 29 negara. 
> 
> Bahkan menurut polling 2005 oleh produsen kondom Durex, rata-rata 
orang
> Jepang ngeseks 45 kali dalam setahun. Jauh lebih rendah dibandingkan
> angka rata-rata global yag mencapai 103 kali per tahun. (ita/nrl)
>


Kirim email ke