Situs Presiden Dibobol Senin, 19 Maret 2007 JAKARTA (BP) - Istana Kepresidenan kemarin dibuat sibuk. Website www.presidensby.info, situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dibobol hacker. Halaman utama situs yang dikelola Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng itu berubah tampilannya menjadi surat tuntutan yang ditujukan kepada SBY.
Tim IT website presiden baru mengetahui Ahad pagi pukul 05.30. Kemarin, begitu membuka website www.presidensby.info akan muncul surat terbuka kepada SBY. Pengirim surat mengatasnamakan on behalf of underground community dan beralamat di the world where the devils gather. Surat tersebut tertanggal 17 Maret 2007. Diperkirakan pembobolan terjadi pada Sabtu malam, menjelang Ahad dini hari. Sebab, pada Sabtu malam, pukul 21.14, website tersebut masih merilis berita kedatangan Presiden SBY dan Ani Yudhoyono ke acara resepsi pernikahan Ni Luh Putu Caosa Indryani, wartawan website presiden, di gedung PTIK, Kebayoran Baru. Komunitas tersebut mengeluarkan tiga tuntutan. Yang pertama meminta penurunan harga bandwith, agar masyarakat bisa mennikmati internet. Hacker juga membandingkan kondisi Indonesia dengan Tiongkok dan India yang mengakomodasi kebutuhan bandwith dengan baik. Tuntutan yang kedua adalah meminta SBY mendukung dan melaksanakan IGOS (Indonesia Go Open Source). Dan yang terakhir adalah menuntut pemberantasan kourpsi, kolusi, dan nepotisme (KKN); pornografi; dan pornoaksi. Penanggung Jawab IT Website www.presidensby.info, Anjar Ari Nugroho membenarkan telah terjadi gangguan pada website yang dikelolanya. Hanya saja Anjar menolak kalau aksi pembobolan itu dikatakan sebagai hacking. ''Kalau di-hack mestinya situs www.presidenri.go.id juga kena. Sebab, tampilannya sama persis. Tapi situ situ normal-normal saja," katanya. Yang terjadi, kata Anjar, adalah domain name system (DNS) Abuse atau manipulasi DNS. Pelaku me-redirect alamat Internet Protocol (IP) website www.presidensby.info tersebut ke alamat IP yang ada di DNS Amerika Serikat. IP website presiden ada di server telkom. Dengan adanya DNS abuse, seolah-olah alamat website presiden pindah ke server di Amerika Serikat. Sejak pukul 07.30, tampilan di website SBY sudah normal kembali. Tapi belum pulih benar, Anjar memprediksi butuh waktu dua hari untuk memulihkan DNS. Pihak istana juga tengah melacak pelaku pembobolan website resmi SBY itu. Untuk membuka lock server di Amerika Serikat, harus menggunakan legal channel. Artinya, pemerintah harus secara resmi meminta pihak Amerika Serikat memberi izin kepada Indonesia membuka lock server yang menjadi sumber DNS abuse website SBY. "Kami akan melacak sampai ketemu," kata Anjar. Juru Bucara Kepresidenan yang juga Pemimpin Redaksi Website www.presidensby.info, Andi Alfian Mallarangeng mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tim teknis begitu mengetahui ada yang menjahili website resmi SBY. ''Ada orang yang tidak bertanggungjawab yang mengganti DNS kami. Tidak ada masalah di server," kata Andi. Bagi Andi, ke depan pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan untuk melindungi situs resmi presiden itu. ''Situs ini merupakan salah satu layanan publik yang memberikan informasi tentang kepresidenan terus-menerus, 24 jam sehari 7 hari seminggu," kata Andi. Mengenai bobolnya situs SBY tersebut, Pengamat Telematika Roy Suryo mengatakan pembobolan ini merupakan peristiwa pertama yang terjadi sejak website tersebut diluncurkan pada 14 Februari 2006. "Selama ini yang mengincar website SBY banyak sekali. Dan setelah 13 bulan baru berhasil," kata dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. Menurut Roy, ada dua jenis hacker, yakni sangat hebat atau sabar. Roy yakin yang melakukan pembobolan situs SBY adalah hacker jenis yang kedua, yakni sabar. "Kebetulan ini kan weekend. Harus diakui security di website sedang lengah. Selama ini setiap usaha pembobolan bisa digagalkan," papar pemilik nama lengkap KRMT Roy Suryo Notodiprojo. Menurut Roy, untuk melacak pelakunya tidak sulit. Sebab, IP address dan asal pelaku sebenarnya sudah diketahui. Bisa dilacak karena pelaku pasti melakukan uji coba di berbagai website sebelumnya. Meski menggunakan domain luar negeri, kata Roy, pelaku tetap bisa dipidanakan. Ini mirip dengan kasus Herman Saksono, yang dituduh melakukan penghinaan kepada Presiden SBY dengan merekayasa gambar SBY di blog-nya. ''Pelaku bisa dikenai ancaman pidana karena merusak maklumat negara," kata pengurus DPP Partai Demokrat itu. Pesan yang disampaikan, kata Roy, sebenarnya cukup positif. ''Saran saya akan lebih baik kalau pesan yang baik disampaikan dengan baik pula. Kalau seperti ini jadi salah," kata Roy. (jpnn) http://www.harianbatampos.com/index.php?option=com_content&task=view&id=16139&Itemid=1 Berikut isi tuntutan dari seorang hacker bertajuk TRITURA.V2: Indonesia, 17 Maret 2007 Kepada Yth. Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Di Istana Negara Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kami, Yang bertandatangan di bawah ini: Nama: on behalf of underground community Alamat: the world where the devils gather Nick: Qwerty Dengan ini mewakili komunitas underground Indonesia ingin menyampaikan beberapa permintaan: 1. Turunkan harga Bandwith agar kita semua bisa merasakan internet, apa Anda tidak malu dengan China atau India? Mereka negara berpenduduk padat yang bisa mengakomodasi kebutuhan bandwidth dengan baik 2. Dukung dan laksanakan IGOS (Indonesia Go Open Source), pikirkan masa depan bangsa ini, tingkatkan mutu pendidikan, masa depan kita terletak di pundak mereka yang dengan jari-jari mungilnya setiap pagi mengemis dan mengamen di jalanan 3. Berantas KKN, pornografi dan pornoaksi di negeri kita tercinta ini. Saya kira Anda telah menyaksikan bagaimana azab yang telah menimpa bangsa ini. Tsunami, Gempa Bumi, Banjir, dan Kecelakaan baik di udara, laut maupun darat yang telah merenggut anak dari ibunya, yang telah memisahkan adik dari kakaknya. Kurang apalagi? Tanah Longsor? Lumpur Sidoarjo? Mungkin sebentar lagi bencana yang akan lebih besar lagi. Tidakkah kita malu terhadap Tuhan? Sudah diperingatkan berulang kali tetap saja membangkang dan tidak ingat kepada-Nya. Agar permintaan kami ini diperhatikan dan dilaksanakan. Karena pemimpin yang baik pasti mendengarkan suara rakyatnya. Terima kasih. Hormat Kami, Qwerty