huaduh....
rossi nih, nyindir aku !!
 
    

________________________________

From: e-ketawa@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Mayrosi Wibawa (Mr)
Sent: Saturday, March 24, 2007 8:01 AM
To: e-ketawa@yahoogroups.com
Subject: e-ketawa :-) oot - Jangan mau jadi harworker


Gue sama loe termasuk termasuk yang mana nich ? 
 
Jangan Mau Jadi Hardworker 

Dulu, sukses selalu diidentikkan dengan kerja keras, membanting tulang,
memeras peluh. Sounds dramatic, huh? Tak adakah cara lainnya? Hohoho,
mestinya sih bisa! Bekerjalah pintar. Be a smart worker.
Apa yang memotivasi Anda dalam bekerja? Punya mobil bagus, rumah sendiri
(walaupun mungil) atau membeli barang-barang yang membuat Anda tampil
gaya? Apapun itu, yang pasti untuk mencapainya Anda rela bekerja
mati-matian. Bahkan sampai lupa waktu, lupa makan, dan akhirnya
terperangkap dalam pekerjaan yang lama-lama tidak Anda nikmati lagi.

Namun apakah kerja keras dan pengorbanan Anda sepadan dengan hasil yang
didapat? Jika jawabannya tidak, berhentilah menjadi hardworker. Percuma
Anda bekerja keras kalau hasilnya tibak sepadan dengan perjuangannya.
Hardworker X Efisien
Dulu menjadi hardworker memang salah satu cara terbaik untuk mendapatkan
perhatian atasan. Anda bisa mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan
(yang biasanya disertai kenaikan gaji) jika menjadi hardworker. Dengan
catatan, kerja keras ini memang ada hasilnya dan bukan cuma mencari uang
lembur kantor.

Namun, belakangan cara ini tak lagi populer. Apalagi zaman serba hemat
seperti saat ini. Menjadi hardworker yang identik dengan berada lebih
lama di kantor dianggap tidak lagi efisien dan satu pemborosan.
Penambahan jam kerja juga bisa membuat Anda dinilai tak punya manajemen
kerja yang baik sehingga tak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Kalau begitu keadaannya, sudah waktunya Anda mengubah cara kerja.
Kerja Pintar
Daripada menghabiskan seluruh waktu di kantor tapi malah dipandang
negatif, mengapa tidak mencoba lebih efisien dan bekerja lebih smart.
Dan untuk menjadi smartworker tidak susah kok. Anda hanya perlu bekerja
sambil berfikir dan berprinsip, "bagaimana pekerjaan bisa saya kerjakan
lebih cepat dan lebih fleksibel".

Kalau boleh sedikit membandingkan sebagian besar negara Eropa dan
Amerika sudah menerapkan prinsip smartworker ini. Contohnya, Italia yang
sudah memberlakukan jam kerja hanya 5 jam sehari. Asyik kan? Selain
punya lebih banyak waktu untuk menikmati hidup, Anda juga punya waktu
jika ingin mencari penghasilan tambahan alias side job.

Nah, untuk menjadi smartworker, Anda harus punya strategi kerja.  Di
antaranya:
1. Anda bisa memulainya dengan mencoba memusatkan perhatian pada
pekerjaan. Kurangi hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian, seperti
ngobrol atau bergosip dengan rekan kerja terlalu lama (baik langsung,
via telpon, atau sarana chatting), jauhkan katalog dan bahan bacaan
pribadi dari wilayah kerja, dan lain sebagainya. Untuk hal-hal seperti
itu ada waktunya sendiri setelah jam kerja usai.
2. Hindari menunda pekerjaan dan cobalah mengerjakannya dengan sistem
multitasking. Dengan cara ini, Anda bisa mengerjakan dua atau tiga tugas
sekaligus sehingga bisa lebih menghemat waktu.
3. Untuk memudahkan, gunakan teknologi secara bijak, misalnya gunakan
telepon dan internet seperlunya. Apalagi jika pekerjaan Anda sedang
menumpuk. Manfaatkan teknologi tersebut untuk mempercepat selesainya
tugas-tugas Anda.
Dengan mengoptimalkan waktu kerja, Anda tak hanya menjadi lebih efisien
tapi juga lebih produktif. Bukan mustahil dengan semakin sederhana
kehidupan kerja dan semakin sedikit waktu kerja kita, semakin besar
penghasilan yang kita peroleh





__________ NOD32 2076 (20070222) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com <http://www.eset.com> 
 

Attachment: 20.gif
Description: 20.gif

Kirim email ke