----- Original Message ----- 
From: dewatha sakti 
To: Tour Dpt. MTB 
Sent: Thursday, May 31, 2007 11:18 AM
Subject: Re: :-) hen pon


      Harus disempatkandirespond  khususnya orang orang yang bertanggung jawab 
dgn keselamatan umum.

      Mas orang spt itu namanya adalah :

      Graduated from ..yang mungkin sudah bertitle banyak banyak banyak.
      Atau mungkin yang uangnya berjibun atau mungkin bisnisnya /pek tinggi
      sehingga paling tidak bisa naik pesawat ( apapun dan berapapun kelas 
tempat duduknya)....tapi y itu juga disebut UNEDUCATED... yha yang seperti 
itu..........

      Heran khan....tapi itulah Indonesia..tidak tahu apa mereka memang tidak 
tahu atau tidak mau tahu.....semua harga naik, yang tidak naik adalah harga 
diri, kwalitas diri, apalagi nyawa orang
      sama sekali tidak naik...buktinya orang tidak berusaha menjaga 
keselamatan nyawa orang lain...

      Mneyangkut yang tersebut sebagai melanggar keselamatan umum memang 
mustinya mendapat hukuman berat....nyawa orang bok...




      -------Original Message-------

      From: Tour Dpt. MTB
      Date: 5/31/2007 9:40:21 AM
      To: sugi ono
      Subject: :-) hen pon

      ----- Original Message -----
      From: "dElta eCho dElta eCho" <[EMAIL PROTECTED]>
      Sent: Wednesday, May 30, 2007 05:32 PM
      Subject:  :-) hen pon


        Sumber: tidak jelas
        Asal e-mail: disembunyikan
        Penulis: No name
        Pengirim: disamarkan
        Tujuan: lagi jobless aja

        Dibaca ya biar tidak katro.

        Rakyat High-Class, Tapi KATRO

        Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA
        200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi,
        jurusan Jakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto.
        Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.

        Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu
        terbang ke Batam dengan menggunakan pesawat Garuda
        juga.

        Di dalam pesawat duduk disamping saya seorang warga
        Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan
        terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara
        handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang,
        dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau
        mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur tetapi
        tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya.

        Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap
        seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalah
        manager salah satu perusahaan industri, dimana dia
        adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia
        melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati,
        setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas
        sedang menggunakan HP didalam ruangan mesin turbin.

        Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi
        HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi
        ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin
        tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa
        langsung mati.

        Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa
        diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawat
        tiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah-mudahan
        peristiwa ini bukan akibat HP penumpang.

        Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang
        sering bepergian dengan pesawat.

        Rakyat kita ini memang High class. Handphone nya
        Mahal, Transportasi pake pesawat. Tapi bodohnya ga
        ketulungan. Ada yang ga tau kenapa larangan itu
        dibuat, ada yang tau tapi tetap ga peduli. Orang
        indonesia harus selalu belajar dengan cara yang keras.

        Buat yang belum tahu, kenapa ga boleh menyalakan
        Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:

        Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan
        semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan
        pesawat yang baru "take-off" dari Lanud Polonia-Medan.
        Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum
        diketahui dengan pasti.

        Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang
        memiliki dan menggunakan ponsel/telpon genggam atau
        apapun istilahnya. Ternyata menurut sumber informasi
        yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting
        System) bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar
        terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus
        kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akibatkan oleh
        ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat
        untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan
        pesawat terbang.

        Contoh kasusnya antara lain :

        Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru
        saja "take-off" dari bandara Zurich , Swiss. Sebentar
        kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya
        tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan
        sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

        Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju
        Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem
        alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung.
        Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa
        dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem
        navigasi.

        Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan
        mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang
        "final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow,
        London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum
        mematikan komputer, CD player, dan electronic game
        masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

        Seperti kita tahu di Indonesia, Begitu roda-roda
        pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar
        bunyi beberapa ponsel yang baru saja diaktifkan.

        Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak mengerti,
        bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpang
        lain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap
        kenyamanan orang lain.

        Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum
        memahami tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga
        belum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel
        dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi
        dan kemudi pesawat terbang.

        Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya
        di-switch agar tidak berdering (silent mode) selama
        berada di dalam pesawat.

        Berikut merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi
        di pesawat:

        Arah terbang melenceng,Indikator HSI (Horizontal
        Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR
        (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan
        sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi,
        Gangguan indikator bahan bakar,Gangguan sistem kemudi
        otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan oleh
        ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan
        arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game
        Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator)
        diakibatkan oleh gameboy Semua informasi diatas adalah
        bersumber dari ASRS.

        Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa
        melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang
        terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di
        landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat
        penggunaan ponsel. Kebisingan pada headset para
        penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan
        penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara
        pengawas dengan baik.

        Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan
        menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan
        tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver
        Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang
        berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000
        kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang
        berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada
        sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus
        terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat terbang
        yang sedang bergerak di atas Jakarta ).
        (Varis/pertamina)

        Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa
        pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika.
        Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak
        peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum,
        dan sekaligus tidak tahu tata krama?

        Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah
        sebentar.
        Semua orang tahu kita memiliki ponsel.
        Semua orang tahu kita sedang bergegas.
        Semua orang tahu kita orang penting.
        Tetapi, demi keselamatan sesama dan demi sopan santun
        menghargai
        sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam
        pesawat terbang






      --
      No virus found in this incoming message.
      Checked by AVG Free Edition.
      Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.8.4/825 - Release Date: 5/30/2007 
3:03 PM

      . 
             
     



--------------------------------------------------------------------------------


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.8.4/825 - Release Date: 5/30/2007 3:03 PM

Kirim email ke