----- Original Message ----- From: "ebonk" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, December 13, 2007 12:17 PM Subject: [Itb] KISAH SI PENEBANG POHON
> Ini dari Andrie Wongso, komentar gw liat di bawah ya... > --------------------------------------------------------------------------------------------------------- > KISAH SI PENEBANG POHON > > Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk > menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi > kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang > pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. > > Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan > area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah > ditentukan kepada si penebang pohon. > > Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore > hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan > memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa! > Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum > pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu". > > Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang > bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 > batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi > hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin > bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. > "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana > aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?" pikir > penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia > menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang > memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi. > > Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu > mengasah kapak?" > > "Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk > setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat > tenaga". Kata si penebang. > > "Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan > kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil > luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan > kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya > semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu > untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang > sama dan hasil yang maksimal. > > Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" > perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap > terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai > mengasah kapak. > > Istirahat bukan berarti berhenti , > > Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi > > Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga > malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan > sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, > yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk > menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur > ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, > berwawasan dan selalu baru ! > > Salam sukses luar biasa! > Andrie Wongso > --- > > Pesan moral versi ebonk: > Jual KAPAKmu, beli GERGAJI MESIN!!! > > -- > nenek moyangku bukan pelaut, tapi seorang rocker... > http://www.ebonk.org/blog/ > _______________________________________________ > Itb mailing list > [EMAIL PROTECTED] > http://mx1.itb.ac.id/mailman/listinfo/itb > Disclaimer : Isi tanggung jawab pembaca. > > __________ NOD32 2720 (20071212) Information __________ > > This message was checked by NOD32 antivirus system. > http://www.eset.com > > Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com